Pacu Ekspansi Primaya Hospital Group Tawarkan Saham Baru

Marketing.co.id – Berita Marketing | Primaya Hospital Group, perusahaan holding yang memiliki jaringan rumah sakit swasta di Indonesia melakukan penawaran umum perdana ke publik dengan kode saham PRAY, sebanyak-banyaknya 302.222.300 saham biasa atas nama yang seluruhnya adalah Saham Baru.

Harga Saham Baru tersebut ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran Rp 900,- sampai dengan Rp 950,- setiap saham. Masa penawaran awal IPO berlangsung dari tanggal 14 – 21 Oktober 2022 dan perkiraan pencatatan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 8 November 2022. Perseroan telah menunjuk PT Indo Premier Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi (underwriter).

CEO Primaya Hospital, Leona A Karnali (kedua dari kiri) dan Founder serta Komisaris Primaya Hospital Group, Prof. Yos E. Susanto (ketiga dari kanan) usai penawaran saham ke publik di Jakarta (17/10). Foto: marketing.co.id/lialily. 

Primaya Hospital pertama kali didirikan di Tangerang pada tahun 2006 oleh Prof. Yos E. Susanto, seorang pakar manajemen rumah sakit dan kesehatan masyarakat yang telah berpengalaman membangun dan mengembangkan rumah sakit di Indonesia lebih dari 40 tahun.

Kini setelah 16 tahun, Primaya Hospital telah memiliki 15 rumah sakit dengan lebih dari 2000 tempat tidur dan 9 rumah sakit diantaranya diresmikan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Tidak hanya itu saja, Primaya Hospital juga telah mengantungi akreditasi internasional rumah sakit dari Join Commision Internasional (JCI) yang berbasis di Amerika Serikat. Akreditasi ini hanya dimiliki oleh 23 dari 3000 rumah sakit di Indonesia. Selain akreditasi dari luar negeri, juga mendapat pengakuan dari badan akreditasi Indonesia.

CEO Primaya Hospital, Leona A Karnali menyampaikan bahwa pelaksanaan IPO ini bertujuan untuk pengembangan Primaya Hospital Group demi masa depan yang berkelanjutan. Direncanakan sekitar 50% dari dana IPO akan dialokasikan sebagai dana tambahan pembangunan rumah sakit di kota-kota besar di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa, 25% untuk dana tambahan biaya pengembangan gedung dan layanan rumah sakit yang telah ada, dan sisanya 25% akan digunakan untuk dana tambahan pembiayaan pembangunan gedung rumah sakit baru.

“Kesadaran masyarakat akan kesehatan saat ini semakin tinggi. Hal ini memperkuat potensi bisnis rumah sakit sebagai ujung tombak sektor kesehatan. Saat ini, ketersediaan fasilitas kesehatan dengan rasio tempat tidur adalah 1,4 per 1000 penduduk sehingga masih perlu ditingkatkan, jika dibanding dengan negara-negara maju yang memiliki rasio 4 sampai 13 per 1000 penduduk.” lanjut Leona.

“Saya berharap dengan dilakukannya penjualan saham ke publik ini, visi dan misi Primaya Hospital Group untuk menjadi jaringan rumah sakit berstandar internasional dapat terpenuhi secara profesional dengan penuh kepedulian. Satu hal yang menjadikan kami beda dengan rumah sakit lain adalah budaya kerja kami yang selalu mendengarkan dari semua lini manajemen untuk selalu bersama-sama belajar dan memperbaiki hingga menjadi lebih baik.” tutup Prof. Yos E. Susanto, Founder & Komisaris Primaya Hospital Group.

Marketing.co.id: Portal berita marketing dan bisnis.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here