Diet, Nutrisi dan Pencegahan Kanker

Jakarta-Kanker dapat menimpa semua orang, pada setiap bagian tubuh, dan juga pada semua golongan umur dari berbagai kalangan. Kanker masih menjadi momok bagi masyarakat Indonesia. Tidak hanya satu, beberapa penyakit kanker berada di posisi atas sebagai pembunuh di Indonesia.

World Health Organization (WHO) menyebutkan pada tahun 2012, terdapat 14 juta kasus baru dan 8.2 juta orang meninggal dunia karena kanker. Dan diperkirakan akan meningkat menjadi 24 juta di tahun 2035.

Menurut data GLOBOCAN tahun 2008, badan penelitian kanker internasional dibawah WHO, dikutip dari Global Cancer Statistics (2011), tingkat kejadian kanker di Asia Tenggara tertinggi di dunia, dengan Indonesia, Malaysia serta Singapura masuk dalam peringkat teratas.

Untuk membantu penanggulanan kanker di Indonesia, PT Citra Nusa Insan Cemerlang (CNI) melalui campaign #CNIAgainstCancer, menyelenggarakan Seminar Kesehatan Nasional bertema “Diet, Nutrition, & Cancer Prevention” yang dilaksanakan di 3 kota besar yaitu Makassar (27/7), Medan (28/7), dan terakhir di Jakarta (29/7).

Seminar penanggulangan kanker CNI

Pada seminar kali ini, CNI mengundang Pakar Bioteknologi, Biologi dan Nutrisi dari National Chung Hsing University Taiwan, Prof Chau Chi Fai sebagai pembicara. Chau telah berkiprah di bidang Ilmu Pangan dan Bioteknologi selama 20 tahun. Dalam seminar tersebut Chau memaparkan konsep tata laksana perawatan kanker yang benar terkait dengan pola makan yang tepat.

Penyebab kanker sampai hari ini belum bisa diketahui dengan pasti, namun ada faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang beresiko terkena Kanker. Menurut WHO, 30% hingga 50% kejadian Kanker bisa dicegah. Faktor-faktor apa saja yang bisa dikontrol salah satunya pola makan dan gaya hidup.

Chau lebih jauh memaparkan zat-zat nutrisi tertentu akan berhubungan dengan faktor risiko kejadian Kanker. Lebih lanjut Chau menjelaskan bukti – bukti klinis berserta mekanismenya dalam tubuh keterkaitan antara pola konsumsi makanan tertentu dengan faktor resiko kejadian Kanker. Salah satu contoh hasil penelitian Chau sumber pangan biji-bijian (wholegrain) yang baik untuk mengontrol level berat badan dan melalui teknologi pangan, pengolahannya tidak merusak enzim yang baik digunakan oleh tubuh.

Diet sehat, mengubah pola hidup dan minum suplemen yang tepat bisa mencegah perkembangan kanker. Sangatlah penting untuk mengamati segala perubahan tak wajar yang timbul pada tubuh agar kanker bisa dideteksi lebih dini. Semakin dini mendapati keanehan, maka peluang untuk sembuh juga makin besar.

Chew Say Loo, Executive Director CNI Group mengemukakan CNI memiliki suplemen kesehatan yang baik untuk penderita kanker. SUN CHLORELLA AGARICUS Suplemen Antikanker yang mengandung Agaricus blazei Murril yaitu sejenis jamur yang terbukti bermanfaat sebagai antikanker. Jamur ini ditemukan Dr Inosuke Iwade (Prof. di Dept Pertanian, Mie University, Jepang) dan dibudidayaka Dr Hitoshi Ito (Direktur The Research Institute of Fungal Pharmacology di Jepang) yang memiliki hak paten sebagai formula original karena tidak semua Agaricus memiliki efek anti kanker.

Sun Chlorella Agaricus adalah suplemen yang dapat membantu melawan sel kanker namun tindakan seperti radiasi, operasi atau kemoterapi sebaiknya tetap dilakukan. Dengan tambahan Chlorella Growth Factor (CGF), Sun Chlorella Agaricus menjadi suplemen antikanker yang aman untuk sel normal yang sehat. Berbeda dengan obat kanker umumnya yang membunuh sel kanker dan membunuh sel normal yang sehat.

Adapun manfaat Sun Chlorella Agaricus  menyerang dan menghancurkan sel kanker dengan meningkatkan Natural Killer Cell. Mengoptimalkan hasil kerja obat dan terapi kanker seperti kemoterapi atau radioterapi. Mengurangi efek samping dari terapi kanker seperti muntah, kehilangan nafsu makan, dan kerontokan rambut, serta membantu memperbarui sel-sel yang rusak.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.