Implementasi Hybrid Banking di BCA Dorong Frekuensi Transaksi ke Level Tertinggi

[Reading Time Estimation: 3 minutes]

Marketing.co.id  –  Berita Financial Services | PT Bank Central Asia Tbk (IDX: BBCA) dan entitas anak menutup tahun 2022 dengan pertumbuhan total kredit sebesar 11,7% YoY, sejalan dengan pemulihan yang luas di seluruh segmen pinjaman. Pengembangan ekosistem bisnis secara hybrid, baik pada platform online maupun offline, mendorong frekuensi transaksi kembali mencetak rekor tertinggi. Capaian ini mendukung dana giro dan tabungan (CASA) naik 10,6% YoY di Desember 2022. Di sisi profitabilitas, laba bersih BCA dan entitas anak mencapai Rp40,7 triliun di tahun 2022, atau tumbuh 29,6% YoY.

“Kami berterima kasih atas kepercayaan nasabah serta dukungan dari pemerintah dan otoritas, sehingga BCA melewati tahun 2022 dengan kinerja yang solid. Meskipun terdapat tantangan berupa ketidakpastian perekonomian global, kami melihat momentum bisnis di Indonesia kembali bertumbuh. Turut mendorong momentum bisnis, kami menggelar sejumlah event strategis di 2022, di antaranya dua kali BCA Expo, BCA UMKM Fest 2022, dan BCA Wealth Summit 2022. Upaya ini berdampak positif bagi kinerja perseroan, salah satunya peningkatan portofolio KPR hingga menembus Rp108 triliun untuk pertama kalinya,” ucap Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja.

Baca juga: BNI The Royale Krakatau Music Fest 2023, Mencari Potensi Band Lokal

Sepanjang 2022, kami mencatat pemulihan permintaan kredit yang lebih besar dari tahun sebelumnya. Kredit korporasi naik 12,5% YoY mencapai Rp322,2 triliun di Desember 2022, sedangkan kredit komersial dan UKM meningkat 10,1% YoY mencapai Rp210,2 triliun. Sebagai hasil pelaksanaan dua kali expo di tahun 2022, penyaluran KPR baru mampu melampaui level pra-pandemi.

Sejalan dengan pencapaian tersebut, KPR tumbuh 11,0% YoY menjadi Rp108,3 triliun. Sementara itu, KKB naik 13,6% YoY menjadi Rp46,1 triliun, mampu rebound dari penurunan di tahun sebelumnya. Saldo outstanding kartu kredit juga tumbuh 13,4% YoY menjadi Rp13,8 triliun seiring dengan meningkatnya berbagai aktivitas masyarakat, sehingga total portofolio kredit konsumer naik 11,7% YoY menjadi Rp171,3 triliun. Secara keseluruhan, total kredit BCA naik 11,7% YoY menjadi Rp711,3 triliun di Desember 2022, lebih tinggi dari target pertumbuhan 8%-10%.

Penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan tumbuh 14,9% YoY mencapai Rp183,2 triliun di Desember 2022, berkontribusi hingga 25,4% terhadap total portofolio pembiayaan BCA. Dalam rangka mendorong ekonomi sirkular, BCA juga melakukan inisiatif pengolahan limbah yang berasal dari kegiatan operasional, di antaranya limbah non-organik, limbah arsip dokumen, cartridge ATM, hingga seragam yang sudah tidak digunakan oleh pekerja BCA. Sepanjang tahun 2022, total limbah yang dikelola BCA mencapai 518 ton.

BCA
Presiden Komisaris BCA Djohan Emir Setijoso (ketiga dari kanan), Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja (ketiga dari kiri), Direktur BCA Subur Tan (kedua dari kanan), Direktur BCA Rudy Susanto (paling kiri), Direktur BCA Santoso (paling kanan), dan Direktur BCA Vera Eve Lim (kedua dari kiri), berfoto bersama setelah Paparan Kinerja Keuangan BCA Sepanjang Tahun 2022, Kamis (26/1).

“Kami berkomitmen berkontribusi bagi pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia. Inisiatif pengolahan limbah yang kami lakukan di tahun 2022 berpotensi mengurangi emisi hingga 348,9 ton CO2 atau setara dengan melestarikan lebih dari 29.000 pohon. Sebagai upaya menciptakan dampak menyeluruh dari hulu ke hilir, proses pengolahan limbah dilakukan dengan memberdayakan masyarakat lokal dan UMKM. Kemudian, dana hasil pengolahannya disalurkan kepada Yayasan Bakti BCA, untuk pemberian beasiswa pendidikan bagi yang membutuhkan,” beber Jahja.

Pertumbuhan kredit BCA diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman. Rasio loan at risk (LAR) turun ke 10,0% di tahun 2022, dibandingkan 14,6% di tahun 2021. Sementara itu, rasio kredit bermasalah (NPL) tercatat sebesar 1,7% di 2022, turun dari 2,2% di tahun sebelumnya.

Di sisi pendanaan, CASA naik 10,6% YoY mencapai Rp847,9 triliun per Desember 2022, berkontribusi hingga 82% dari total dana pihak ketiga. Secara keseluruhan, total dana pihak ketiga tumbuh 6,5% YoY menjadi Rp1.040 triliun, sehingga mendorong total aset BCA naik 7,0% YoY menjadi Rp1.315 triliun.

BCA mengusung konsep “hybrid banking” untuk melayani kebutuhan nasabah secara online maupun offline. Untuk memperkuat ekspansi ekosistem bisnis, BCA berkolaborasi dengan mitra strategis dan melakukan inovasi layanan digital serta investasi berkesinambungan. Pada tahun 2022, total volume transaksi naik 36,8% YoY mencapai 24,1 miliar transaksi, selaras dengan penambahan jumlah rekening nasabah sebesar 6,2 juta menjadi 34,7 juta.

Aplikasi myBCA

Terkait pengembangan aplikasi myBCA yang dipersiapkan menjadi aplikasi pelayanan terintegrasi masa depan, BCA menambahkan sejumlah fitur untuk meningkatkan kenyamanan bertransaksi, di antaranya transfer valas, inquiry kartu kredit, top up kartu flazz, hingga login dengan teknologi biometrik. Inovasi ini memperkaya layanan myBCA, setelah sebelumnya fitur wealth management (WELMA) serta “Bayar dan Isi Ulang” diperkenalkan di kuartal III 2022.

Baca juga: BRI & Traveloka Luncurkan Fitur Travel di Aplikasi BRImo 

Sementara itu, melalui aplikasi BCA Mobile, BCA berekspansi melalui fasilitas QR Cross Border Indonesia-Thailand. Saat berkunjung ke Thailand, kini nasabah dapat menggunakan fitur QRIS di BCA Mobile untuk melakukan pembayaran pada merchant yang sudah terintegrasi dengan jaringan QRIS bank-bank mitra di Thailand.

“Seiring dengan prospek pertumbuhan ekonomi nasional yang positif, kami optimistis menjaga pertumbuhan kredit yang berkualitas, dan melangkah secara pruden di tahun 2023. Kami berkomitmen terus mendukung pemulihan ekonomi di berbagai sektor, sekaligus menghadirkan beragam program inklusif yang mampu menciptakan dampak positif bagi masyarakat,” kata Jahja.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here