Standarisasi untuk Masa Depan yang Lebih Baik

Persaingan ketat yang bakal terjadi dalam penerapan era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 harus disikapi dengan penyediaan produk-produk buatan Indonesia yang berkualitas dan tenaga kerja berproduktivitas dan berdaya saing tinggi.

Standarisasi untuk Masa Depan yang Lebih Baik - World Plumbing Day 2015Demikian yang dikatakan Menteri Ketenagakerjaan RI, Muhammad Hanif Dhakiri seusai membuka acara Seminar World Plumbing Day 2015 dan Launching Standar Nasional Indonesia (SNI) Plumbing Systems di Jakarta, (18/3).

Oleh karena itu, Hanif meminta para pengusaha dan dunia industri agar memberikan perhatian khusus terhadap penerapan standar terbaik bagi produknya, sekaligus mengembangkan standar kompetensi kerja bagi para pekerjanya.

“Modal utama dalam menghadapi MEA adalah produk-produk buatan Indonesia yang memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) wajib dan tenaga kerja yang memiliki Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI),” tegas Hanif.

Menurut Hanif, saat ini ada dua komponen standardisasi di Indonesia, terkait dengan proses produksi. Yakni, standardisasi di bidang produk yang dikenal dengan Standar Nasional Indonesia (SNI), dan standardisasi terhadap kompetensi tenaga kerja yang dikenal dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).

Kedua standar ini, sama-sama berorientasi kepada daya saing. Sehingga, pemerintah mendorong sinergisitas dalam penerapan SNI dan SKKNI yang dibutuhkan dalam persaingan dengan negara-negara Asean dalam MEA nanti.

SNI dan SKKNI, lanjut Hanif, memiliki relevansi yang sangat kuat. Untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan SNI harus dilakukan oleh tenaga kerja yang memiliki kompetensi sesuai dengan SKKNI.

“Tak dapat menunggu lagi, standarisasi produk buatan Indonesia dan standarisasi kompetensi pekerja Indonesia harus diterapkan secara menyeluruh agar kita tak kalah bersaing dengan negara-negara Asean lainnya,” kata Hanif.

Berdasarkan data Kemenaker Saat ini Indonesia memiliki 406 SKKNI yang terbagi dalam 9 sektor, yakni pertanian, perkebunan, perikanan dan kehutanan (56 SKKNI); listrik, pertambangan dan energi (52 SKKNI); industri manufaktur (54 SKKNI).

Sektor lainnya adalah perhubungan dan telekomunikasi (21 SKKNI); kebudayaan, pariwisata dan seni (56 SKKNI); kesehatan (3 SKKNI); keuangan dan perbankan (18 SKKNI); konstruksi (108 SKKNI); serta jasa, konsultasi dan pertambangan (36 SKKNI).

 Hadir dalam World Plumbing Day 2015 ini, Wakil Duta Besar Amerika Serikat Kristen Bauer, Kepala Badan Standarisasi Nasional Bambang Prasetya, Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Binalattas), Kemnaker Khairul Anwar dan Russ Caney, CEO IAPMO Group (International Association of Plumbing and Mechanical Officials) yang langsung datang dari Amerika Serikat.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here