Amar Bank Luncurkan Brankas Upaya Menghadapi Kejahatan Finansial

Marketing.co.id – Berita Financial | Di tengah lanskap kejahatan finansial, masyarakat kini menghadapi ancaman menjadi korban kejahatan yang kerap datang secara tak terduga. Menjawab itu, PT Bank Amar Indonesia Tbk (Amar Bank) meluncurkan fitur tabungan Brankas dari Amar Bank di aplikasi Amar Bank, sebuah mobile-only intelligent bank.

Presiden Direktur Amar Bank, Vishal Tulsian mengatakan, bertemakan Nabung Tanpa Waswas dengan Brankas dari Amar Bank, inovasi pada fitur ini dirancang sebagai solusi konkret mengatasi kekhawatiran masyarakat yang semakin meningkat terkait kejahatan finansial dan skema rekayasa sosial.

“Fitur Brankas dari Amar Bank lahir dari pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan nasabah dalam menghadapi maraknya kejahatan finansial. Meskipun upaya terus dilakukan untuk mengedukasi nasabah tentang langkah-langkah perlindungan keamanan, namun nasabah masih sering kali menjadi korban kejahatan finansial. Karena itu, langkah konkret perlu diambil agar nasabah dapat menjalankan hidup mereka dengan lebih tenang,” tegas dia.

Dengan perlindungan berlapis yang didukung oleh Artificial Intelligence (AI), dia melanjutkan, Brankas dari Amar Bank memberikan rasa tenang bagi nasabah yang memungkinkan mereka untuk menyimpan dana hasil kerja kerasnya secara aman untuk masa depan yang lebih baik.

Seperti diketahui, hasil riset Bank Indonesia terkait Kejahatan Keuangan dalam Pembayaran Digital mengungkapkan bahwa nilai transaksi perbankan digital pada tahun 2022 meningkat sebesar 28,72% dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai angka Rp 52.545,8 triliun. Hal ini menggambarkan bahwa transformasi digital telah memberikan kemudahan dalam akses layanan keuangan bagi masyarakat.

Meski demikian, kemudahan tersebut juga membuka peluang bagi tindak kejahatan di sektor perbankan. Sebuah riset oleh Center for Digital Society (CfDS) Universitas Gadjah Mada tahun 2022 memaparkan bahwa 66,6% responden pernah menjadi korban penipuan digital.

“Survei yang dilakukan Amar Bank berkolaborasi dengan Jakpat menunjukkan bahwa dalam tiga bulan terakhir, sekitar 83% dari responden masih menerima pesan penipuan online, dengan satu dari tiga penerima pesan tersebut menjadi korban kejahatan finansial. Amar Bank yang memiliki filosofi bahwa teknologi harus memberikan dampak positif dan memperbaiki kehidupan, dengan cepat meluncurkan fitur tabungan dengan tambahan lapisan proteksi, yaitu Brankas dari Amar Bank. Fitur ini diharapkan dapat mengatasi kekhawatiran nasabah terhadap kejahatan finansial,” imbuh dia.

Dengan teknologi panggilan video berbasis AI, Brankas memberikan ketenangan bagi para nasabah dengan memberikan tempat yang aman bagi tabungan jangka panjang mereka. Berbeda dengan yang lain, fitur ini memberikan solusi tabungan digital dengan perlindungan berlapis yang didukung oleh teknologi AI dan disesuaikan dengan karakter masing-masing nasabah, serta menambahkan lapisan perlindungan yang hanya dapat diakses oleh nasabah yang memiliki otoritas.

Dengan perlindungan berlapis, fitur tabungan ini diharapkan efektif mencegah nasabah dari berbagai bentuk kejahatan finansial termasuk risiko kehilangan dana akibat kehilangan kata sandi, pencurian ponsel, penyalahgunaan kartu debit, bahkan malware yang tak sengaja terpasang.

Pengamat keamanan perbankan, Alfons Tanujaya, dalam sesi talk show di tengah peluncuran Brankas dari Amar Bank mengatakan, “Industri perbankan berada di garis depan dalam menghadapi tantangan kejahatan finansial saat ini. Saya melihat Amar Bank telah berupaya menyediakan solusi inovatif dalam melindungi dana nasabah melalui perlindungan berlapis yang didukung oleh AI. Salah satu tantangan terbesar adalah bagaimana memberikan tingkat keamanan yang maksimal tanpa mengurangi kenyamanan nasabah. Menurut pandangan saya, fitur Brankas dari Amar Bank telah menjawab tantangan ini.”

Sebagai bank digital, Amar Bank terus berkomitmen untuk mengembangkan inovasi teknologi guna menyediakan layanan keuangan digital yang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat secara keseluruhan, terutama individu dan UMKM yang saat ini masih memiliki keterbatasan akses pada layanan keuangan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here