Shell Meluncurkan Teknologi Pendingin Cairan Imersi untuk Efisiensi Energi Pusat Data

Marketing.co.id — Berita Teknologi | Shell telah memperkenalkan produk cairan pendingin imersi (immersion cooling fluids) di Indonesia. Inovasi ini bertujuan untuk menjaga suhu komponen komputer dengan lebih efisien, mengurangi konsumsi energi, air, dan emisi karbon di pusat data yang sedang berkembang di Indonesia.

Arie Satyanggoro, Wakil Presiden Pemasaran Pelumas PT Shell Indonesia, menyatakan, “Produk immersion cooling fluids ini adalah solusi energi terintegrasi dari Shell Lubricants, mendukung server data dan komponen teknologi informasi untuk meningkatkan kinerja, efisiensi, dan keberlanjutan. Terbuat dari gas alam menggunakan proses gas-to-liquid (GTL) selama lebih dari 40 tahun, produk ini menjawab kebutuhan industri pusat data yang semakin meningkat.”

Teknologi immersion cooling fluids dari Shell, yang digunakan bersamaan dengan immersion tank, seperti yang disediakan oleh Gigabyte Technology di Indonesia, dapat meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi biaya operasional. Dibandingkan dengan metode pendinginan konvensional, teknologi ini dapat meningkatkan performa central processing unit (CPU) hingga 40% dan mengurangi konsumsi listrik hingga 48%, menghasilkan emisi karbon yang lebih rendah.

Peluncuran produk ini pada 31 Oktober 2023 dihadiri oleh Wakil Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Afriansyah Noor, yang menyatakan, “Kementerian Ketenagakerjaan siap berkolaborasi dengan Kementerian Kominfo untuk menciptakan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang kompeten di bidang pusat data hijau.”

Dalam konteks regulasi dan kebijakan lingkungan, Afriansyah Noor menambahkan, “Pemerintah telah berusaha mengurangi emisi karbon sesuai dengan Undang-Undang nomor 16 tahun 2016 tentang Pengesahan Paris Agreement.”

Industri pusat data terus berkembang di Indonesia, dan inisiatif ini mendukung transisi ke gaya hidup digital dan perkembangan ekonomi digital. Berdasarkan Data Center Indonesia, volume permintaan di sektor pusat data diperkirakan akan tumbuh dari US$2,06 miliar pada tahun 2023 menjadi US$3,98 miliar pada tahun 2028 dengan tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata (CAGR) sebesar 14,09%.

Arie Satyanggoro menutup dengan menyatakan, “Upaya menciptakan solusi berkelanjutan ini sejalan dengan strategi global kami, Powering Progress, untuk mempercepat transisi bisnis ke net-zero emission, mendukung industri pusat data yang menjadi fasilitas berintensitas energi.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here