Tingkatkan Daya Saing, MUTU International Gandeng Petani Sawit

[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Marketing – Dalam menghadapi persajngan di era Industry 4.0, baru-baru ini MUTU International melakukan penandatangan Nota Kesepahaman antara dengan Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO). Adanya kerjasama ini, proses sertifikasi ISPO, RSPO maupun jenis sertifikasi lain yang relevan akan berjalan lebih mudah dan cepat.

Arifin Lambaga, Presiden Direktur mengharapkan dalam jangka panjang, membawa implikasi pada naiknya daya saing produk kelapa sawit Indonesia di dunia internasional. Namun yang terpenting adalah keberlanjutan pengelolaan sawit terjamin.

Sertifikasi ISPO (Indonesia Sustainable Palm Oil) merupakan buah pelaksanaan ketentuan pemerintah Indonesia, yang sejak tahun 2015 mewajibkan seluruh perusahaan sawit yang beroperasi di Indonesia, baik pengelolaan perkebunan maupun pengelolaan minyak sawitnya, memiliki standar manajamen yang berkelanjutan. Sedangkan Sertifikasi RSPO (Rountable Sustainable Palm Oil) adalah implikasi penerapan standar internasional yang mewajibkan produsen minyak kelapa sawit, menjalankan pengelolaan perkebunan yang sesuai dengan ketentuan hukum, ekonomi, lingkungan maupun aspek sosial kemasyarakatan.

Untuk kedua jenis sertifikasi ini, MUTU International telah berpengalaman dan diakui reputasinya oleh berbagai lembaga akreditasi nasional maupun internasional. Tercatat, telah lebih 300 sertikat ISPO dan RSPO yang diterbitkan oleh MUTU International.

“Selain aspek ekonomi, kami juga memperhatikan keselarasan tatanan masyarakat, lingkungan maupun kelangsungan usaha itu sendiri. Kelestarian adalah kata kunci dan itu bisa dicapai dengan pengorganisasian yang kuat bagi petani-petaninya. Melalui sertifikasi bagi usaha yang dijalankan anggota, upaya sistematis itu, dapat lebih mudah tercapai,” papar Ketua APKASINDO ini.

Saat ini, lanjutnya, berdasarkan rekap jumlah anggota APKASINDO mencapai 3,8 juta kepala keluarga petani dengan total luas lahan mencapai 4,8 juta hektare. Luasan ini setara dengan 42% dari total luas kebun sawit. Tak kurang dari 20 juta rakyat Indonesia bergantung hidupnya pada sektor ini.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here