Marketing.co.id – Top Brand Index | Survei Top Brand merupakan survei independen berskala nasional yang dilakukan oleh Frontier setiap tahun. Hasil survei Top Brand sudah menjadi salah satu barometer kinerja merek yang diakui di Indonesia. Survei Top Brand menjadi alat ukur pencapaian merek dari waktu ke waktu melalui time series Top Brand memasuki tahun ke-23, melibatkan Top Brand Index (TBI). Tahun ini, survei 14.040 responden dan terdiri dari 2 panel responden.
Panel responden pertama adalah survei dengan target responden B2C sebanyak 12.640 responden terdiri dari 9.600 responden random dan 3.040 responden booster.
Survei ini dilakukan serentak di 15 kota yakni Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Medan, Pekanbaru, Palembang, Balikpapan, Samarinda, Banjarmasin, Makassar, Denpasar, dan Manado.
Kriteria responden B2C untuk sampel random adalah pria atau wanita berusia 15-65 tahun dengan tingkat SES D hingga SES A. Tingkat SES D dengan pengeluaran rata-rata lebih dari Rp1,2 juta per bulan; dan SES A dengan pengeluaran rata-rata lebih dari Rp4,8 juta per bulan.
Sementara itu, kriteria responden B2C untuk sampel booster adalah responden yang berasal dari tingkat SES A.
Sampel ini diikutsertakan untuk menambah incident rate dari produk-produk premium. Pengambilan sampel random untuk responden B2C menggunakan metode multistage random sampling, sedangkan responden B2C untuk sampel booster diambil dengan menggunakan metode stratified random sampling.
Panel responden kedua adalah survei dengan target responden B2B sebanyak 1.400 responden. Survei berlangsung di lima kota yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Medan. Responden B2B terdiri dari B2B kategori perkantoran dan B2B kategori bahan bangunan.
Kriteria responden B2B kategori perkantoran adalah orang yang bertanggung jawab dalam pembelian barang atau produk di tiap-tiap perusahaan, berpendidikan terakhir setingkat akademi/diploma, dan perusahaan di mana responden bekerja memiliki karyawan lebih dari 50 orang.
Sementara, kriteria responden B2B kategori bahan bangunan adalah kontraktor dan owner toko bahan bangunan yang memengaruhi atau bertanggung jawab dalam pembelian bahan bangunan. Untuk kontraktor, kriteria lainnya adalah pernah mengerjakan proyek bangunan dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Pengambilan sampel responden B2B menggunakan metode purposive sampling.
Di tahun ini, survei Top Brand kembali melakukan pengumpulan data melalui wawancara tatap muka langsung (offline) dan online panel yang dimiliki Frontier. Dari 331 kategori, terdapat 193 kategori yang pengumpulan datanya dilakukan secara offline dan online.
TBI diukur dengan menggunakan tiga parameter, yaitu: (1) Top of mind awareness yaitu didasarkan atas merek yang pertama kali disebut oleh responden ketika kategori produk disebutkan; (2) Last used yaitu didasarkan atas merek yang terakhir kali digunakan/dikonsumsi oleh responden dalam satu re-purchase cycle; (3) Future intention yaitu didasarkan atas merek yang ingin digunakan/dikonsumsi di masa mendatang.
Nilai setiap parameter untuk sebuah merek di dalam kategori produk tertentu diperoleh dengan cara menghitung persentase frekuensi merek tersebut relatif terhadap frekuensi keseluruhan merek. Top Brand Indeks selanjutnya diperoleh dengan cara menghitung rata-rata terboboti pada setiap parameter.
Top Brand Award diberikan kepada merek-merek yang memenuhi dua kriteria, yaitu: (1) merek-merek yang memperoleh Top Brand Indeks minimum sebesar 10% dan; (2) merek-merek yang menurut hasil survei berada dalam posisi top three di dalam kategori produknya.
Kedua kriteria ini harus dipenuhi agar sebuah merek berhak menyandang predikat ”Top Brand”. Adanya dua kriteria ini membuka kemungkinan dalam satu kategori produk terdapat lebih dari satu merek — maksimal tiga merek — yang meraih predikat Top Brand.
Berikut hasil lengkap tabel TOP BRAND INDEX FASE-1 2023:
MM_FEB 23_Tabel TBA 2023
