Terapkan Personal Branding, Ilham Nuzul Rachman Sukses Bangun Karir Profesional

Marketing.co.id – Berita Lifestyle | Membangun personal branding yang kuat dinilai penting, apalagi untuk perkembangan karir kedepannya. Salah satu sosok yang menerapkan personal branding adalah Ilham Nuzul Rachman. Sebagai praktisi Public Relations Professional pada industri Estatika mengaku bahwa Personal Branding akan membangun sebuah kepercayaan publik terhadap dirinya juga Brand yang dibawanya saat ini.

Ditemui pada salah satu acara di SCBD, Prosperity Tower Jakarta, dia mengakui, bukanlah hal mudah bagi Ilham untuk bisa ada pada posisi saat ini, membutuhkan proses, perjuangan dan perjalanan yang panjang untuk  membangun personal branding yang baik pada dirinya untuk mendapatkan presepsi yang baik dari masyarakat luas.

“Karena seseorang yang telah memiliki personal branding yang kuat, akan lebih meyakinkan serta lebih menonjol untuk dilirik oleh publik dalam membangun sebuah relasi, baik yang sifatnya personal maupun profesional dimana manfaatnya untuk saat ini dan dimasa yang akan datang,” ujar Ilham.

Sebagai seorang Public Relation Professional yang merepresentasikan sebuah brand estetika, dia menambahkan, harus menguasai komunikasi persuasif bukan hanya untuk menjalin relasi pada internal perusahaannya tetapi juga membangun presepsi baik pada lingkungan eksternal, khususnya masyarakat luas. Mampu menguasai kelebihan serta kekurangan produk yang Ia komunikasikan, karena seorang Public Relation adalah gambaran dari brand perushaan yang dibawanya.

Ilham Nuzul Rachman merupakan seorang Professional Public Relations sebuah Brand Estetika Ternama di Jakarta yaitu Mine Personalised Skin Clinic. Ia juga aktif sebagai konten kreator di platform sosial media seperti Instagram, Tiktok & Youtube dan aktif sebagai penggiat sosial (Aktivis) yang mengkampanyekan tentang isu-isu Pendidikan dan Kesehatan Mental.

Memiliki passion yang kuat pada bidang Komunikasi & Entertainment, juga telah menyelesaikan pendidikannya dalam bidang Hukum di Universitas Al-Azhar Indonesia, dengan pengalamannya kemudian berkesempatan menjadi pembicara dalam forum-forum besar yang membahas advokasinya tersebut, serta menjadi representasi pada beberapa ajang kepemudaan nasional maupun internasional.

“Sebagai Seorang praktisi Public Relation dan banyak pekerjaan lainnya tidak akan lepas dari sebuah Personal branding untuk mendapatkan presepsi yang baik, manfaatnya bukan hanya untuk citra diri sendiri, tetapi juga untuk karir dan pekerjaan yang sedang dijalani saat ini, bahkan dari Personal Branding yang saya bangun saya bisa mendapatkan kesempatan pekerjaan lain. Saya diberikan kesempatan untuk menjadi seorang Konten Kreaktor di sosial media untuk membahas isu-isu Pendidikan & Kesehatan Mental, Traveling, Fashion dan Lifestyle. Itu semua tidak lepas dari Personal Branding yang telah saya bangun selama ini,” imbuh dia.

Menurut Ilham yang sudah menggeluti dunia Personal Branding cukup lama, untuk membangun personal branding saat ini dapat dilakukan dengan lebih mudah. Seiring perkembangan media komunikasi, semua orang dapat membangun personal branding sendiri di sosial media. Bahkan sosial media saat ini digunakan banyak orang termasuk Ilham sebagai portofolio dan business card, jadi saat orang ingin tahu tentang diri Anda, bisa dilihat dari portofolio Anda pada  Sosial Media.

Berikut adalah 7 Cara Membangun Personal Branding yang baik menurut Ilham:

Menentukan Citra Diri

Banyak orang yang salah paham tentang personal branding dan pencitraan, yang menilai keduanya adalah hal yang sama, padahal keduanya adalah hal yang berbeda. Personal branding dapat didefinisikan sebagai gambaran dari keunikan diri kamu yang dapat berasal dari pencapaian atau prestasi, passion, kelebihan, bahkan tujuan hidup.

Personal branding cenderung menunjukkan dan didukung oleh karakter asli pada diri seseorang, sehingga citra tersebut akan menempel dalam kurun waktu yang lama dan membutuhkan proses panjang untuk membangunnya.

Sementara pencitraan, merupakan gambaran dari karakter yang sengaja ingin ditampilkan dengan memanipulasi karakter asli. Jadi karakter yang ditampilkan bukan benar-benar jati dirinya, maka pencitraan tidak akan bertahan lama karen prosesnya yang lebih instant.

Kenali dan Cari Tahu Keunikan Dirimu

Jika ingin dikenal orang lain sesuai dengan apa yang diinginkan maka harus lebih dulu mengenal diri sendiri. Coba cari tahu apa yang menjadi kelebihan, bakat dan keunikan diri yang dapat diterima dan ditampilkan dihadapan publik.

Pelajari & Tekuni Sampai Menjadi Ahli

Masih berkaitan dengan dua poin sebelumnya, mempelajari dan mengasah keterampilan adalah elemen penting lainnya dalam membangun citra diri. Maksimalkan potensi dalam diri dengan melakukannya secara terus menerus, berulang dan konsisten sampai menjadi ahli atau profesional.

Karena orang lain tidak akan melirik atau melihat jika kita sendiri belum merasakan hasilnya, contohnya Ilham ingin membangun  Personal Branding sebagai orang yang berhasil mampu bangkit dari keterpurukan masa lalunya sebagai seorang Survivor Gangguan Jiwa PTSD (Post Traumatic Stress disorder) tapi Ia masih belum bangkit dan membuktikan apapun, siapa yang akan percaya?

Tapi berbeda hal saat Ilham sudah membuktikannya dengan sangat konsisten berusaha mengkampanyekan isu-isu kesehatan mental, membangun karir profesionalnya sebagai seorang Public Relation, walaupun ia seorang Survivor Gangguan Jiwa, dapat bangkit dan sukses secara profesional pada karirnya saat ini.

Tentukan Target Audiens

Menentukan target audiens akan sangat membantu kamu untuk menentukan selanjutnya. Kenapa harus mengetahui target audience atau market Personal Branding agar lebih mudah melakukannya, misal ingin membangun citra diri sebagai seorang Traveler, bangunlah aktivitas yang mengarah kesana, buat konten diri menarik orang-orang yang mempunyai antusiasme pada bidang Traveling.

Perbanyak Jam Terbang (Portofolio)

Implementasikan keahlian dengan lebih banyak jam terbang atau portofolio. Misal, seorang content creator di sebuah perusahaan. Hasil kerja pun hanya akan dilihat orang-orang yang berada di dalam lingkungan kerja saja. Jika ingin pindah kerja keperusahaan lain maka akan cenderung memerlukan lebih banyak effort menjelaskan kualitas diri.

Berbeda hal jika mempunyai portofolio yang dapat diakses oleh publik. Perlu memperbanyak jam terbang dan mempostiongnya pada media sosial, maka memberi kesempatan orang di luar kantor untuk mengetahui keterampilan yang dimiliki.

Dengan cara tersebut semakin memperkuat  branding diri sendiri sebagai seorang content creator. Nantinya, jika ada klien atau saat mendaftar bekerja di perusahaan lain dengan posisi serupa, portofolio tersebut akan menjadi senjata yang ampuh untuk memperluas peluang kerjasama, atau bahkan akan mendapatkan peluang kerjasama dari brand di luar perusahaan seperti endorsement, promotions, review, dan lainnya.

Memperluas Relasi

Cara membangun personal branding berikutnya adalah melalui relasi. Lewat jejaring pertemanan atau rekanan yang luas, pun akan membuka lebih banyak kesempatan untuk berkembang. Tak perlu terpaku hanya ingin berkumpul dengan satu kelompok tertentu saja. Saat bermaksud memperluas relasi, juga bisa menambah relasi dari kelompok lain yang memiliki background berbeda. Karena melalui relasi, bisa mendapat lebih banyak teman atau rekan untuk berdiskusi atau bekerja.

Manfaatkan Platform Sosial Media

Jadikan Sosial Media sebagai rumah, karena membangun personal branding di zaman sekarang cukup mudah. Kehadiran teknologi digital benar-benar membantu punya banyak ‘senjata’ powerful yang bahkan dapat digunakan secara gratis, seperti Linkedin, Instagram, Tiktok, Youtube dan banyak lainnya.

Beragam platform tersebut akan dapat menjadi senjata yang cukup ampuh untuk memperluas relasi sekaligus menjadi media untuk memperlihatkan portofolio di hadapan orang banyak. Pilihlah platform sesuai dengan audiens yang ingin diraih. Tak lupa, pelajari bagaimana memaksimalkan platform tersebut agar personal branding terwujud dengan tepat.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here