Giveaway Saat Pandemi

Banyak entitas, mulai dari individu hingga perusahaan, melakukan giveaway saat pandemi Covid-19. Apa dan bagaimana giveaway tersebut dilakukan?

Marketing.co.id – Artikel Digital | Jika ada yang rajin menyambangi media sosial seperti Twitter dan Instagram, ada kemungkinan menyadari banyak pihak memberikan bingkisan (giveaway) antara lain dalam bentuk uang elektronik dan makanan kepada masyarakat. Giveaway tersebut tentu bermanfaat bagi mereka yang memang benar-benar membutuhkan bantuan atau para pemburu hadiah. Bagi para entitas yang melakukannya, kontribusi balik yang diminta dari giveaway tersebut bisa berupa reshare, retweet, komentar, like, atau menjadi follower.

Giveaway Saat Pandemi

Selain di media sosial, giveaway juga bisa digelar di lapangan langsung sambil didokumentasikan, kemudian diunggah di akun media sosial si penyelenggara. Tujuannya tentu untuk meningkatkan sorotan, menambah jumlah views, menambah jumlah followers, atau sekadar melakukan riset. Namun, harap hati-hati agar tidak berurusan dengan aparat hukum, karena ada pula pihak yang tidak berniat melakukan giveaway dan sekadar prank. Ada yang mengetahui kasus Ferdian Paleka?

Giveaway bisa dilakukan langsung oleh akun resmi perusahaan, juga oleh para influencer. Hal yang menarik, ada influencer yang melakukan giveaway secara pribadi dan terindikasi menggunakan uang pribadi; ada pula yang terlihat jelas melakukannya karena disponsori perusahaan tertentu. Dengan kata lain, perusahaan melakukan social media marketing dengan perantaraan influencer.

Baca juga: Tips Membuat Konten Media Sosial yang Menarik dan Relevan

Dalam masa pandemi Covid-19, social media marketing dalam bentuk giveaway adalah cara bagi para social media influencer menghasilkan uang cepat dari rumah. Membeli slot sponsor di Twitter atau media sosial lain seperti Instagram juga cara tercepat dan termurah untuk tumbuh di media sosial. Sebagai contoh, Anda adalah pemilik distro dan memberikan giveaway (S & K berlaku) dengan perantara social media influencer. Contoh lainnya adalah Anda pemilik waralaba restoran dan memberikan giveaway (S & K berlaku) dengan perantara social media influencer.

Pemberian giveaway memungkinkan perusahaan dan marketer mendapatkan konsumen-konsumen baru, tetap dalam segmen demografi yang dituju, namun sebelumnya tidak dapat dicapai dengan media-media yang sudah diberdayakan. Penggunaan media sosial, khususnya Instagram, sangat berguna bagi perusahaan dan marketer yang menyasar generasi muda dan generasi fasih internet. Giveaway sebenarnya hanya cara berbeda untuk beriklan.

Bentuk perbedaan tersebut dapat diketahui dengan perbandingan beriklan di Google, Facebook, Instagram, dan Twitter. Penggunaan slot iklan dengan mediasi Google biasanya menghasilkan keterikatan konsumen di bawah media sosial seperti Instagram dan Twitter. Penggunaan akun resmi perusahaan di media sosial untuk keperluan promosi dan pemasaran sangat mungkin memberikan keterikatan konsumen lebih rendah daripada penggunaan social media influencer.

Bahkan bagi yang biasa utak-atik taktik beriklan di Facebook, Instagram, dan Twitter, biaya mendapatkan likers dan followers bisa lebih kecil dengan giveaway melalui perantaraan social media influencer dibandingkan dengan menggunakan platform iklan resmi Facebook, Instagram, dan Twitter. Sebagai contoh, kita menghabiskan Rp10 juta melalui platform iklan resmi media sosial dan hanya mendapatkan 10.000 pengikut. Sedangkan jika menggunakan Rp10 juta untuk giveaway dan social media influencer, justru kita bisa mendapat 20.000 pengikut baru.

Tetap Berhati-hati dan Ingat Aturan!

Namun jika kita menggunakan perantaraan social media influencer untuk beriklan dalam bentuk giveaway, tetaplah berhati-hati. Kasus kecurangan, pengikut semu, atau pemenang palsu adalah kasus yang berkali-kali terjadi. Marketing dengan penggunaan platform media sosial juga dapat melanggar standar komunitas yang berlaku. Pelanggaran peraturan negara juga dapat terjadi, bahkan tanpa kita sadari.

Maka sebelum melakukan marketing melalui giveaway, pahami dahulu sebaik mungkin standar komunitas yang berlaku. Ketahui juga peraturan negara mengenai promosi undian, termasuk urusan pajak. Salah satu cara mengurangi risiko adalah hadiah yang diberikan membutuhkan syarat dan ketentuan yang jelas, harus ada verifikasi usia dan lokasi peserta, serta influencer mengakui jika mereka dibayar untuk melakukan promosi.

Andika Priyandana

Marketing.co.id: Portal Berita Marketing & Berita Bisnis

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.