Rangsang Jiwa Entrepreneurship Sejak Belia

Usia rintisan (startup) sedang tumbuh di masyarakat Indonesia. Usaha ini biasanya digerakan oleh anak-anak muda dan beroperasi dengan bantuan teknologi informasi. Jika dikelola dengan benar usia rintisan dapat mengangkat perekonomian Indonesia. Maklum saja, jumlah pengusaha di Indonesia masih minim. Jumlah pengusaha di Indonesia diperkirakan baru mencapai 1,56 persen dari total jumlah penduduk. Jauh dibawah standar yang ditetapkan Bank Dunia yang mencapai 4 persen.

Permata SmartFren

Untuk mengejar angka 4 persen Indonesia membutuhkan 5,8 juta pengusaha baru. Dibandingkan jumlah pengusaha di negara tetangga Indonesia masih tertinggal. Data Global Entrepreneurship Monitor (GEM) menunjukan, rasio antara jumlah pengusaha dengan penduduk di Singapura mencapai 7 persen, Malaysia 5 persen, dan Thailand 3 persen.

Salah satu upaya untuk mendorong jumlah pengusaha di Indonesia dengan merangsang minat berwirausaha di kalangan sekolah menengah atas. Seperti yang dilakukan PermataBank dan Prestasi Junior Indonesia (PJI) melalui Permata Student Entrepreneurship Program (PSEP). Program ini sudah berlangsung sejak 6 tahun lalu.

“Hingga saat ini PSEP telah berhasil mencetak lebih dari 400 alumni dengan 16 perusahaan siswa,” tutur Julian Fong, Wakil Direktur Utama PermataBank saat membuka PSEP periode 2016-2017 di kantor Smartfren (8/3).

Julian menambahkan, periode 2016-2017 PSEP memasukan 3 perusahaan siswa baru, yaitu USEE (SMKN 27 Jakarta), Prime Enterprise (SMKF Ditkesad), dan Nexus 2nd Generation (SMK Bina Informatika).

Tahun ini PSEP menggandeng operator selular Smartfren. Pada program kali ini Smartfren berkontribusi dengan memberikan workshop bertema Digital Marketing. Workshop digital marketing diberikan untuk membekali peserta PSEP cara memasarkan produk melalui media internet.

Selain tentang digital marketing, ke-80 siswa kelas 3 dari ketiga SMK diberikan program diklat bidang kewirausahaan secara kongkrit yang meliputi aspek bisnis, ekonomi dan literasi keuangan. Mereka juga terjun langsung mengelola sebuah perusahaan selama 1 tahun. Layaknya bekerja di korporasi sungguhan, mereka diberi tanggung jawab sebagai Presiden Direktur, VP Finance, VP Human Resources, VP Marketing, dan VP Public Relation.

Tony Burhanudin

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here