Era Digital Channels

www.marketing.co.id – Teknologi digital dan social media mengubah banyak hal, termasuk dunia pemasaran dan bisnis. Prosedur dan gaya berbisnis pun berubah seiring perkembangan digital. Sebagai pemasar, kini kita sudah pasti tidak boleh memandang sebelah mata kekuatan digital dan social media ini. Kerap dengan investasi yang minimal, jika digunakan dengan tepat, hal tersebut mampu memberikan hasil yang maksimal. Pemasaran kini memasuki babak baru dan bisa jadi kita semua harus belajar dari nol lagi tentang pemasaran di zaman digital ini.

Berkaitan dengan semakin banyak perusahaan memanfaatkan teknologi era digital untuk aktivitas marketingnya, majalah Digital Marketing mewawancarai Heather Albrecht, seorang pakar dan trainer digital marketing dari Australia, mengenai pentingnya memahami dan menerapkan strategi digital dalam pemasaran masa kini.

Bagaimana Anda melihat perkembangan digital marketing di Australia?

Ya, digital marketing di Australia sudah masuk tahap matang dan sudah dijalankan sekitar 15 tahun sampai sekarang. Tapi, hal yang lebih penting menurut saya adalah pasar Australia mengerti bahwa kini media yang penting adalah owned media dan earned media, yaitu media yang kita miliki dan kita kendalikan sepenuhnya. Jadi, kini dolar tengah mengalir secara digital dengan cara yang digital pula. Inilah indikator terbaik yang menunjukkan seberapa serius kita menanggapi era digital, yaitu ketika dolar kita benar-benar mengalir mengikuti omongan kita.

Bagaimana dengan media konvensional, seperti televisi dan media cetak? Apakah mereka menuju kepunahan?

Media kini begitu terpecah-pecah, jadi sangat sulit untuk menjangkau audiens dalam skala tertentu di Australia akhir-akhir ini, bahkan dengan televisi sekalipun. Tapi, kini hadir yang kita sebut digital channels. Semakin terpecah media, semakin kecil pula audiensnya. Sekarang media konvensional tidak mendapat perhatian sebesar dulu dan jumlah penonton mereka semakin berkurang.

Saya akan memberi Anda empat contoh media penting, yaitu media layar besar (televisi), media layar lebih kecil (laptop), media dengan layar yang bersifat lebih pribadi (iPad), dan media dengan layar yang bersifat kecil dan sangat pribadi (iPhone). Ketika audiens menonton televisi, mereka juga membawa atau mengoperasikan laptop, iPad, atau iPhone. Alat-alat ini selalu ada di sekeliling mereka, bahkan ketika mereka menonton televisi. Mereka selalu ingin melakukan sesuatu dengan alat-alat tersebut bahkan saat menonton televisi. Perhatian mereka sangat mudah untuk terbagi. Jadi, para pemasar menghadapi perubahan besar tentang bagaimana memanfaatkan media-media ini. Kuncinya adalah bagaimana mendapatkan perhatian konsumen secara maksimal.

Bagaimana Anda mendefinisikan digital marketing itu sendiri?

Sungguh pertanyaan yang bagus, tapi tidak ada jawabannya. Saya berharap ada jawabannya. Begitu banyak cara untuk menjelaskan hal ini karena digital marketing ibaratnya adalah payung besar yang menaungi begitu banyak hal. Saya menjelaskan digital marketing dengan cara membaginya menjadi digital channels, platforms, dan tools. Sudah begitu pun masih banyak istilah atau singkatan dalam ketiga pilar utama tersebut.

Saya rasa cara termudah untuk memahaminya adalah dengan menjelaskan keempat macam layar di atas tadi (Heather menggambar empat kotak besar di atas kertas yang mewakili layar besar—TV, laptop, iPad, sampai layar terkecil—iPhone). Yang selalu saya katakan kepada agensi periklanan adalah mereka sebaiknya jangan membuat iklan TV lagi. Sebaliknya, mereka harus membuat video yang bisa dimainkan di empat layar tersebut.

Hal yang harus dipahami para pemasar adalah konsumen kita kini menggunakan keempat layar ini secara terpisah, tapi bisa jadi bersamaan, dalam konteks mengambil segala keputusan tentang merek kita. Jika kita sudah bisa memahami itu, kita bisa tahu tindakan yang bisa dilakukan dari sudut pandang digital. Kita harus memahami bagaimana konsumen menggunakan keempat layar ini. Kita kini harus berpikir tentang transparansi, yaitu semua hal bersifat terbuka dan bisa dibagi. Dulu kita menyebarkan pesan, tapi kini kita harus menarik mereka untuk berpartisipasi, dan konsumen harus bisa berpartisipasi menggunakan keempat layar tadi.

Industri mana saja yang paling getol dalam menyerap dan menerapkan digital marketing?

Dalam konteks pemasaran, jika saya membaginya berdasarkan siapa saja yang menghabiskan dana sekitar AUD 2 miliar untuk media online, yang besar adalah industri finansial. Lalu, telekomunikasi dan teknologi. Setelah itu diikuti travel, otomotif, dan baru industri lain yang lebih kecil.

Tetapi, satu industri yang tengah mengalami perubahan terbesar di Australia adalah FMCGs (the fast moving package goods). Industri tersebut sedang gencar mengalihkan dana dari TV ke media online. Ini akan sangat besar karena mereka selalu siap menghabiskan dana besar. Jadi, industri FMCG bisa melesat ke urutan atas setelah dua atau tiga tahun ke depan.

Social media apa saja yang paling populer di Australia?

Saat ini masih Facebook dan Twitter. Banyak juga yang menggunakan social media lain, tapi Facebook masih nomor satu.

Pertanyaan terakhir, apa pendapat dan saran Anda mengenai perkembangan digital marketing di Indonesia?

Saya rasa social media akan sangat booming di Indonesia saat Anda melihat data siapa saja yang menghabiskan waktunya online saat ini. Kaum muda mendominasi dunia social mobile. Saya rasa bagi kebanyakan orang Indonesia, terutama kaum mudanya, Facebook adalah favorit. Dari sana barulah mereka mulai expand dan menjelajah ke situs-situs lain.

Bagi situs-situs yang masih bersifat korporat biasa, mereka menganggapnya sebagai sesuatu yang sudah kuno karena mereka tidak bisa melakukan apa pun, membagikan apa pun, dan tidak bisa mengomentari apa pun. Jadi, sebagai brand—khususnya di pasar yang niche, merek dan situs harus berubah drastis dan cepat. Semua hal harus diubah menjadi bersifat sosial karena generasi mendatang pasti akan mengharapkan itu.

Digital marketing, when it hits, it hits fast!” begitu kesimpulan Heather mengakhiri wawancara. (Ivan Mulyadi)

This article powered by eXo Digital Agency. eXo is a digital media agency serving local and international brands ranging from SME (small and medium enterprises) to multinational companies from various industries. We are an all-round agency with tremendous experience in digital activation, social media, search engine marketing, interactive game, web and software development.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here