Mengapa Harus Beli Apartemen Sekarang Juga ?

Photo by Toto Boerham – skyscrapercity.com

www.marketing.co.id – Banyak orang yang masih menunda-nunda untuk membeli properti saat ini di wilayah Jabodetabek dikarenakan adanya kekhawatiran umum terkait dengan rawannya potensi banjir di wilayah tersebut yang terjadi pada  awal tahun 2013.

Hal berikutnya yang umumnya muncul adalah jenis properti apa yang sebaiknya kita investasikan untuk saat ini, apakah pembelian rumah hunian tapak (landed house) ataupun rumah hunian susun (apartment). Hal-hal tersebut akan coba kita analisa dalam tulisan kali ini.

Sebelum kita dapat menjawab pertanyaan itu marilah kita coba mencari tahu perbandingan harga properti per meter persegi di Indonesia dibandingkan negara-negara tetangga.

Menurut sebuah survey di tahun 2011 yang dilakukan oleh Global Property Research (http://www.globalpropertyguide.com) maka harga properti per meter persegi di kawasan pusat bisnis terpadu (Central Business District) di Indonesia masih tergolong terendah dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya.

Harga properti di kawasan tersebut sebesar USD 2,099 per meter persegi atau “hanya” sekitar Rp 20 Juta rupiah per meter persegi. Hal ini tentunya sangat jauh berbeda dibandingkan harga properti sejenis di pusat bisnis terpadu di Malaysia (USD 2,182), Kamboja (USD 2,913), Thailand (USD 2,996), Filipina (USD 3,204)  ataupun di Singapore (USD 16,350).

Setelah melihat data tersebut marilah kita melihat kembali data lainnya yang  juga diberikan oleh Global Property Research. Berdasarkan data tingkat pengembalian penyewaan rumah susun hunian (apartment) maka secara mengejutkan tingkat pengembalian sewa apartemen di Jakarta menjadi menarik dikarenakan tingkat pengembaliannya merupakan yang tertinggi dibandingkan di negara-negara ASEAN lainnya.

Tingkat pengembalian hasil dari penyewaan apartemen di Indonesia dapat mencapai sekitar 9,31% dibandingkan Filipina (8,62%), Thailand (6,53%), Malaysia (6,21%) dan Kamboja (5,33%). Bahkan tingkat pengembalian penyewaan apartemen tersebut masih jauh lebih besar dibandingkan di Singapura yang hanya sebesar 2,95%.

Dalam survei tersebut disebutkan untuk apartemen dengan ukuran 45 meter persegi diperlukan dana sebesar USD 81,855 (sekitar 830 Juta Rupiah) namun memiliki harga sewa apartemen mencapai USD 698 (sekitar 6 juta per bulan). Hal ini memberikan tingkat pengembalian sebsar 10,24%. Berdasarkan survei tersebut tingkat pengembalian hasil penyewaan apartemen akan semakin menurun apabila ukuran apartemen yang disewakan berukuran semakin besar.

Melihat paparan survei diatas  maka kita sebagai konsumen umum dapat menyiasati situasi ini dengan cara mulai menabung dan berinvestasi pada properti rumah susun hunian residensial  dengan tipe dibawah 70. Segmen properti hunian residensial  tipe 70 ke bawah merupakan segmen pasar yang sangat besar dikarenakan mayoritas pembeli properti hunian residensial  pertama saat ini memilih tipe tersebut.  Hal kedua dikarenakan untuk tipe 70 ke bawah uang muka pembelian properti hunian residensial  yang wajib diberikan oleh konsumen juga masih sangat ringan dan terjangkau mulai dari mulai dari 10-15% dari harga properti hunian residensial.

Jadi, tunggu apalagi? Segeralah membeli apartemen idaman Anda tersebut (Ferdi Mirza Oktavian | @ferdi_mirza – Pengamat Pemasaran Properti).

1 COMMENT

  1. Mantab artikelnya, bro. Yang disampaikan masih sangat relevan dengan sikon saat ini meski datanya taun 2011

    Kebetulan juga lagi nyicil apartemen nih di daerah Jakarta Pusat dan itung2an yang terjadi memang sesuai dengan yang disampaikan artikel ini.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here