CIMB Niaga Hadirkan Program One House One Tree, Dukung KEHATI Lestarikan Bambu di NTT

[Reading Time Estimation: 4 minutes]

Marketing.co.id – Berita Financial Services | PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) aktif mendukung pelestarian bambu dan tanaman agroforest melalui program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) One House One Tree. Program ini berkolaborasi dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati (KEHATI), Yayasan Ayo Indonesia, Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis, serta masyarakat di Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT). Bersama-sama, mereka berupaya menjaga keberlanjutan lingkungan dengan mengelola area seluas 44 hektar untuk pelestarian bambu dan tanaman agroforest.

CIMB Niaga dan KEHATI
Head of Secured Lending & Deposit Business CIMB Niaga Febrian Sugiharta (kedua kanan) berbincang dengan Direktur Program KEHATI Rony Megawanto (kedua kiri), Head of Corporate Governance & Sustainability CIMB Niaga Lina (kanan), dan Direktur Komunikasi dan Kemitraan KEHATI Rika Anggraini (kiri) usai penandatangan kerja sama KPR XTRA CIMB Niaga dan KEHATI pada Press Briefing One House One Tree bertema Bambu: Dulu, Kini, dan Masa Depan yang di Jakarta, Rabu (31/5/2023).

Program One House One Tree adalah inisiatif terbaru dari KPR CIMB Niaga yang memberikan peluang kepada setiap nasabah KPR CIMB Niaga untuk berpartisipasi dalam gerakan penanaman satu pohon demi keberlanjutan bumi. Kegiatan ini memiliki beberapa tujuan yang mulia, seperti menjaga kelestarian hutan dan mengurangi dampak perubahan iklim, memberikan manfaat bagi keanekaragaman hayati Indonesia, serta menciptakan sumber ekonomi berkelanjutan bagi masyarakat petani di sekitar area hutan. Dengan bergabung dalam program ini, nasabah dapat berkontribusi secara nyata dalam melindungi lingkungan dan menciptakan masa depan yang lebih baik untuk generasi mendatang.

Head of Secured Lending & Retail Deposit Business CIMB Niaga Febrian Sugiharta menyatakan, CIMB Niaga sebagai perusahaan yang peduli kepada keberlanjutan (sustainability), senantiasa mensinergikan antara aspek lingkungan hidup, ekonomi, sosial, dan tata kelola ke dalam proses perbankan. Salah satunya diimplementasikan dengan menghadirkan program yang mendukung capaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) seperti KPR One House One Tree.

“Menjelang Hari Lingkungan Hidup pada 5 Juni 2023, kami merasa terhormat dapat memperkuat kemitraan yang sudah terjalin baik dengan KEHATI. Melalui Program KPR One House One Tree, kami berharap dapat meningkatkan kontribusi CIMB Niaga dalam program-program keberlanjutan bersama KEHATI, khususnya dalam pelestarian bambu yang telah dimulai sejak 2012,” kata Febrian dalam Press Briefing One House One Tree bertema ‘Bambu: Dulu, Kini dan Masa Depan’ di Jakarta, Rabu (31/5/2023).

Seperti yang diketahui, melalui kerjasama CIMB Niaga dan KEHATI, saat ini telah ditanam sebanyak 49.400 pohon bambu di berbagai wilayah seperti Bali, Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan NTT. Bambu dipilih karena memiliki manfaat yang beragam, baik bagi lingkungan maupun ekonomi masyarakat sekitar. Selain berperan dalam menjaga keanekaragaman hayati Indonesia dan sebagai penyerap karbon, bambu juga mampu memberikan dorongan bagi perekonomian masyarakat setempat.

Bambu: Dulu, Kini, dan Masa Depan

Indonesia memiliki hutan bambu yang merupakan yang terluas ke-6 di dunia, dengan luas mencapai 185 juta hektar. Menurut Widjaja pada tahun 2019, Indonesia juga memiliki lebih dari 162 jenis bambu yang beragam. Jika dikelola dengan baik, bambu tidak hanya memberikan manfaat secara ekologi, tetapi juga secara ekonomi.

Dari segi ekologi, bambu dapat menjadi solusi untuk menghadapi ancaman lingkungan dan perubahan iklim. Kemampuannya menyerap air hujan yang besar membantu mencegah aliran air langsung dan erosi. Selain itu, bambu juga berperan dalam mitigasi perubahan iklim dengan meningkatkan penyerapan karbon. Penelitian menunjukkan bahwa bambu mampu menyerap lebih dari 62 ton karbondioksida per hektar per tahun. Dengan demikian, pengembangan tanaman bambu dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi lingkungan dan iklim.

Menurut Widjaja dalam Panduan Pengumpulan Flora (2004), cepatnya pertumbuhan bambu dibanding dengan pohon kayu, membuat bambu diunggulkan untuk mengurangi permasalahan deforestasi. Dengan sistem perakaran yang sangat rapat dan menyebar ke segala arah, baik menyamping atau pun ke dalam, bambu memiliki keunggulan sebagai tanaman konservasi lingkungan dalam menjaga ekosistem air.

“Bambu dapat menjadi solusi untuk kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan kritis di Indonesia. Walau menunjukan adanya penurunan, data Direktorat Jenderal PDASHL tahun 2018 menunjukan luas lahan kritis di Indonesia tercatat seluas 14,01 juta hektar. Bambu dapat menjadi tanaman rehabilitasi dan dapat mengembalikan fungsi lahan sebagai penahan air, pengendali erosi, siklus hara, pengatur iklim mikro dan penyerap karbon,” ujar Rony Megawanto, Direktur Program Yayasan KEHATI.

Solusi Lahan Kritis di Manggarai Timur

Kabupaten Manggarai Timur, yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur, memiliki luas wilayah sebesar 2.643,41 kilometer persegi. Wilayah ini didominasi oleh lahan kering, dengan luas lahan kritis mencapai 6.509,25 Ha (7,23%), sehingga memerlukan program konservasi untuk meningkatkan luas vegetasi hutan.

Untuk mengatasi hal ini, Yayasan KEHATI bekerjasama dengan LSM Lokal Yayasan Ayo Indonesia, Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis, dan dengan dukungan dari CIMB Niaga, akan melakukan restorasi melalui penanaman bambu di Desa Rana Kolong, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, NTT. Dengan izin Usaha Pemanfaatan Hutan Kemasyarakatan (IUPHKm), penanaman bambu akan dilakukan di lahan seluas 44 ha. Bambu akan ditanam sebagai pembatas antara blok pemanfaatan dan blok lindung, dengan jenis bambu yang akan ditanam meliputi bambu betung dan bambu tali.

Selain penanaman bambu, juga akan dilakukan penanaman tanaman keras multi manfaat lainnya di lahan yang ditutup. Masyarakat akan menanam kopi dan cengkeh di Kawasan hutan kemasyarakatan. Pola agroforestri yang diterapkan bertujuan tidak hanya untuk memperkaya ekosistem hutan, tetapi juga untuk meningkatkan ketersediaan pangan dan pendapatan masyarakat.

Yayasan KEHATI, Masyarakat Indikasi Geografis Kopi Arabika Manggarai, dan Ayo Indonesia akan bekerjasama dengan Pemerintah Daerah dan KPH Manggarai Timur untuk memberikan pendampingan dan pelatihan kepada masyarakat terkait tata kelola pertanian berkelanjutan, pengelolaan produk dan pemasaran, penguatan kapasitas kelembagaan petani dan ekonomi desa, serta memperkuat jejaring dengan pemangku kepentingan di sektor hulu dan hilir.

“Bambu merupakan warisan leluhur masyarakat Indonesia yang harus dilestarikan. Sejak dari lahir sampai menutup usia, kehidupan masyarakat Indonesia tak lepas dari peranan bambu. Bambu telah berjasa membangun peradaban bangsa Indonesia, baik terkait kebutuhan pangan, sandang, dan papan.  Sudah saatnya masyarakat Indonesia, terutama di daerah perdesaan untuk membangun kembali peradaban bambu,” tutup Rony.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here