Pertumbuhan Produk Perawatan untuk Pria

Pria sekarang tidak mau kalah dengan wanita dalam soal merawat diri. Mereka yang suka berdandan ini banyak yang menyebut sebagai pria metroseksual. Mereka memiliki tampilan yang fashionable dan sangat peduli dengan penampilan. Mereka tidak segan-segan membelanjakan uang untuk membeli produk-produk perawatan, baik untuk keperluan perawatan rambut, kulit, maupun wewangian tubuh. Pria semacam ini semakin banyak jumlahnya, dan hal tersebut berimbas pada pangsa pasar produk perawatan untuk pria, yang angkanya merambat naik.

Meningkatnya pangsa pasar produk perawatan untuk pria ini bisa dilihat dari hasil survei Nielsen yang mengungkap adanya peningkatan dalam belanja rumah tangga terhadap produk ini serta ukuran produk yang dibeli. Data menunjukkan adanya peningkatan belanja sebesar 15% dengan mencatat pengeluaran rata-rata sebesar Rp 57.000 untuk produk perawatan pria di tahun 2010. Meskipun frekuensi belanja rumah tangga sedikit menurun, rumah tangga membeli produk dengan ukuran besar, peningkatan volume pembeliannya sebesar 11% .

Perubahan perilaku pembelian produk perawatan pria telah mendorong total penjualan untuk tumbuh 14% di tahun 2010, yakni mencapai hampir Rp 12 triliun, menurut Nielsen Retail Measurement Services. Kegiatan periklanan juga dapat mendorong pertumbuhan penetrasi produk perawatan pria dengan manufaktur menghabiskan lebih dari Rp 400 miliar dalam belanja iklan pada tahun 2010, meningkat 25% dari tahun 2009.

“Dengan seimbangnya jumlah penduduk pria dan wanita, produsen dari produk perawatan tubuh perlu mulai melihat pasar pria ini sebagai potensi yang besar untuk mengembangkan portofolio produk mereka. Sekarang adalah saat yang tepat untuk memulai memasuki pasar ini, dengan makin besarnya perhatian pria terhadap penampilan mereka, dan mereka juga bersedia mengeluarkan uang untuk terlihat menarik,” kata Hellen Katherina, Associate Director dari Homepanel Services di Nielsen Indonesia.

Hasil survei Nielsen menunjukkan bahwa laki-laki dan perempuan memiliki kepedulian yang sama ketika berbicara mengenai penampilan dan fashion. Dua per tiga dari kedua gender ini setuju bahwa penting bagi mereka untuk terlihat muda; dan lebih dari setengah jumlah penduduk laki-laki dan perempuan juga setuju bahwa penting terlihat menarik bagi lawan jenis (ini bahkan lebih penting bagi laki-laki dibandingkan perempuan). Pria cenderung untuk tidak mengikuti tren fashion—hanya 19% mengatakan mereka mengikuti tren fashion, 56% setuju bahwa memakai pakaian yang menarik dapat meningkatkan kepercayaan diri mereka—angka ini  hanya sedikit lebih rendah dibandingkan perempuan.

Kontribusi produk perawatan pria terhadap total penjualan produk perawatan pribadi masih relatif rendah. Data ritel dari Nielsen mencatat kontribusi sebesar 10% oleh produk ini di tahun 2010, namun angka ini naik 29% dari kontribusi tahun lalu—peningkatan yang lebih tinggi dibandingkan produk perawatan nonpria yang hanya tumbuh sebesar 12%.

“Menjaga penampilan bagi pria berarti menjaga bau tubuh, rambut, dan kulit wajah mereka. Kita telah melihat peningkatan yang agresif pada kategori ini. Pembersih tumbuh paling agresif dengan 55% dari  tahun 2009, diikuti oleh sampo (45%), dan cologne (22%). Selain meningkatnya minat untuk terlihat menarik, meningkatnya polusi dan lalu lintas di kota-kota juga bisa menjadi faktor yang mendorong pertumbuhan,” ujar Hellen.

Nielsen Retail Audit menunjukkan bahwa penjualan produk perawatan pria pada tahun 2010 banyak dikontribusi oleh penjualan cologne (68%), pembersih (17%), dan sampo (7%). Kategori-kategori produk mewakili bagian yang dianggap penting dari penampilan mereka: bau, rambut, dan kulit wajah.

Pertumbuhan produk perawatan pria tidak hanya terjadi di kota besar seperti Jakarta. Penetrasi produk perawatan pria bahkan lebih tinggi di Surabaya (66%), Bandung (63%), Semarang (63%), Medan (59%), sementara hanya 55% rumah tangga di Jakarta membeli produk ini. Kelas atas masih mendominasi pembelian produk perawatan laki-laki, sekitar Rp 84.000 pada tahun 2010. Namun, kelas menengah tumbuh 20% dari tahun 2009, sedikit lebih cepat dari pertumbuhan 16% di kelas atas.

“Seperti yang telah dilakukan kepada pasar perempuan, perusahaan dapat menawarkan produk perawatan pribadi kepada pria dengan terus berinovasi dan menciptakan produk yang menjawab kebutuhan khusus bagi pria. Persaingan yang masih relatif rendah di pasar produk perawatan pria menjadikan saat sekarang merupakan waktu yang tepat untuk memasuki pasar ini dan menjadi yang pertama dalam benak konsumen,” tutup Hellen. (www.marketing.co.id)

1 COMMENT

  1. takda pengalaman dalam lemunis dalam dunia travel.. tetapi lebih kepada personal adalah.. kalau kita tulis jujur dan ada beritahu apa2 info tambahan, memberi sedikit gambaran kepada bakal2 pengunjung untuk membuat perkiraan, dari segi budget, apa2 gadget tambahan yang perlu dibawa. dan juga persediaan yang laindari segi keselamatan, dan juga pulus [] Reply:June 27th, 2011 at 6:30 pmBetul kata Zik. Paling mudah nak tulis travel blog ialah ceritakan pengalaman contohnya tempat-tempat yang telah disinggah, di mana tempat makan yang terbaik, kongsikan pengalaman menginap di hotel atau resort dan sebagainya sebagai tambahan kepada cadangan Zik [] +14

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here