Survei: Mitos Umum Layanan Cloud di Indonesia Terpatahkan

ilustrasi layanan cloud

Meskipun pertumbuhannya positif, perlu edukasi bagi pengambil keputusan tentang manfaat cloud bagi kemampuan adaptasi dan efisiensi organisasi

Microsoft Indonesia mengumumkan hasil survei terbaru terhadap 2.017 partner bisnisnya di 11 negara di Asia Pasifik, tentang mitos yang umum dirasakan pelanggan terhadap layanan cloud.

Temuan baru ini menunjukkan perlunya kesadaran tinggi tentang manfaat cloud dan mendorong Microsoft Indonesia untuk meruntuhkan kendala yang menghalangi adopsi cloud.

Dengan begitu sehingga semakin banyak organisasi, terutama UKM, mendapat manfaat dari meningkatnya produktivitas dan kemampuan adaptasi terhadap perubahan.

IDC memproyeksikan belanja layanan cloud publik di Indonesia tumbuh pesat dari US$145 juta pada tahun 2013 menjadi US$587 juta tahun 2017.

“Meskipun saat ini terjadi akselerasi adopsi cloud di sebagian kalangan bisnis, mitos-mitos demikian menjadi penghalang organisasi menjadi lebih ulet dan produktif secara efektif dan hemat di dunia kerja yang baru, dengan pegawai yang ingin lebih fleksibel, mobile, dan mampu berkolaborasi lebih baik melalui tool sosial,” kata Bernard Saisse – Direktur Marketing & Operasional Microsoft Indonesia.

mitos layanan cloudPatahkan Mitos tentang Cloud

Dalam survei online tersebut, para partner Microsoft mengurutkan mitos dari yang paling sering dikeluhkan oleh pelanggan dan prospek mereka tentang cloud, serta berbagi pandangan tentang bisnis cloud.

“Layanan cloud terbukti memiliki keandalan serta jaminan uptime yang sangat tinggi sehingga dapat mematahkan seluruh mitos umum di kalangan pengguna cloud di Indonesia,” ujar Farid ZulkarnainExecutive Vice President, Navcore Nextology.

Berikut ini adalah perbandingan mitos antara rata-rata responden di negara-negara kawasan Asia Pasifik dengan responden Indonesia:

Top 5 Mitos di Asia Pasifik :

  1. Kurangnya privasi
  2. Tidak aman
  3. Belum matang
  4. Tidak ada kepemilikan
  5. Kurang produktif
Top 5 Mitos di Indonesia

  1. Kurangnya privasi
  2. Tidak aman
  3. Belum matang
  4. Kurang produktif
  5. Tidak ada kepemilikan

Mitos lain yang dikeluhkan oleh pelanggan tentang cloud adalah seputar biaya dan keandalan layanan, kurangnya nilai tambah dibandingkan versi on-premise, kompleksitas layanan, serta kurang jelasnya tingkat pengembalian investasi (ROI).

Microsoft memiliki jawaban yang akan mematahkan setiap mitos yang disampaikan melalui program-program edukasi seperti akses ke situs referensi Office 365 Trust Center. Selain itu, informasi lebih lanjut tentang 11 mitos dan fakta temuan studi ini juga dapat dilihat dalam bentuk infografis interaktif.

Beberapa temuan lain dari responden Indonesia di antaranya:

  • Sekitar 34% (versus 46% di Asia Pasifik) responden secara rutin (setiap hari atau sedikitnya sekali seminggu) bertemu dengan pengambil keputusan yang memiliki pemahaman minim tentang layanan cloud.
  • Sekitar 46% responden mengatakan memiliki bisnis yang setidaknya 10% telah berfokus pada layanan cloud.
  • Mayoritas berpendapat bahwa pengambil keputusan yang berasal dari Gen-Y (generasi yang lahir di era 1980-1990-an) memiliki pengetahuan lebih baik tentang manfaat cloud daripada pengambil keputusan pada umumnya.

“UKM adalah kunci pertumbuhan dan mesin inovasi di Indonesia, jadi misi kami adalah memastikan bahwa upaya kami mampu mengedukasi dan meyakinkan para pebisnis bahwa cloud selama ini telah siap memenuhi kebutuhan bisnis mereka,” tutup Bernard.

Editor: Sekar Ayu

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here