Meningkatnya pengguna internet di tengah masyarakat Indonesia yang memiliki populasi terbilang besar merupakan peluang pasar yang besar bagi para pelaku bisnis.
Di Indonesia sendiri, menurut data MasterCard Worldwide, sekitar 57% masyarakat Indonesia sudah akrab dengan sistem jual beli online. Peluang besar ini menambah optimisme bisnis untuk mencicipinya.
Meski begitu, perusahaan tidak bisa asal nyemplung ke ranah digital. “Langkah pertama yang harus dilakukan adalah kita harus tahu dulu apa tujuan kita nyemplung ke ranah digital,” ujar Robin Muliady, Country MD Effective Measure Indonesia
Menurutnya, kita jangan hanya mengikuti tren yang ujung-ujungnya hanya menghambur-hamburkan uang. Perlu kita ingat, masuk ke ranah digital tetap lah sebuah investment. Jadi, harus ada yang kembali. Karena ketika kita membuat sebuah website, kita membutuhkan server dan maintenance. Itu artinya ada uang yang terpakai di situ.
Nah, tentunya kita tidak ingin uang yang digunakan terbuang percuma, kan? Kita menginginkan ada return. “Untuk itu, tentukan tujuannya apa, jangan ikut-ikutan brand lain. Misalnya, brand lain ke YouTube kita ikut, jangan seperti itu,” katanya mengingatkan.
Berikut cara meningkatkan kunjungan website Robin Muliady:
Pengukuran
Menurut Robin, pengukuran di media sosial lebih banyak dilihat dari conversation. Sedangkan untuk sebuah website yang paling penting untuk diukur adalah jumlah kunjungan, berapa lama bertahan ,dan yang paling penting siapa saja yang masuk ke dalam website.
Dengan pengukuran-pengukuran tersebut, kita menjadi tahu siapa saja yang masuk. Dengan begitu kita menjadi tahu siapa saja yang tertarik dengan bisnis tersebut. Dari situ kita bisa menjangkau para pengunjung tersebut dan bicara sesuai dengan apa yang menjadi bahasan mereka.
Robin menjelaskan bahwa hasil pengukuran bisa didapatkan seminggu setelah kita mulai memasang sebuah script di website – sebulan jika ingin lengkap. Metode pengukuran yang digunakan hampir mirip dengan apa yang dilakukan Google.
“Kita meng-implement scrip – javascript – yang kita minta pasangkan di website. Dari situ kita bisa tracking dari browser dan cookies-nya, sehingga kita bisa mengetahui berapa banyak yang masuk perhari, minggu, dan bulannya,” jelas Robin.
Tentu banyak hal yang bisa kita ketahui dari hasil pengukuran. Pertama, kita bisa mengetahui berapa banyak orang yang masuk ke dalam website, berapa lama mereka berada di sana, berapa kali mereka berkunjung kembali, dan berapa kisaran pendapatannya.
“Dengan kita mengetahui income-nya seperti apa kita bisa tahu ternyata kebanyakan yang masuk ke produk kita adalah usia 25-40 tahun dan mereka income-nya rupiah misalnya,” jelas Robin.
Dengan melakukan pengukuran, kita bisa memiliki ide segar untuk menciptakan konten-konten baru, menciptakan produk-produk baru, atau menyesuaikan penawaran kita kepada mereka.
Mengoptimalkan website
Menurut Robin yang paling penting dalam sebuah website adalah konten dan user experience. Konten adalah hal yang utama dalam sebuah website. Semakin bagus kontennya akan semakin tinggi tingkat engagement-nya. “Kalau orang sudah masuk sekali tentu kita menginginkan mereka balik lagi,” lanjut Robin.
Sedangkan user experience menurut Robin adalah seberapa mudah mereka bisa mengakses website, seberapa gampang mereka bisa menavigasi dari satu kanal ke kanal yang lain. Itu penting karena pengaruhnya sangatlah besar. “Kalau loading page website lama, itu akan membuat orang resistant atau tidak mau masuk lagi,” pungkasnya.
Jadi kalau mau tingkat kunjungan tinggi dua hal tersebut harus menjadi perhatian. Bagaimana membuat konten yang bagus, kembali lagi kepada hasil pengukuran. Dengan melakukan pengukuran kita akan tahu konten apa yang dibutuhkan pengunjung.
Artikel ini pertama kali terbit di Majalah Youth Marketers edisi 17/12 “Mengukur Digital Marketing Untuk Dongkrak Penjualan”. Anda bisa mengunduh lengkap edisi tersebut di sini.
