Baba Rafi, Finance = Rapor Para Pebisnis

[Reading Time Estimation: 3 minutes]
Hendy Setiono, founder Kebab Turki Baba Rafi
Hendy Setiono, founder Kebab Turki Baba Rafi

Dinilai memiliki peluang kesuksesan yang lebih besar ketimbang menjadi karyawan, dunia bisnis pun semakin digemari. Lihat saja faktanya, pengusaha UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) bagaikan virus tren yang sedang merebak.

Menurut situs resmi dari Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia (depkop.go.id), terhitung hingga bulan Juli lalu, jumlah pengusaha di Indonesia terus bertambah hingga mencapai angka 56,5 juta, dan 99,8% nya adalah UMKM.

Tapi tentu saja tidak semua usaha bisa terus tumbuh dan membesar. Ada beberapa di antaranya yang tetap statis, dinamis (naik – turun), bahkan ada pula yang langsung terpuruk.

Melihat fenomena tersebut, tak salah bila bisnis kuliner kebab Baba Rafi yang dilakoni oleh Hendy Setiono dikatakan sebagai bisnis yang sukses. Pasalnya, Hendy mampu merombak usaha mikro jajanan kebabnya hingga menjadi sebuah merek waralaba yang besar dengan 1.200 outlet.

Kunci sukses Baba Rafi

Menjalankan bisnis adalah tentang bagaimana Anda mendapat untung dan mengatur cashflow agar bisnis dapat berkembang. Kunci semua itu adalah mengelola keuangan dengan baik. Hal itu pulalah yang membuat merek Baba Rafi melambung, bahkan hingga ke negara tetangga, Malaysia dan Filipina.

Finance adalah salah satu indikator untuk mengukur performa bisnis. Banyak anak muda yang inovatif dan kreatif, tapi tidak concern dengan finance-nya, jadi nggak tahu usaha yang ia jalankan itu untung atau rugi. Nah, finance inilah yang menjadi rapor kita. Bagusnya di mana, kurangnya di mana, mana yang harus diperbaiki, semuanya bakal ketahuan dari situ,” jelas Hendy Setiono, pendiri sekaligus CEO Baba Rafi Enteprise.

Untuk itu, memiliki pengetahuan mengenai manajemen finance sangat disarankan oleh Hendy sebelum memulai sebuah bisnis. Pasalnya, ayah dari tiga orang anak ini ternyata pernah ditipu lantaran tidak memiliki wawasan yang cukup dalam mengelola keuangan.

“Saya pernah dibohongi sama operator yang jaga. Misalnya kebab Baba Rafi terjual 100 tapi dia bilangnya 90,” kenang Hendy. “Tapi itu bukan salah yang jaga, itu salah kita yang tidak membuat sistem dengan baik. Jadi penting untuk memperbaiki sistem,” lanjutnya.

Manajemen finance yang baik

Hendy menjelaskan, tips untuk mengelola keuangan yang baik itu adalah 5M, yaitu:

–          Menentukan tujuan dalam perencanaan keuangan. Apapun bentuk pekerjaan atau bisnis Anda, semua itu harus dimulai dari tujuan. Tanpa tujuan, kegiatan apapun yang dilakukan hasilnya nol besar.

–          Menganalisa tujuan. Apakah Anda sudah mengetahui, sampai di mana perencanaan keuangan bisnis Anda?

–          Membuat rencana keuangan. Langkah ini dilakukan setelah Anda menganalisa tujuan.

–          Melakukan. Inilah poin utama dalam manajemen keuangan. Melakukan perencanaan keuangan tentu harus dibekali setidaknya pengetahuan umum tentang standar akuntansi.

–          Memonitor adalah langkah terakhir dalam melihat bagaimana hasil dari tujuan awal perencanaan keuangan.

Berguru pada yang ahli

Untuk menggapai kesuksesan dalam berbisnis, Hendy juga berguru dari berbagai macam orang. Salah satunya adalah menyewa jasa konsultan dalam menerapkan sistem manajemen keuangan yang baik. Khusus untuk para YMers, ia rela berbagi ilmu “METAL”-nya. Metal sendiri adalah kebalikan dari LATEM, yaitu sistem yang diterapkan oleh Baba Rafi:

L = Lihat peluang yang ada

A = Amati caranya dan lakukan

T = Tiru cara yang mungkin bisa diadopsi

E = Evaluasi peluang

M = Modifikasi cara yang telah dipilih

Talk is Cheap

Pada akhirnya, banyak yang beranggapan bahwa bicara memang mudah, melakukannya yang sulit. Justru pola pikir seperti inilah yang membuat gagal, karena Anda selalu berpikir negatif. Maka dari itu, mulai sekarang tanamkan mind set positif pada diri Anda.

“Pesan saya untuk para pengusaha muda adalah selalu berpikir positif dalam hal apapun, bahkan ketika menghadapi kesulitan sekalipun,” ucap Hendy.

“Kesulitan itu pasti ada, tetapi saya selalu berpikir positif. Misalnya seperti mengubah ‘kesulitan’ yang dihadapai menjadi sebuah tantangan. Karena untuk mencapai keberhasilan, tantangan dan peluang itu bedanya sangat tipis. Satu hal lagi untuk para pengusaha muda, adalah harus selalu semangat nekat, Nekat untuk sukses pastinya,” tutup Hendy.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here