Simplicity Brand

Marketing.co.id- Coba Anda ingat-ingat, merek apa yang mengusung slogan “Sense and simplicity”? Jawabannya adalah Philips. Koninklijke Philips Electronics N.V. (Royal Dutch Philips Electronics Ltd.) ialah salah satu produsen elektronik konsumen terbesar di dunia yang didirikan oleh Gerard Philips dan Anton Philips pada tahun 1891. Perusahaan yang bermula hanya memproduksi bola lampu itu kemudian berkembang hingga memiliki beragam lini bisnis, di antaranya Philips Consumer Electronics, Philips Semiconductors, Philips Lighting, Philips Medical Systems, dan Philips Domestic Appliances and Personal Care.

Pada tahun 1939, menurut situs Wikipedia, Philips mulai merambah pasar pisau cukur listrik yang diberi nama Philishave. Alat cukur tersebut dipasarkan di Amerika Serikat dengan merek Norelco. Produk Philips lain yang terkenal adalah Musicassete (tape compact audio cassete) yang diperkenalkan sejak tahun 1963. Namun, perusahaan itu gagal dari persaingan Betamax, khususnya standar VHS. Pada tahun 2004, Philips meninggalkan slogan “Let’s make things better” dan menggantinya dengan “Sense and simplicity”. Bisa ditebak, melalui slogan tersebut, Philips ingin mengatakan bahwa mereknya cukup sederhana (simplicity) namun mengandung penuh arti (sense).

Di situlah inti dari pesan simplicity brand, yaitu sebuah kompleksitas produk, teknologi, atau lainnya yang berhasil dibangun dan dipasarkan oleh merek secara sangat sederhana. Produk-produk Philips dibuat dengan teknologi yang rumit, hati-hati, standar kualitas yang tinggi, namun dipasarkan tak serumit itu. Merek Philips mudah dikenali, disanjung konsumen di mana-mana, dan begitu kuat di beberapa pasar yang dimasukinya. Bahkan, bola lampu Philips menjadi pilihan pertama para konsumen dunia, khususnya Indonesia. Ingat Philips, ingat bola lampu di rumah Anda.

Philips tentu bukan satu-satunya merek yang berhasil mengusung kesederhanaan. Produk-produk Apple sebetulnya begitu kompleks, amat rumit dipikirkan oleh para ahli teknologi (apalagi orang awam), tapi apa yang tidak Anda ketahui ketika Anda memegangnya? Anda akan dengan mudah mengoperasikan iPod garapan Apple tanpa perlu bertanya ke sana kemari, menonton video internet di iPhone tanpa harus menghubungi layanan pelanggan terlebih dahulu, dan lain sebagainya. Amazon pun memasarkan produk Kindle yang kompleks secara teknologi, tapi sederhana dalam pengoperasian.

Contoh yang paling mudah dalam menggambarkan konsep simplicity brand adalah melihat menu-menu makanan dan minuman di restoran, atau lebih detail lagi, restoran cepat saji. Di KFC, misalnya, setiap kali datang ke salah satu gerainya, Anda akan dengan mudah membaca “Paket Combo 1”, “Paket Combo 2”, dan seterusnya, yang di dalam tiap-tiap paketnya telah terdapat pilihan menu. Nah, di situlah penyederhanaan merek terjadi. KFC telah mampu melakukan penyampaian pesan dengan lebih mudah tentang produk-produk yang dipasarkannya sekaligus memengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian lebih banyak.

Menurut Steven M. Cristol dan Peter Sealey, penulis buku Simplicity Marketing: End Brand Complexity, Clutter, and Confusion, kesederhanaan merek ialah satu hasil dari penyederhanaan pemasaran yang dilakukan sebuah perusahaan untuk konsumennya. Jadi, konsumen sebisa mungkin jangan dibuat pusing “tujuh keliling” atas keberadaan merek-merek yang kita pasarkan. Coba bayangkan, ketika konsumen menemukan barang Anda di rak minimarket, tapi ia tidak tahu manfaat dan cara pengoperasiannya. Merek Anda pasti diabaikan begitu saja.

Anda mungkin masih sering menemukan juga promo-promo yang begitu menggoda hati, namun di belakangnya diberi embel-embel “syarat dan ketentuan berlaku”. Dalam berbagai kejadian seperti ini, misalnya tarif pulsa promo sebuah operator telekomunikasi seluler, konsumen sudah hendak berebut membeli produk Anda. Tapi karena tidak sederhana, karena ada embel-embel syarat dan ketentuan berlaku, konsumen tersebut mundur pelan-pelan dan beralih ke kompetitor Anda yang lebih simpel dalam melakukan penawaran.

Sebaliknya, jika Anda berhasil menerapkan simplicity brand yang baik dan tepat, penjualan pun akan turut meningkat berkali lipat. Ingat, konsumen tidak mau dipusingkan oleh merek Anda, dan di balik itu ada merek lain yang lebih sederhana dari Anda. Apabila Anda terus berada di ambang batas kesederhanaan, lenyaplah merek Anda. Oleh karena itu, tekunlah dalam menyederhanakan merek agar merek Anda lebih kompetitif, mudah dikenal, mudah diingat, dan meningkatkan penjualan signifikan secara berkesinambungan. Begitulah tujuan dari penciptaan simplicity brand.

Oleh: Darmadi Durianto

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.