Tahun 2015 sudah datang. Bagi Anda yang memiliki resolusi di tahun ini untuk mulai berbisnis, pastikan sudah mengenali jenis bisnis yang hendak diambil. Salah satu bisnis yang semakin kencang dari tahun ke tahun ialah bisnis kuliner. Pasalnya, makanan merupakan kebutuhan primer bagi setiap manusia. Menjalankan bisnis kuliner perlu berhati-hati karena tidak semua perjalanan bisnis dalam bidang ini berjalan mulus. Bagi Anda yang mau terjun dalam bisnis kuliner, ini resep-resepnya.
1. Pencatatan Stok
Sebagai seorang pemilik bisnis kuliner, Anda jangan hanya berpangku tangan dan menyerahkan semua urusan kepada manajer dan para staf saja. Anda juga harus turun tangan dalam mengontrol serta memerhatikan hal-hal apa saja yang diperlukan selama menjalankan bisnis ini. Salah satu yang menjadi momok penting ialah mencatat stok setiap pembelanjaan baik yang keluar maupun yang masuk. Hal ini untuk mencegah terjadi kekeliruan data yang bisa berdampak buruk pada kerugian finansial. Sebaiknya, Anda berperan aktif saat hendak membeli bahan baku dan perlengkapan yang dibutuhkan saat membuka bisnis kuliner.
2. Kontrol dari Kantor Pusat ke Setiap Outlet
Hal ini perlu dilakukan apabila Anda memiliki lebih dari satu cabang pusat bisnis. Pengontrolan sangat penting agar bisnis Anda dapat berjalan baik tanpa ada kendala besar. Pengontrolan dapat dilakukan seminggu sekali, terlebih jika cabang bisnis Anda sangat banyak dan tersebar di beberapa daerah. Di samping itu, Anda perlu mendata apa saja kebutuhan yang diperlukan oleh setiap outlet. Jika, Anda turut terjun ke lapangan maka bisnis kuliner yang dijalani tidak terbengkalai. Malahan Anda dapat mengetahui setiap problem yang dialami oleh masing-masing outlet.
3. Konsistensi Rasa
Ahli keuangan Henry Parengkuan memandang bisnis makanan adalah bisnis yang tak ada matinya. Dalam keadaan krisis ekonomi ataupun tidak, orang tetap butuh makan. Banyak orang yang menganggap bisnis kuliner mudah ditiru padahal kenyataannya harus didukung oleh konsep yang kuat dan konsisten. Oleh karena itu, bisnis kuliner perlu memiliki menu yang diunggulkan agar bisa menonjol di antara pemain bisnis kuliner lainnya. Di samping itu, seorang pelaku bisnis kuliner harus mampu mempertahankan cita rasa setiap kulinernya. Ini sangat penting untuk menjaga para pelanggan tetap mampir ke restoran atau tempat makan Anda.
4. Bangun Brand Awareness
Usaha kuliner perlu membangun awareness di tengah-tengah masyarakat. Ketika Anda membuka suatu bisnis, pastilah perlu mengenalkan bisnis ini kepada khalayak. Bisa dimulai dari famili, kerabat terdekat serta sanak saudara. Sisanya, biarkan media sosial yang berbicara. Cara ini pun masih terbilang ampuh dalam memperkuat brand awareness. Berikutnya remind, yaitu mengingatkan brand kepada konsumen sehingga brand loyalty selalu terjaga. Semakin banyaknya pemain baru dalam bisnis kuliner menjadikan konsumen mudah berubah. Terkait keuangan, Hendry menjelaskan ada tiga hal yang perlu mendapat perhatian yakni membangun bisnis dengan modal relatif kecil (capital), sambil membangun komunitas sebagai modal untuk mengembangkan bisnis (community/networking), serta mengembangkan kapasitas selanjutnya (capability).
5. Sumber Daya Manusia yang Mumpuni
Perlu menjadi perhatian bahwa bisnis kuliner tidak akan berjalan tanpa adanya SDM. Sebagai seorang pemilik, Anda tidak harus memiliki latar belakang mengenai dunia kuliner. Namun, Anda harus mengetahui modal dasar dalam menjalankan bisnis ini. Untuk itulah, Anda perlu didampingi oleh orang-orang yang mengerti dunia kuliner. Misalnya, carilah koki dan manager yang sudah berpengalaman. Untuk bagian staf serta pelayan, Anda bisa merekrut lulusan SMA maupun kuliah dengan memberikan mereka pelatihan sebelum mulai bekerja.