Marketing.co.id – Berita Properti | Industri mortar instan di Indonesia telah mengalami perkembangan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Mortar instan, atau mortar siap pakai, saat ini menjadi bahan konstruksi yang digunakan secara luas dalam proyek-proyek pembangunan, baik skala kecil maupun besar. Keunggulannya dalam meningkatkan efisiensi waktu dan biaya, membuat mortar instan semakin diminati oleh pasar.
Menurut David AL, Penggagas Industri Mortar Instan di Indonesia, sebenarnya industri mortar instan telah lama hadir di Indonesia, kala itu banyak pihak yang memproduksi mortar instan dengan skala home industry, namun sayangnya produk yang mereka hasilkan belum menggunakan teknologi modern.
Penggunaan teknologi modern untuk membuat mortar instan baru muncul pada tahun 1996. David AL sendiri merupakan salah satu penggagasnya. Ide untuk membuat produk mortar instan dengan teknologi modern tersebut memang tidak terlepas dari visinya untuk menciptakan produk yang berkualitas dan konsisten.
Baca juga: Semen Konvensional atau Mortar Instan, Mana Yang Terbaik?
“Saat masuk ke bisnis ini di tahun 1996 saya melihat dari negara tetangga yaitu ke Thailand, bahwa ternyata Thailand mempunyai teknologi untuk membuat mortar instan secara modern. Padahal Thailand saat itu hanya ada 120 juta jiwa, Indonesia sudah 200 juta jiwa, dari situ kemudian saya melihat kenapa kita tidak menciptakan produk mortar instan dengan teknologi modern,” kata David.
Usai menciptakan produk mortar instan, kendala kemudian muncul, David harus menerima kenyataan ternyata market pengguna mortar instan di Indonesia belumlah terbentuk. Penyebabnya karena masyarakat sudah terbiasa untuk menggunakan mortar konvensional.
Di sinilah ketangguhan David sebagai seorang visioner sekaligus pebisnis diuji. Dia pun harus membentuk sendiri market untuk mortar instan di Indonesia. Al hasil, proses edukasi pun segera ia lakukan. Sayangnya proses ini tidaklah mudah karena pasar masih sulit untuk menerima mortar instan karena mereka sudah terbiasa menggunakan mortar konvensional puluhan tahun lamanya. Bahkan, saking sepinya permintaan, David hampir menutup perusahaan yang ia kelola sewaktu krisis global tahun 1997 sampai dengan 2002.
Namun, karena keuletan dan passion yang tinggi terhadap bisnis, David pelan-pelan bisa menjual mortar instan kepada beberapa pihak, terutama pengembang properti atau kontraktor untuk pembangunan high rise building.
“Pelan-pelan saya berhasil memperkenalkan produk mortar instan secara direct selling untuk pembangunan high rise building. Sehingga jika kita lihat 30 tahun belakangan ini high rise building atau mall-mall besar sudah tidak menggunakan semen pasir lagi, melainkan mortar instan,” kata David.
Keunggulan dan Tantangan Besar Mortar Instan
Menurut David, mortar instan memiliki banyak keunggulan jika dibandingkan dengan mortar konvensional. Ia menilai, penggunaan mortar konvensional akan membuat dinding lebih cepat retak dan keramik terangkat. Hal ini dikarenakan, pada saat proses pembuatannya menggunakan bahan material dengan kualitas yang masih dipertanyakan, serta takaran yang tidak konsisten.
Baca juga: Kunci Sukses Tiga Roda Menjadi Merek Semen Paling Top di Indonesia
Berbeda dengan mortar instan, pada saat pembuatannya menggunakan bahan material pilihan yang berkualitas seperti pasir, semen, filler dan bahan aditif yang tercampur secara homogen dan konsisten. Hasilnya akan tercipta mortar dengan kualitas yang baik dan mudah untuk digunakan.
David mengatakan, saat ini sudah banyak perusahaan produsen semen yang mulai membuat mortar instan. Hal tersebut tentunya menjadi langkah yang positif terhadap industri ini, namun ia juga berpesan agar setiap produsen mortar instan harus berperan aktif untuk mengedukasi, pasar terutama mengenai keunggulan produk hingga cara menggunakannya.
“Tantangan paling besarnya adalah bagaimana kita mengedukasi market dalam hal bagaimana produk ini digunakan secara benar. Seperti bagaimana cara memasukan jumlah air, mixing, hingga cara pengaplikasiannya, nah itu tantangan paling besar untuk kedepannya,” Kata David di sela-sela acara program Demix Talks.