Pertamina Trans Kontinental (PTK) Jalin Kerjasama dengan 22 Perusahaan Produsen Biofuel Indonesia

[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Marketing.co.id – Berita Marketing | Dalam upaya mendukung program pemerintah terkait penggunaan bahan bakar nabati yang ramah lingkungan, PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) telah melakukan langkah strategis dengan melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama dengan 22 perusahaan yang tergabung dalam Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI). Kerjasama ini meliputi penyewaan kapal dan pengelolaan Ship to Ship (STS) untuk mendistribusikan penyaluran bahan bakar nabati (fatty acid methyl ester/FAME).

pertamina trans kontinental
PTK Sewakan Kapal Storage FAME kepada APROBI.

Perjanjian ini secara simbolis ditandatangani oleh Direktur Pemasaran PTK, Andy Arvianto, bersama perwakilan APROBI Ernest Gunawan selaku Sekretaris Jenderal APROBI sekaligus Kuasa Direksi PT Musim Mas, dan Rowan Arifin selaku Direktur Utama PT Energi Unggul Persada. Penandatanganan ini berlangsung di Kantor Pusat PTK, Jakarta Utara pada tanggal 22 Mei 2024, dengan disaksikan oleh berbagai pihak terkait, termasuk Direktur Utama PTK, I Ketut Laba, serta perwakilan dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Dalam keterangannya, Direktur Utama PTK, I Ketut Laba, menyatakan bahwa kerjasama ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk mendukung inisiatif pemerintah dalam transisi energi. Laba juga menegaskan komitmen PTK untuk menjaga standar keamanan dan lingkungan dalam seluruh operasinya.

Kerjasama ini merupakan langkah nyata dalam mendukung implementasi program B35, yang bertujuan untuk meningkatkan penggunaan bahan bakar nabati dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Program ini memiliki dampak signifikan terutama di wilayah Kalimantan Timur, di mana biodiesel B35 akan menjadi bagian penting dari bauran energi.

Ernest Gunawan dari APROBI juga menyambut baik kerjasama ini, menyatakan optimisme terhadap sinergi antara produsen biofuel dan sektor logistik. Dia menekankan pentingnya kerjasama ini dalam memperkuat rantai pasok biodiesel nasional serta memastikan distribusi yang efisien.

Selain itu, kerjasama ini juga mencakup peningkatan kapasitas infrastruktur dan fasilitas penyimpanan biodiesel di pelabuhan-pelabuhan utama, hal ini diungkapkan oleh Fajar Wahyudi, perwakilan dari BPDPKS. Dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan distribusi biodiesel akan lebih optimal, mendukung pembangunan berkelanjutan dan ketahanan energi nasional.

Dengan langkah-langkah strategis seperti ini, diharapkan Indonesia dapat terus maju dalam implementasi energi ramah lingkungan, menciptakan dampak positif bagi lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here