Cermat Melihat Peluang, Raja Gorengan Tapisi Optimis Sukses di 2020

Meski dihantui sejumlah persoalan global mulai dari wabah corona, trade war antara tiongkok dan Amerika hingga tren perubahan bisnis dari tradisional ke Millenial- Raja Gorengan Tapisi kian eksis dan terus berkembang.

Marketing  Waralaba kuliner lokal, Tapisi, yang dinahkodai Akbar Temuyyin Sani kini makin fokus melebarkan sayap bisnisnya. Tercatat, sejak didirikan pada penghujung akhir tahun lalu, jumlah mitra Tapisi terus bertambah hingga kini telah berada di tujuh provinsi.

Hal itu terungkap dari pernyataan Akbar saat ditemui di acara Market Leader Awards 2020 di Balai Kartini, Jakarta, Sabtu (14/03/2020) lalu. “Alhamdulillah, Kami kini sudah tambah di tujuh propinsi yaitu Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan Jambi. Di Bali kita buka langsung tujuh gerobak pada Januari kemarin,” ujarnya. Baca: Peluang Bisnis dari Raja Gorengan dan Camilan Indonesia

Apa yang dilakukan Tapisi menurut Akbar karena ia ingin mendesain bisnisnya seperti formula one, yakni selalu berakselerasi cepat di tengah sejumlah ancaman global yang mendera negara-negara besar termasuk Indonesia. Pria murah senyum ini merinci sedikitnya ada tiga persoalan utama global saat ini termasuk wabah virus corona yang makin massif.

“Khusus corona yang terjadi di saat bagi banyak orang menjadi ancaman serius, kami justru melihat sebaliknya yaitu peluang. Dalam sejumlah artikel dan penelitian disebutkan bahwa pisang bisa menjadi salah satu makanan yang dapat menangkal perkembangan virus corona,” rinci Akbar yang merujuk pada hasil penelitian ilmuwan dari Queensland University Australia.

Tapisi yang bergerak di bidang bisnis kuliner lokal yakni tahu, pisang dan singkong kata Akbar tidak hanya menjajakan makanan khas Indonesia yang sudah terkenal, tapi juga ternyata bisa menjadi media penyembuhan corona. Lebih lanjut Akbar memaparkan, pisang dalam penelitian tersebut dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menjadi sumber utama vitamin B-6 sehingga mampu mencegah corona.

“Nah itulah yang saya sebut sebagai peluang, dimana bisa menjadi opsi menarik bagi masyarakat yang ingin memulai berwirausaha dengan mudah, sehat dan terjangkau namun bisa mendatangkan profit menggiurkan,” sebutnya seraya tersenyum. Baca: Lebarkan Sayap Bisnis, Tapisi Buka Cabang di Bali 

Raih Penghargaan Business Opportunity Market Leader Awards 2020

Melihat pada laju bisnis yang berbasis di Kemayoran, Jakarta ini cukup pesat, tak ayal membuat Tapisi diganjar penghargaan sebagai Business Opportunity (BO) Market Leader Awards 2020 dari Majalah Franchise Indonesia yang bekerja sama dengan Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) pada Sabtu (14/03/2020) kemarin di Balai Kartini, Jakarta.

Apa yang diraih oleh Tapisi kata Akbar sejatinya merupakan hasil dari kerja fokus dan konsisten dari segenap tim Tapisi. Untuk tolak ukur dari penilaian penghargaan ini sendiri, Rofian Akbar, Pemimpin Majalah Franchise  Indonesia mengatakan, peraih Franchise  dan BO Market Leader 2020 adalah merek yang menjadi market leader yang sesungguhnya di tahun 2019.

“Karena mereka tidak hanya memimpin dalam jumlah gerai yang dimiliki, tetapimemiliki bisnis terbesar per kategori produk tersebut,” katanya.

Dengan memiliki tujuan untuk mengetahui posisi merek-merek franchise  dan BO yang memimpin dalam jumlah gerai di kategori bisnisnya masing-masing. Mereka yang terpilih juga relative konsisten mencatatkan pertumbuhan bisnisnya sepanjang 2019.

“Tentu Kami bersyukur atas apresiasi yang diberikan kepada Tapisi namun di sisi lain ini menjadi tantangan Kami untuk terus berinovasi sehingga tumbuh berkembang menjadi pilihan bisnis ideal masyarakat Indonesia,” ungkap Akbar

Meski sekadar bisnis gorengan, Akbar mengaku siap membawa Tapisi menjadi lebih besar dan berkembang lagi. Dia berharap, waralaba gorengan yang dijajakan dengan gerobak ini bisa hadir di negara asean lainnya pada 2020. “Saya ingin memasyarakatkan tahu isi, pisang goreng, dan singkong goreng (tapisi) dikenal di mancanegara, go international,” lanjutnya.

Salah satu langkah unik yang Tapisi lakukan dalam membangun jaringan adalah dengan melakukan pre-salessejak sebelum resmi berdiri. Sehingga dengan cara ini, pihaknya telah mengetahui keinginan pasar dan menjadi bahan referensi sebelum akhirnya benar-benar resmi dirilis.

Akbar mengatakan, sekitar 65 persen-70 persen mitra Tapisi sudah punya lokasi untuk berdagang. Syaratnya, di tempat strategis, namun tidak menggangu ketertiban umum. Jika mitra tidak memiliki lahan berjualan, pihaknya membantu menyewakan tempat di lokasi yang diperuntukkan usaha seperti pujasera atau depan minimarket. “Kami bantu sewakan untuk 1-2 bulan pertama,” kata lulusan Sarjana Perhotelan ini.

Dengan tagline “Raja Gorengan”, Tapisi ingin mengangkat citra gorengan ke level menengah atas. Untuk itu, Tapisi mengedepankan wadah packaging dengan dus kelas atas dan higienis. “Bahan baku divakum, pedagangnya dilengkapi sarung tangan, celemek, hingga masker,” kata pria yang juga pemilik restoran Super Bento ini.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.