Marketing.co.id – Diam – diam penyanyi gaek Madonna tengah mempersiapkan album baru. Namun hanya selang satu jam Madonna mengumumkan album barunya, album tersebut langsung menuai kontroversi. Apa pasalnya? Album baru bertajuk “MDNA” tersebut namanya mirip dengan MDMA, salah satu varian dari obat ekstasi yang tergolong keras.
Sontak saja nama album tersebut menimbulkan protes dari kalangan anti narkotika. Album tersebut dianggap ikut mempopulerkan budaya penggunaan penyalahgunaan obat-obat terlarang psikotropika. Lucy Dawe, aktivitas anti narkoba dari Canabis Skunk mengutarakan keberatannya pada Tabloid The Sun. Madonna katanya telah mengambil keputusan yang keliru terkait penamaan album barunya.
Madonna santai – santai saja menghadapi guncingan tersebut. Beberapa pengamat mengatakan MDNA singkatan dari nama Madonna. Album tersebut rencananya baru aku dirilis bulan Maret mendatang. Madonna mengaku senang saja jika berita mengenai album tersebut bocor lebih awal. Jelas saja Madonna senang, bukankah ini menjadi promosi gratis bagi penyanyi yang terkenal dengan julukan the material girl.
“Itu tergantung seberapa cepat orang meng-hack server saya dan membocorkannya. Bisakah orang menunggu,” katanya kepada salah satu stasiun TV Irlandia.
Isu obat bius memang tak pernah sepi menimpa para bintang pop. Pada dekade 1960 an grup legendaris the Beatles pernah dituduh mempopulerkan obat bius ketika meluncurkan album “Sergeant Pepper’s Lonely Heart Club Band”. Salah satunya lagunya yang berjudul “Lucy in the sky with Diamond” dipercaya merupakan kepanjangan samaran dari LSD (Lysergic acid diethylamide), yakni suatu kondisi halusinasi yang diakibatkan oleh pemakaian obat – obat terlarang. (Tony Burhanudin)
