Ambisi Danareksa di Tengah Lesunya Industri Pasar Modal

Marketing – Potensi masyarakat Indonesia untuk berinvestasi di pasar modal masih sangat besar. PT Danareksa Investment Management (DIM) pun menargetkan 10 ribu nasabah baru hingga akhir tahun 2020. Target tersebut untuk menggenapi total jumlah nasabah menjadi 90 ribu.

Direktur Utama PT Danareksa Investment Management Marsangap P. Tamba mengatakan, dari 80 ribu nasabah saat ini, mayoritas (85%) berasal dari kalangan institusi dan sebagian kecil (15%) dari nasabah ritel. Oleh karena itu, DIM bertekad meningkatkan jumlah nasabah ritel di tahun 2020.

Berbagai strategi telah disiapkan Marsangap untuk mencapai target tersebut. Pertama, DIM bekerja sama dengan mitra bisnis. “Saat ini kami telah menggandeng 14 bank distribusi, 13 perusahaan financial technology, dan 4 perusahaan sekuritas,” ujarnya.

Kedua, meningkatkan layanan nasabah secara digital termasuk membuat aplikasi bernama “InvestASIK’ untuk memudahkan nasabah bertransaksi. “Strategi ini sekaligus untuk menjemput calon nasabah kalangan milenial,” lanjutnya.

Ketiga, DIM mendatangi kampus-kampus untuk mengedukasi dan membuatkan program khusus bagi mahasiswa. Ada pula beragam program menarik seprti IbadahAsik, LiburanAsik, dan PensiunAsik. Keempat, DIM meluncurkan produk reksa dana alternative. Produk tersebut terdiri dari 4 reksa dana penyertaan terbatas (RDPT) dan satu Dana Investasi Infrastruktur berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (DINFRA).

“Pada Kuartal I/2020, kami sudah merilis produk RPDT dengan nilai investasi Rp300 miliar serta bersinergi dengan anak usaha Hutama Karta. Jadi, kini sudah mengelola 3 produk RDPT. Kemudian, untuk DINFRA akan dirilis semester I/2020,” katanya.

Strategi yang dijalankan membuahkan hasil. Hingga akhir Februari 2020, DIM telah mendapatkan 1.200 nasabah baru atau 12% dari target setahun penuh. Sementara dari financial technology ada penambahan nasabah baru sebanyak 1.000 nasabah baru.

Pada 29 November 2019, DIM sukses membukukan dana kelolaan senilai Rp32 triliun atau meningkat 10% dibandingkan pencapaian awal tahun 2019. Total dana kelolaan tersebut disokong oleh produk investasi alternative yang berkontribusi sebesar sepertiga serta sisanya dari produk reksa dana pendapatan tetap.

Jumlah dana kelolaan tersebut terus meningkat, hingga akhir tahun 2019 mencapai Rp34 triliun. “Tahun 2020 kami targetkan dana kelolaan tumbuh 10% dari raihan tahun 2019,” pungkas Marsangap optimis.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.