Perkuat Rantai Pasok B2B, GudangAda Fokus Edukasi Pelaku UMKM

Marketing.co.id – Berita Digital & Technology | Masifnya disrupsi teknologi digital telah mengubah perilaku konsumen saat ini. Pandemi Covid-19 yang berlangsung lebih dari 2 tahun mengubah cara konsumen berbelanja. Akibatnya kondisi ini memaksa pelaku usaha, termasuk UMKM untuk beradaptasi dengan keadaan agar tetap mampu bertahan. Adopsi solusi digital bagi pelaku UMKM yang belum melek digital, harus diimbangi dengan pendekatan yang baik agar mereka dapat segera memanfaatkan platform digital bagi perkembangan bisnisnya.

(kiri – kanan) Direktur Celios & Pengamat Ekonomi Digital Bhima Yudhistira, bersama dengan SVP Merchant Solution & Revenue Management GudangAda Neni Sukirman, dan Chief of Business Development Officer GudangAda Andre Widjaja pada acara diskusi terbatas: Ekosistem Digital GudangAda Bantu Tingkatkan Literasi Keuangan Digital UKM pada Kamis (27/10/22) siang. Foto: marketing.co.id/lialily.

“Pada bulan Inklusi Keuangan ini, digitalisasi telah mendorong peningkatan perkembangan teknologi yang cepat. Pendekatan platform digital yang menyasar pelaku UKM, peran pemerintah dan pelaku industri digital saling terkait agar sasaran edukasi bisa memahami cara kerja fitur di dalam platform untuk membantu usahanya berkembang. Di masa depan tren Business-to-Business (B2B) akan lebih meningkat dan lebih solid fundamentalnya. Peran platform digital menjadi penting supaya pelaku UKM bisa naik kelas.” terang Bhima Yudhistira, Direktur Celios & Pengamat Ekonomi Digital di hadapan awak media pada acara diskusi bersama GudangAda di Jakarta (27/10/22).

Sebanyak 75% pasar kebutuhan ekonomi, berada di pasar tradisional dan ini menjadi tantangan digital dan inklusi keuangan. Melihat besarnya peluang ini, GudangAda mengambil peran dengan memperpendek jalur supply chain dalam ekosistem UKM. Dengan berperan menjadi perantara antara wholeseller dan retailer, platform ini menjadi partner pertumbuhan UKM yang menghadirkan ekosistem digital inklusif bagi mereka dalam mengembangkan bisnis.

Terdapat tiga layanan utama pada ekosistem digital platform yang saling terintegrasi, antara lain:

  • GudangAda: tempat jual beli para pedagang
  • GudangAda Logistik: layanan pengiriman pesanan mudah, aman, dapat diandalkan dengan fitur pelacakan yang terintegrasi.
  • GudangAda Solusi: aplikasi kasir dan manajemen stok toko untuk para pedagang.

SVP Merchant Solution & Revenue Management GudangAda, Neni Sukirman menjelaskan bahwa mengedukasi pedagang yang belum melek digital menjadi salah satu tantangan yang dihadapi di lapangan. Sebagai platform e-commerce B2B bagi produsen, pedagang, grosir dan pedagang eceran, berupaya dengan segala daya melakukan percepatan inklusi keuangan agar integrasi seluruh rantai pasok mudah terhubung. Tim Business Development yang ada di 500 kota, di seluruh Indonesia sanagt membantu secara optimal untuk mendampingi para pedagang itu hingga bisa menggunakan platform ini. “Kami bermimpi kehadiran GudangAda dapat memberikan kontribusi yang besar bagi pengguna.”

Salah satu ekosistem yaitu GudangAda solusi yang diluncurkan pada Agustus 2022, telah digunakan oleh lebih dari 9.000 pedagang grosir mitra untuk mengatur secara digital operasional toko mereka, dengan total omset mencapai Rp 250 miliar.

Melalui aplikasi GudangAda Marketplace dan GudangAda Solusi yang saling terintegrasi, pelaku UKM dan pemangku kepentingan industri rantai pasok akan mendapatkan solusi bisnis digital komprehensif yang dapat diandalkan untuk meningkatkan daya saing.

Platform ini telah digunakan oleh lebih dari 1 juta pengguna dan lebih dari 200 principal brand yang bergabung di dalam ekosistemnya. Ke depan, GudangAda menargetkan untuk merangkul lebih banyak pelaku UKM untuk bergabung dalam ekosistem digitalnya sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah dalam mendigitalisasi 30 juta UKM di 2024.

Marketing.co.id: Portal berita Marketing dan Bisnis.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here