Museum Wahanarata Hadirkan Teknologi Virtual Experience, segini Tiket Masuknya

Marketing.co.id – Berita Marketing|Jika Anda memiliki rencana untuk berlibur ke Yogyakarta, destinasi wisata ini layak dipertimbangkan untuk didatangi. Kagungan Dalem Museum Wahanarata Keraton Yogyakarta telah resmi dibuka untuk umum. Selain bisa bernostalgia dengan berbagai peninggalan keraton Yogyakarta di masa lalu, pengunjung juga dapat menikmati keindahan museum melalui teknologi virtual experience.

Virtual Experience adalah teknologi yang menciptakan pengalaman yang imersif dan interaktif dengan menggunakan simulasi komputer, grafis 3D, dan teknologi lainnya. Dengan Virtual Experience, pengguna dapat merasakan dan berinteraksi dengan lingkungan yang dibuat secara virtual, mirip dengan pengalaman di dunia nyata.

Penerapan teknologi tersebut merupakan kali pertama dilakukan pada museum-museum di lingkungan Keraton Yogyakarta. Selain menghadirkan teknologi, Museum Wahanarata juga menampilkan berbagai wahana menarik guna meningkatkan daya tarik museum yang ramah keluarga.

“Budaya adalah salah satu fondasi peradaban, yang semakin relevan jika didukung dengan kreasi kultural. Budaya tersebut pada akhirnya tidak sekadar hiburan belaka, tetapi bagian dari integral peradaban dengan melihat terus beradaptasi dengan perkembangan zaman dan tanpa mengesampingkan peran manusia dan kemanusiaan. Perkawinan antara koleksi kereta pusaka dengan teknologi di Wahanarata ini rasanya menjawab kebutuhan integral peradaban tersebut,” ujar Sri Sultan Hamengku Buwono X, pada pembukaan Museum Wahanarata, Selasa (18/07).

Baca juga: Literasi Digital Masyarakat Indonesia Meningkat, Yogyakarta Tertinggi

Museum Wahanarata dapat dikunjungi masyarakat setiap hari Selasa-Minggu pukul 09.00-15.00 WIB. Harga tiket masuk Museum Wahanarata dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu Rp20.000 untuk Domestik Dewasa, Rp15.000 untuk Domestik Anak, Rp30.000 untuk Mancanegara Dewasa, dan Rp25.000 untuk Mancanegara Anak.

Di Museum Wahanarata, setidaknya terdapat 21 kereta pusaka yang dapat dinikmati oleh pengunjung. Kanjeng Nyai Djimat sebagai kereta pusaka tertua yang digunakan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I hingga Sri Sultan Hamengku Buwono III pun masih dapat disaksikan kemegahannya. Beberapa kereta pusaka lain seperti Kyai Garuda Yaksa, Kyai Wimanaputra, Kyai Jetayu, dan kereta-kereta lainnya pun tertata rapi di ruang pamer dengan cerita dan keindahan tipologinya.

“Semula pengunjung unit Wahanarata mendapat pengalaman dengan menikmati kemegahan kereta-kerata keraton. Dengan adanya renovasi dan revitalisasi berbagai aset periwisata di sini, tidak hanya kereta saja yang bisa dilihat, tetapi koleksi pendukung kereta seperti pelana, busana abdi dalem, hingga payung kebesaran dapat ditata di ruang pamer, di dalam vitrin, yang tentu dapat menambah informasi bagi pengunjung. Tidak kalah menarik, virtual experience yang ramah anak serta dapat dimainkan oleh keluarga menjadi terobosan baru di Wahanarata,” ujar GKR Bendara, Penghageng KHP Nitya Budaya.

Museum Wahanarata Keraton Yogyakarta
Augmented Reality Photo Booth di Museum Wahanarata Keraton Yogyakarta

Teknologi lainnya yang ditampilkan di Museum Wahanarata antara lain ada di wahana Augmented Reality Photo Booth, Catch & Run Games, dan Come To Life. Wahana Augmented Reality Photo Booth menghadirkan wahana foto bersama 3D avatar pekatik dan kuda yang menggemaskan secara virtual dan bisa diisi hingga 3-5 pengunjung.

Pengunjung dapat berfoto dengan melambaikan tangan ke arah motion capture dan hasil foto dapat diambil langsung dengan cara memindai qrcode yang ditampilkan dalam layar booth. Tak hanya hasil foto berbentuk fisik, pengunjung juga bisa membagikan hasil foto ke akun sosial media.

Tak kalah seru, wahana Catch & Run Games menghadirkan dua jenis permainan balapan dan mengambil makanan kuda yang bisa dimainkan oleh dua pemain dengan cara menggerakkan tubuh ke kanan kiri dan melompat yang ditangkap motion capture di dinding. Wahana ini diharapkan dapat meningkatkan pengalaman dan pengenalan terhadap hewan kuda yang erat kaitannya dengan nilai historikal kereta yang menjadi identitas utama Museum Wanaharata ini.

Baca juga: mahakaX Garap Bisnis Instalasi Kreatif dan Experiential Event

Pengalaman lain yang bisa dilakukan adalah mewarnai kertas bergambar pekatik dan kuda yang lebih hidup yang dihadirkan di wahana Come To Life yang dapat meningkatkan kreativitas anak-anak. Di sini, anak-anak disajikan kertas bergambar pekatik dan kuda yang lebih hidup dalam bentuk 3D avatar. Dipindai pada alat khusus, karakter tersebut akan muncul dalam bentuk 3D avatar yang berada di layar dinding sesuai dengan hasil karya mewarnai dari anak-anak.

Dalam mengembangkan inovasinya, Museum Wahanarata berkolaborasi dengan PT Vilabs Teknologi Indonesia (VILABS), perusahaan startup asli Yogyakarta. “Penerapan Virtual Experience bertujuan menaikkan jumlah kunjungan dan pengalaman yang lebih baik bagi para wisatawan ke museum serta dalam rangka bagian dari transformasi digital museum. Kami berharap museum menjadi ruang rekreasi keluarga dan belajar bagi anak-anak secara menyenangkan,” ujar Managing Director VILABS (vilabs.id), Ambar Setyawan.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here