Marketing.co.id – Berita Marketing | Di tengah ancaman resesi ekonomi global karena dampak pandemi Covid-19 dan Perang Rusia-Ukraina, ternyata nilai ekspor kita masih lebih tinggi dibandingkan impor. Mengutip data BPS (Badan Pusat Statistik), periode Januari – Juni 2022, neraca perdagangan Indonesia surplus sebesar 24,89 miliar dolar AS.
“Surplus artinya ekspor kita lebih besar daripada impor kita. Nah, ini adalah sesuatu yang harus disampaikan supaya publik mengetahui,” tutur Jerry Sambuaga, Wakil Menteri Perdagangan RI.
Jerry yang berbicara pada acara Ralali Executive Talks, di Hotel Mulia, Jakarta, 28 Juli 2022 menegaskan, pada tahun 2021 lalu neraca perdagangan Indonesia mencatat surplus sebesar 35,34 miliar dolar AS. Torehan ini, lanjut Jerry, merupakan yang tertinggi dalam 15 tahun terakhir.
Jerry mengatakan, jika tren positif tersebut terus berlanjut bukan tidak mungkin rekor surplus neraca perdagangan di tahun 2021 akan terpecahkan di tahun 2022. Seperti dituturkan Jerry, jika Indonesia mampu mencatat surplus neraca perdagangan rata-rata 3 miliar dolar AS di bulan-bulan tersisa tahun 2022, maka neraca perdagangan Indonesia akan mencatat surplus sebesar 42,89 milar dolar AS. “Ekspor kita meningkat ketimbang impor, sehingga kita bisa mencapai neraca perdagangan yang surplus. Ini penting untuk diketahui oleh publik supaya tidak ada mispersepsi,” tegas Jerry.
Baca juga: Gandeng Melbourne Seafood Distributors, ASHA Bidik Ekspor senilai 80 Miliar Rupiah ke Australia
Jerry menyebut ada lima produk andalan ekspor Indonesia yakni CPO, batubara, nikel, produk elektronik, alas kaki, dan kayu. “Ya ini produk produk andalan untuk ekspor yang memberikan sumbangsih konkret terhadap neraca perdagangan kita yang positif,” ucapnya lagi.
Dalam kesempatan tersebut Jerry juga menyinggung peluang UMKM untuk bisa menembus pasar ekspor. Kemendag sendiri memiliki program pelatihan dan pendampingan untuk UMKM seperti pelatihan pengemasan produk dan business matching.
Selain itu, Kemendag juga memiliki 46 perwakilan dagang di seluruh dunia, atase perdagangan, dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC). “Produk-produk dari Indonesia bisa dibeli oleh buyer-buyer dari luar negeri dengan asistensi dan support dari atase perdagangan dan ITPC kita,” imbuh dia.
Baca juga: Investasi 23 Juta USD, Mondelez International Tambah Lini Produksi Ekspor
Di akhir sambutannya, Jerry meminta masyarakat agar mau menggunakan produk-produk dalam negeri, termasuk produk buatan UMKM atau perajin lokal. “Kta punya Gerakan Bangga Buatan Indonesia. Kita mulai dari diri kita sendiri. Contoh saya mengenakan baju batik, jam tangan, hingga sepatu yang seratus persen buatan Indonesia,” kata Jerry yang sempat membuka sepatu dan menunjukannya kepada hadirin.
