Mengintip Aktivitas Mobile Mahasiswa

www.marketing.co.id – Bagi Anda yang belum familier dengan sebutan smartphone (ponsel pintar), Anda cukup membayangkan sebuah ponsel yang memiliki kemampuan konektivitas dan fitur-fitur komputer yang lebih canggih daripada ponsel biasa. Smartphone ini dilengkapi dengan sistem operasi tertentu yang memungkinkan penggunanya bisa mengoperasikan banyak aplikasi, mulai dari yang sederhana sampai yang terbilang canggih.

Beberapa pemain besar seperti Apple yang mengusung iPhone, RIM dengan BlackBerry-nya, dan beberapa merek seperti Sony Ericsson atau Samsung yang merilis ponsel pintar berbasis Android kini meramaikan industri smartphone. Umumnya ponsel pintar sangat mudah digunakan karena memang dirancang untuk keperluan mobile yang praktis, untuk digunakan tetapi bisa dikembangkan aplikasinya sesuai dengan kebutuhan si pengguna.

Survei yang dilakukan dengan kunjungan ke beberapa kampus di Amerika Serikat membuktikan bahwa kebanyakan mahasiswa di sana mengandalkan aktivitas mobile-nya lewat ponsel pintar. Hal ini pun dianggap sudah menular dan tak aneh lagi bagi para mahasiswa di Asia. Ponsel pintar semakin memakan pangsa pasar ponsel biasa karena harganya yang semakin bersaing dengan fitur-fitur yang lebih banyak, canggih, dan bisa dimodifikasi sesuai kebutuhan dan style.

Dari beberapa kalangan seperti para pebisnis atau umum, kalangan mahasiswa adalah salah satu market terbesar yang cocok untuk disasar para pemain ponsel pintar. Mengapa demikian? Tentu saja karena kebanyakan mahasiswa sebenarnya tidak mau gadget yang terlalu rumit, tetapi tetap bisa dikembangkan sendiri sesuai dengan style dan kebutuhan mereka. Para produsen ponsel pintar pun tak ketinggalan selalu mengembangkan desain baik dalam hal fisik produk maupun sistem operasi dan software aplikasi agar terkesan canggih, stylish, namun praktis.

Kini, lebih dari setengah populasi mahasiswa umumnya menggunakan atau pernah menggunakan ponsel pintar. Tetapi, masih sedikit dari mereka yang benar-benar memanfaatkan kecanggihan atau memaksimalkan kegunaan dari gadget milik mereka itu. Fitur-fitur yang umum digunakan para mahasiswa di ponsel pintar adalah pesan teks dan email, yang sebenarnya kini sudah bisa ditemukan pula pada telepon-telepon genggam biasa. Tapi ada juga dari mahasiswa ini yang menggunakan fitur-fitur yang lebih advance, seperti mengunduh berbagai macam aplikasi dari internet untuk mempercanggih fungsi dan konektivitas ponsel pintar mereka.

Bagaimana dengan fitur berita? Dari hasil temuan survei, masih belum banyak mahasiswa yang sering melihat berita lewat ponsel pintar. Para penyedia berita online dan mobile harus mempertimbangkan bagaimana para kaum muda masa depan mengonsumsi berita. Mereka harus siap untuk mengakomodasi setiap perubahan perilaku konsumen dalam mengonsumsi berita dan menyesuaikan diri terhadap perubahan perilaku yang cepat berubah-ubah ini.

Merek ponsel pintar apa yang banyak digunakan? Pertanyaan ini tentu menarik sekali untuk digali dari kalangan mahasiswa Amerika yang katanya lebih dari setengahnya menggunakan gadget ini. Mahasiswa menggunakan merek ponsel pintar yang beragam. Merek iPhone dari Apple adalah yang paling populer dengan sebanyak 40% pengguna. Merek ponsel pintar lain yang cukup populer adalah BlackBerry dari RIM yang mencetak angka 36%, semua ponsel pintar berbasis Android dengan pangsa pasar 22%, ponsel pintar berbasis sistem operasi Windows dengan angka 8%, serta Palm dengan angka 4%.

Jika dibandingkan dengan angka penjualan ponsel pintar untuk semua kalangan/umur di pasar Amerika Serikat, pasar mahasiswa kebanyakan lebih menggunakan iPhone dari Apple. Di tempat kedua masih memimpin RIM dengan BlackBerry-nya dan diikuti dengan ketat oleh semua ponsel pintar yang berbasis Android. Untuk kalangan pebisnis, BlackBerry masih menduduki posisi kuat di pasaran. Sementara semua ponsel pintar berbasis Android, perlahan tapi pasti mulai naik membayangi iPhone dan BlackBerry. Ini disebabkan perkembangan teknologi Android yang demikian pesat, yang mampu mengadaptasi pasar pebisnis sekaligus mahasiswa.

Mahasiswa tidak banyak mencurahkan perhatiannya untuk membaca berita di ponsel pintar. Dalam membaca berita, kebanyakan mereka hanya membaca tiga paragraf pertama atau seperempat dari keseluruhan sebuah berita. Untuk berita-berita yang berupa video pun, kebanyakan mereka hanya menontonnya selama satu menit atau kurang untuk setiap berita, dan untuk berita yang bersifat audio, mereka hanya mendengarkannya selama 30 detik pertama.

Hal ini menghasilkan kesimpulan bahwa ponsel pintar dengan layarnya yang kecil masih belum bisa menjadi media yang nyaman untuk membaca, menonton, atau mendengar berita, walaupun minat terhadap berita pun sebenarnya masih tidak terlalu tinggi di platform-platform media lainnya. Terbukti dari para pengguna PC pun masih sedikit yang menghabiskan waktunya untuk membaca berita di situs web berita.

Jadi, fungsi apa saja yang sering dimanfaatkan oleh mahasiswa dalam menggunakan ponsel pintar mereka? Seperti yang sudah disebutkan di atas, selain untuk melakukan panggilan atau terima telepon, fungsi SMS dan email masih menduduki peringkat tertinggi. Fungsi lainnya adalah mendengarkan musik, menonton TV atau video, browsing, serta chatting. Fungsi lain lagi yang lumayan banyak digunakan adalah untuk berbelanja dan fitur bersifat multitasking yang memungkinkan mereka untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus dan bisa berpindah-pindah antar-aktivitas dengan cepat.

Dengan demikian, sebetulnya masih sedikit dari mereka yang benar-benar memaksimalkan fungsi atau kegunaan dari ponsel pintar-canggih mereka, mengingat begitu banyak aplikasi yang disediakan dan dapat diunduh kapan saja dan di mana saja. Berbeda dengan Indonesia, fitur kamera termasuk fitur yang jarang digunakan para mahasiswa di sana. Mereka lebih mementingkan earphone dengan kualitas yang bagus untuk mendengarkan musik daripada kamera resolusi tinggi untuk berfoto.

Studi lain yang menarik tentang ponsel pintar adalah kapan saja mahasiswa atau kaum muda biasanya menggunakan atau mengoperasikan alat ini. Mereka ternyata mengoperasikan ponsel pintar dalam banyak situasi, misalnya di dalam bus, kereta, dan bahkan mobil. Biasanya mereka browsing mencari informasi atau sekadar membaca berita-berita dengan cepat sewaktu menunggu antrean ataupun sedang di dalam bus atau kereta. Mereka juga menggunakannya jika ada jeda waktu di sekolah, saat sedang antre berbelanja, dan untuk tugas-tugas yang berkaitan dengan kuliah atau pelajaran. (Ivan Mulyadi)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here