Senayan Skateboarders, 20 Tahun Jaga Eksistensi

Berbicara perkembangan skateboard di Indonesia tidak lengkap tanpa menyinggung salah satu komunitas terbesarnya, yaitu Senayan Skateboarders. Komunitas ini bisa dibilang pionir karena menjadi yang pertama kali hadir untuk mewadahi anak-anak muda di Jakarta bermain skateboard pada tahun 1996 silam.

senayan skateboarders

Senayan Skateboarders yang sudah mencapai umur 20 tahunan memang sangat patut diacungi jempol. Selain bisa mempertahankan eksistensi, komunitas ini juga sukses melahirkan bintang-bintang skaters yang mempunyai prestasi tidak hanya di level nasional, namun juga internasional.

Untuk mengorek kisah sukses komunitas ini, majalah MARKETING berhasil mewawancarai salah satu founder-nya yaitu Johan Tambunan, yang mau berbagi cerita bagaimana dia membangun komunitas ini dan bisa membuatnya bertahan sampai sekarang. Johan, menyebutkan kalau skateboarder zaman sekarang sudah jauh lebih mudah dan enak dalam bermain.

“Saya sendiri memulai bermain skate sekitar tahun 1987. Saat itu saya main di jalanan karena masih jarang skate park di Jakarta. Papan skate-nya sendiri juga belum banyak dijual dan kalaupun ada, harganya mahal,” kenang dia.

Baru di awal tahun 1990-an Johan bertemu dengan orang-orang yang juga tertarik dengan skateboard di daerah Senayan. Lalu, enam tahun kemudian Senayan Skateboarders terbentuk. Adanya komunitas ini sangat membantu, karena pada saat itu bisa dikatakan komunitas menjadi solusi bagi skateboarder untuk menyiasati keterbatasan dalam mencari beragam informasi terkait dunia skateboard.

senayan skateboarders“Angkatan kita dulu belajar skate hanya bisa dari majalah dan video saja, tapi jarang juga toko-toko yang menjualnya, susah carinya. Ketika bertemu dengan orang-orang yang mempunyai keresahan sama akan saling tolong. Terkadang ada dari mereka bisa trick tertentu, sedangkan saya hanya bisa trick yang lain, jadi tukar dan berbagi ilmu,” ucap Johan.

Komunitas ini dibentuknya sebagai organisasi yang bebas, dalam artian setiap orang bebas bergabung dan tidak diperlukan syarat tertentu bahkan biaya. Johan punya alasan tersendiri dalam membentuk komunitasnya seperti ini. “Karena bagi saya, skateboard intinya adalah kebebasan. Jika olahraga lain ada pelatih khususnya, tidak di skateboarding. Jadi sebebasnya kita saja, tidak ada batasan dalam memainkan skateboard. Kita bisa bebas berekspresi di mana saja di atas papan luncur kita,” imbuhnya.

Johan berhasil dalam membangun komunitas ini, terbukti Senayan Skateboarders telah menghasilkan beberapa nama skater andal. Nama-nama familier seperti Tony Sruntul, Bima Girindra, Claude Hutasoit, dan Reno Pratama adalah alumnus mereka. Untuk merekatkan anggotanya, Johan menggunakan media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Instagram. Selain itu ia juga membuat majalah, HAPPEN Skateboarding Magazine.

Peran Pemerintah dalam Perkembangan Skateboard di Indonesia

Perubahan mindset masyarakat terhadap olahraga ini adalah kunci utama untuk membuat skateboard diterima. Resistensi paling kuat terhadap olahraga ini sebenarnya datang dari para orang tua. Kecelakaan dalam bermain skateboard seperti patah tulang, gegar otak, dan lainnya, menjadi alasan kuat orang tua melarang anaknya bermain skateboard.

Resistensi ini mulai melonggar di tahun 2000-an kala skateboard kembali booming. Hal tersebut, menurut Johan, selain karena informasi yang sudah lebih terbuka, faktor orang tua menjadi yang sangat penting. Dia menjelaskan, orang tua di tahun 2000-an adalah remaja di tahun 1990-an yang juga bermain skateboard, jadi pasti mengizinkan anaknya untuk mencoba.

Perkembangan teknologi dan informasi juga berperan dalam mempercepat perkembangan skateboard. Dari sisi akses informasi, kehadiran Youtube sangat membantu para skateboarder muda untuk belajar bermacam trick dalam waktu yang relatif cepat. Hal ini akan membuat para skater Indonesia mempunyai skill di level yang sama dengan skater internasional, sehingga makin banyak anak Indonesia yang bisa menjadi juara dan mengharumkan nama bangsa.

Hadirnya sekolah-sekolah skateboarding juga sangat positif untuk perkembangan olahraga ini di Indonesia. Johan pun sangat senang dengan keadaan tersebut. Ia menilai para orang tua zaman sekarang sudah sangat terbuka untuk memasukkan anaknya ke sekolah skate.

“Senang banget melihatnya, jadi flashback ke zaman dulu ketika saya latihan sendiri. Tapi sekarang sudah ada sekolahnya, jadi latihan bersama-sama, seru sekali. Bahkan ada yang perempuan, ini kan bukti skateboard sudah bukan dilihat sebagai sesuatu yang menakutkan, tapi menyehatkan badan,” terangnya.

Perubahan yang terjadi di masyarakat terhadap skateboard akhirnya disadari oleh pemerintah. Sebagai pemegang dan penentu kebijakan publik, pemerintah mempunyai andil besar agar olahraga ini terus berkembang. Langkah pemerintah seperti membangun sarana skate park bertaraf internasional, seperti di Kalijodo, diapresiasi oleh Johan dan ia berharap makin banyak skate park lainnya.

“Ya, pemerintah mulai membuka mata untuk olahraga ini. Mulai dibangunnya skate park di kota-kota besar adalah indikatornya. Dan yang terbaru adalah pemerintah akan menjadikan skateboard sebagai salah satu cabang yang akan dipertandingkan di Asian Games 2018. Kita sudah ada di track yang benar, dan semoga ke depannya bisa konsisten. Jadi, skateboard Indonesia semakin maju,” jelas pria yang juga berprofesi sebagai desainer.

Wicaksono

MM.11.2017/W

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.