British School Jakarta akan Kupas Tuntas Topik Wellbeing dan Kesehatan Mental

Marketing.co.id – Berita Marketing | Wellbeing dan Kesehatan Mental telah menjadi isu global. Tanpa mengenal batasan geografi, budaya, dan bangsa, masalah ini bisa menerpa siapapun, termasuk bagi kalangan muda. Bahkan, ada sinyalemen kesehatan mental dan Wellbeing di kalangan anak-anak dan remaja telah menurun di sebagian belahan dunia.

Untuk menjawab tantangan yang dihadapi dunia pendidikan untuk mencapai Wellbeing, Sekolah Internasional British School Jakarta (BSJ) kembali akan menggelar Simposium Wellbeing pada 27 – 29 Mei mendatang. Alasan BSJ menggelar simposium tersebut karena generasi muda yang memiliki kesehatan fisik, sosial, emosional, dan mental yang baik umumnya memiliki lebih sedikit masalah di sekolah dan lebih berpeluang untuk berprestasi setelah dewasa.

“Di BSJ kami memahami pentingnya menciptakan kondisi yang tepat bagi semua generasi muda agar dapat merasa baik dan berfungsi dengan baik. Mengingat sekolah menjangkau sejumlah besar generasi muda, maka hal inilah yang menjadi fokus perhatian,” tutur Andrea Downie, Head of Wellbeing BSJ, dalam jumpa pers di BSJ, Bintaro, Tangerang, Rabu (24/4).

Simposium Wellbeing yang dilaksanakan tahun ini merupakan simposium kedua. Sebelumnya di tahun 2022 BSJ pernah melaksanakan simposium serupa. Seperti pada simposium pertama, tahun ini Sue Langley dan David Bott pakar di bidang psikologi kognitif serta Penulis dan psikolog terkenal dunia Robert Biswas Diener kembali akan menjadi pembicara.

Baca juga: Gangguan Kesehatan Mental Bisa Hantui Gen Z Hingga Baby Boomers, Ini Tips Halodoc

Pakar lainnya yang akan berbagi pengetahuan seputar Wellbeing Jane Drake dari MIT’s Centre for Systems Awareness, Wakil Dekan Pascasarjana Universitas Melbourne Profesor Lindsay Oades, Arsitek Desain Biofilik Dr Fiona Gray, serta Andrea Downie Head of Wellbeing BSJ. Yang istimewa pada simposium tahun ini juga menghadirkan akademisi dari Indonesia Yufi Adrianni yang akan mengulas Wellbeing dari sudut pandang masyarakat Indonesia

“Penting bagi kami untuk mendapatkan perpaduan perspektif dan fokus pada banyak bidang yang berkontribusi dalam membangun Wellbeing. Sesi-sesinya akan berkisar pada best practice evidence-based untuk menciptakan kondisi Wellbeing melalui perancangan lingkungan, budaya, dan pembelajaran yang kondusif,” tutur Andrea.

British School Jakarta
Andrea Downie, Head of Wellbeing British School Jakarta (tengah)

Andrea juga menegaskan, banyak manfaat yang dapat dipetik bagi peserta dari simposium selama dua tersebut, antara lain mendapatkan informasi hasil-hasil penelitian terbaru terkait Wellbeing dari berbagai perspektif, mengikuti 16 sesi interaktif, dan pelajaran praktis Wellbeing untuk diterapkan di sekolah, tempat kerja atau rumah.

“Arsitektur simposium ini berpusat pada pendekatan pemikiran sistem yang mengumpulkan, merasakan berbagai perspektif, melakukan refleksi dan mengaktualisasikan sehingga para peserta dapat bergerak maju dengan kemauan. Selain pembelajaran kelas dunia, akan ada peluang untuk membangun koneksi dan jaringan, masukan dari siswa kami, bincang-bincang dan kesempatan bagi peserta untuk terlibat dan berbagi serta pertunjukan seni instalasi yang kreatif dan berkelanjutan,” lanjutnya.

Baca juga: Di tengah Ekonomi Sulit Milenial Ditantang Raih Financial Wellbeing

Andrea mengatakan berangkat dari pengalamannya bekerja di berbagai tempat di banyak negara masalah Wellbeing sudah agenda utama di berbagai negara. Namun hingga saat ini, belum ada fokus besar dalam membangun potensi Wellbeing dan kesehatan mental.

“BSJ memandang serius setiap anak muda, kami ingin menyiapkan mereka untuk sukses tidak hanya saat ini tetapi juga dalam jangka panjang. Simposium ini akan memicu kesadaran dan perbincangan lebih lanjut dalam konteks kita sendiri, namun kita juga berharap dapat menciptakan efek yang berdampak pada komunitas lokal dan konteks Indonesia yang lebih luas,” ucapnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here