Pelatihan Literasi Keuangan Prudential Targetkan 50 Ribu Perempuan di Tahun 2022

Marketing – Sepanjang 2009 hingga 2019, PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) melalui rangkaian kegiatan Pelatihan Literasi Keuangan untuk Perempuan telah berhasil memberikan dampak positif kepada hampir 35.000 perempuan yang ada di 36 kota di Indonesia. Untuk tahun ini, program yang berada di bawah pilar Edukasi dari inisiatif Community Investment Prudential Indonesia pun melebarkan jangkauan ke kota-kota di wilayah Indonesia Timur.

Jens Reisch, President Director Prudential Indonesia mengungkapkan, melalui inisiatif Community Investment Prudential Indonesia, program Pelatihan Literasi Keuangan untuk Perempuan dilakukan secara berkelanjutan untuk memberdayakan perempuan Indonesia dalam mengelola dan mewujudkan keuangan keluarga yang sehat. Program ini sejalan dengan fokus ‘We DO Good’ Prudential Indonesia untuk mewujudkan kebajikan dan memberdayakan masyarakat.

Seperti hasil survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) ketiga yang dilakukan OJK pada tahun ini menunjukkan hasil yang positif. Indeks literasi keuangan mencapai 38,03% dan indeks inklusi keuangan 76,19%. Terdapat peningkatan literasi sebesar 8,33%, serta peningkatan inklusi keuangan sebesar 8,39%.

Sondang Martha, Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), “Pencapaian ini tidak lepas dari kerja keras dan kolaborasi antara pemerintah, OJK, kementerian dan berbagai pihak lain untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan secara berkelanjutan. Salah satunya seperti upaya Prudential Indonesia melalui program tahunan Pelatihan Literasi Keuangan untuk Perempuan,” ujar dia.

Nini Sumohandoyo, Sharia, Government Relations and Community Investment Director Prudential Indonesia menjelaskan, melalui kegiatan ini, para peserta mendapatkan pelatihan mengenai pengelolaan keuangan dasar secara komprehensif dari para fasilitator yang kompeten dan berpengalaman. Mereka merupakan karyawan Prudential Indonesia atau disebut sebagai PRUvolunteers. Materi juga disusun agar para peserta dapat mengidentifikasi hak dan kewajiban sebagai konsumen dan cara mengakses produk dan jasa keuangan

“Adapun pemilihan beberapa kota di wilayah timur Indonesia sejalan dengan target regulator untuk meningkatkan literasi keuangan di daerah-daerah yang indeks literasinya masih tergolong rendah. Rangkaian kegiatan pelatihan yang dimulai sejak Bulan Juni di Kupang dan berlanjut ke Semarang, Jambi, Bangka, Samarinda, Mamuju, Gorontalo, Ternate, Bima dan kini di Jakarta,” papar Nini.

Melalui pelatihan tersebut, lanjut dia, para perempuan Indonesia dapat lebih optimal dalam mengatur keuangan keluarga, di antaranya untuk melakukan perencanaan keuangan, pemetaan risiko, hingga menjadi lebih percaya diri dalam mengambil keputusan. “Tentunya, kami akan terus membangun Indonesia, pada 2022 menargetkan sebanyak 50.000 perempuan di berbagai kota di Indonesia bisa merasakan manfaat jangka panjang program Pelatihan Literasi Keuangan untuk Perempuan ini,” tutup Nini.

Untuk menyukseskan jalannya program yang sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin pertama dalam mengakhiri kemiskinan ini, Prudential Indonesia juga bersinergi dengan berbagai kementerian, salah satunya dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak.

Ditambahkan Dr. Pribudiarta Nur Sitepu, MM, Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) Republik Indonesia menyampaikan, “Perempuan memainkan peranan penting sebagai pengatur keuangan keluarga. Stabilitas ekonomi keluarga dapat goyah jika mereka tidak memiliki kapasitas memadai dalam manajemen keuangan. Program ini juga sejalan dengan program Three Ends, yaitu untuk mengakhiri kesenjangan ekonomi kaum perempuan.”

Dukungan bagi para perempuan untuk terus mengasah kecakapan finansialnya juga makin dibutuhkan agar mereka mampu menghadapi berbagai tantangan rumah tangga di era digital. Kemajuan teknologi informasi memudahkan dan memperluas akses keluarga Indonesia dalam memenuhi kebutuhan serta keinginan mereka, mulai dari kebutuhan primer, sekunder hingga tersier.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.