Celah Islami Jadi Andalan

Ippho_Santosa_N_Partner_OKMarketing.co.id – Ippho Santosa menjadikan pendidikan sebagai core business sekaligus sarana mengubah orang lain ke arah yang lebih positif. Kali ini tauhid Islaminya menyapa segmen balita melalui Khalifah Day Care.

Harus meninggalkan anak untuk pergi bekerja memang menjadi dilema wanita bekerja di mana pun. Fenomena ini kerap terjadi di kota-kota besar yang para ibu rumah tangganya dominan berkarier di luar rumah.

Seiring pengembangan karier, mereka sering merasa dihantui rasa bersalah  manakala tidak bisa menyertai tumbuh kembang si kecil. Bagi yang masih tinggal dengan orang tua mungkin lebih berkurang rasa was-wasnya karena bisa menitipkan anak kepada sang nenek atau kerabat. Bisa juga dengan menitipkannya kepada asisten rumah tangga.

Tapi, pengawasan dari nenek dan asisten rumah tangga tentunya tidak bisa semaksimal sang orangtua. Berlatar dari permasalahan ini lahirlah peluang usaha penitipan anak.

Bisnis ini memang mulai terdengar gaungnya di telinga para konsumen beberapa tahun terakhir. Pasarnya yang potensial membuat persaingan makin kompetitif dengan jumlah pemain yang kian bertambah.

Namun, menjamurnya jasa penitipan anak kebanyakan tidak diimbangi dengan pembekalan materi pendidikan yang cukup. Hanya sebatas “menitipkan” dan memberi makan selama jam beroperasi sampai orang tua datang menjemput.

Di sinilah sosok Ippho Santosa hadir untuk memberikan solusi melalui “Khalifah Day Care”. Sejak awal, Khalifah Day Care dikembangkan dengan penekanan nuansa Islami sebagai positioningnya.

“Kami tidak sekadar menjaga anak, tapi juga mendidik dengan bekal ilmu dan tauhid Islam yang bermutu karena masa balita adalah golden age. Seperti misalnya mendengarkan lagu-lagu Islami, membaca Alquran, berdoa, mendengarkan kisah para nabi, dan sebagainya,” ujar pria yang menjabat sebagai CEO Khalifah Day Care ini.

Ia bertutur, Khalifah Day Care resmi berdiri sejak tahun 2012. Diawali dengan Taman Kanak-Kanak (TK) Khalifah yang lebih dulu diluncurkan pada tahun 2007. Adapun keberadaan Khalifah Day Care tidak lepas dari faktor kebutuhan pendidikan konsumen yang ingin anaknya dididik secara Islami sedini mungkin.

Sedangkan TK Khalifah memiliki batasan usia tertentu untuk siswanya. Minat tersebut lantas ditampung dalam kelas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang digabung dengan TK Khalifah.

Namun, tidak semua TK Khalifah memiliki fasilitas demikian. Sehingga didirikanlah Khalifah Day Care untuk menampung kebutuhan tersebut.

Segmentasi Khalifah Day Care adalah keluarga muda (middle up) muslim yang memiliki anak kecil sementara sang ibu aktif bekerja.

Target market kami tidak hanya keluarga muda dengan anak, tapi mereka yang konsen terhadap pendidikan anaknya, terutama saat usia dini,” kata Ippho.

khalifah_daycareMenurut Adam Nova, Direktur Khalifah Day Care, rentang usia anak yang bisa dititipkan di Khalifah Day Care ini adalah 0 sampai 6 tahun. Untuk jam operasi, jasa penitipan anak ini mulai buka pukul 7 pagi sampai  5 sore selama Senin–Jumat dan pukul 7 pagi sampai 12 siang di hari Sabtu.

“Setiap pengajar/staf di Khalifah Day Care terlebih dahulu melalui training dengan kurikulum tertentu,” ujarnya.

Untuk menghindari stres pada anak karena durasi belajar yang terlalu panjang, maka pada program di Khalifah Day Care tidak ada pencapaian kurikulum yang ditargetkan.

Nilai-nilai yang akan ditanamkan melalui pembiasaan atau rutinitas sehari-hari meliputi: terbiasa untuk segera salat ketika mendengar suara azan atau ketika masuk waktu salat, terbiasa melakukan salat berjamaah, terbiasa wudhu, terbiasa bertutur kata santun, terbiasa menghabiskan waktu tanpa televisi,  dan terbiasa pola hidup sehat dengan tidur yang cukup dan makan yang teratur.

Tarif yang dibebankan kepada orang tua untuk menitipkan buah hatinya di Khalifah Day Care ini senilai Rp500.000–Rp1,2 juta per bulan, ditambah uang pangkal Rp1,5 juta–Rp3 juta.

Sejauh ini total pengembangan Khalifah Day Care mencapai 27 unit yang tersebar di seluruh Indonesia. Menariknya, Wilayah Jakarta sebagai pusat kota justru belum tersentuh sama sekali.

Untuk pengembangan usaha ini, Ippho lebih memilih jenis distribusi franchise. Mitra Khalifah Day Care hanya perlu menyiapkan modal awal sekitar Rp60 juta (sudah termasuk management fee, training, flyer promosi, perlengkapan seluruh isi kelas, furnitur sekolah, dan mainan), mempersiapkan lokasi, dan mengikuti training.

Royalti yang dibayarkan pun cukup ringan, hanya Rp1 juta per bulan apabila jumlah siswa sudah mencapai 15 anak. Bila belum, tentunya mitra tidak harus membayar, alias gratis.

Pemilihan franchise ini, menurut Ippo, kembali lagi kepada idealismenya untuk tumbuh bersama dan membawa pengaruh yang lebih baik kepada masyarakat.

“Kalau mau maju ya syaratnya harus mau tumbuh bersama. Asumsi bila memiliki 20 orang siswa, para mitra sudah bisa BEP dalam delapan bulan, “ ungkapnya.

Angka tersebut terbilang cemerlang mengingat usia Khalifah Day Care yang masih belia. Selain karena diferensiasi metode pegasuhan, strategi komunikasi yang dikalikan pun cukup menarik.

Ia menggaet artis David Chalik dan Baim Cilik sebagai bintang iklannya. “Mereka memiliki kesan positif dan kesan Islaminya juga sangat melekat,” terang Ippho.

Mengomentari target ke depan, penulis buku laris (mega bestseller) 7 Keajaiban Rezeki ini mengaku masih akan setia dengan dedikasinya kepada dunia pendidikan yang menjadi idealisme sekaligus bisnisnya.

“Saya akan terus berusaha membuat temuan-temuan baru di bidang pendidikan anak. Ini (Khalifah Day Care) adalah taktik kecil saya dari rencana besar untuk konsen di dunia pendidikan. All range akan saya sasar dan tetap dengan benang merah yang sama, yaitu nuansa Islami dan kemandirian,” pungkasnya.

Fotografer : Asep Toni K

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.