Strategi APSKI Membangun Industri Suplemen Kesehatan Nasional

Marketing.co.id – Berita Lifestyle | Asosiasi Pengusaha Suplemen Kesehatan Indonesia (APSKI) merayakan ulang tahun ke-25 dengan menggelar seminar bertajuk “Strategi Membangun Industri Suplemen Kesehatan Nasional Menuju Bangsa yang Maju dan Mandiri.” Acara ini menyatukan pakar dan narasumber dari dalam dan luar negeri di Shangri-La Hotel, DKI Jakarta, untuk berbagi pengetahuan seputar dunia suplementasi.

Seminar ini dibuka oleh Reri Indriani, Plt. Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), yang mewakili Kepala BPOM, Penny K. Lukito. Turut hadir perwakilan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia, Plt. Direktur Produksi dan Distribusi Kefarmasian Kemenkes RI, Eka Purnamasari, serta pakar dan narasumber terkemuka, antara lain Chairman of Japan Alliance of Health Food Association (JAOHFA), Masafumi Hashimoto, Professor for Healthy Ageing University Medical Center Groningen, Manfred Eggersdorfer, dan Guru Besar Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung (ITB), Rahmana Emran Kartasasmita.

Reri Indriani, Plt. Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik, BPOM, menyampaikan, APSKI telah berperan selama 25 tahun dalam menyediakan produk-produk Suplemen Kesehatan. BPOM berharap APSKI sebagai mitra strategis dapat terus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pemilihan produk yang aman dan berkualitas serta melindungi masyarakat dari penyalahgunaan produk.

“Hal ini sejalan dengan peran BPOM dalam melakukan pengawasan terhadap obat dan makanan, termasuk suplemen. Reri Indriani juga mengapresiasi seminar ini sebagai wujud inovasi terbaru yang mendukung kemajuan industri suplemen kesehatan nasional,” ujar dia.

Decky Yao, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Suplemen Kesehatan Indonesia (APSKI), menjelaskan, bahwa dalam 25 tahun terakhir, APSKI telah tumbuh bersama para perusahaan anggota menghadapi berbagai tantangan yang muncul dalam perkembangan industri suplemen kesehatan, baik di dalam negeri, ASEAN, maupun internasional.

“Seminar ini merupakan upaya untuk memahami peran suplemen dalam kehidupan sehari-hari, pelayanan kesehatan, reformasi sistem industri suplemen yang telah diterapkan di Jepang, dan regulasi terkait yang mendukung pembangunan industri suplemen kesehatan nasional yang kuat,” papar dia.

APSKI, didirikan pada tahun 1998, telah berkomitmen untuk membantu masyarakat memahami manfaat suplemen kesehatan dan melindungi mereka dari penyalahgunaan produk. Saat ini, terdiri dari 78 perusahaan anggota yang berperan dalam industri suplemen kesehatan, mulai dari manufaktur, distribusi, hingga komponen pendukung seperti kemasan dan bahan baku.

Pandemi baru-baru ini telah mengubah gaya hidup masyarakat. Untuk itu, APSKI berusaha untuk berkontribusi dalam menghadapi tantangan apa pun yang akan datang. Melalui seminar dengan melibatkan pakar dan narasumber, APSKI berharap dapat memahami dinamika industri suplemen kesehatan yang saat ini memainkan peran kunci dalam memelihara kesehatan dan meminimalisir biaya layanan kesehatan.

Decky pun berharap informasi dari para pakar dan narasumber dalam seminar ini akan bermanfaat untuk semua. Terutama bagi pemangku kepentingan yang dapat berbagi pengetahuan mengenai dinamika industri suplemen kesehatan di kawasan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here