Lummo Ajak Pebisnis Optimalkan Model Bisnis D2C

Marketing.co.id – Berita Markating I Model bisnis Direct to Consumer (D2C) memungkinkan pebisnis membangun relasi dan menjual langsung ke pelanggan, serta memungkinkan mereka membangun keunggulan brand onlinenya. Melalui ajang Lummo Semesta Star Networking, LummoSHOP pun bekali para pebisnis dengan strategi untuk mengoptimalkan ekspansi usaha jangka panjang melalui webinar bersama pakar dan pebisnis, rangkuman insight tren perilaku konsumen saat Ramadan.

Lummo

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno menyampaikan, “Kemenparekraf siap untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak, membangkitkan ekonomi, membuka peluang usaha dan menciptakan lapangan kerja sangat bersemangat untuk berkolaborasi dan menggarap seluruh potensi bersama Lummo.”

Menurut data dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sekitar 9 persen UMKM belum memanfaatkan teknologi informasi dan digital, dan 83 persen pelaku usaha belum berbadan hukum dan belum memiliki Hak Kekayaan Intelektual. Untuk itu, kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berkomitmen untuk mendukung onboarding pelaku usaha dan artisan ke ranah digital demi mendukung kemajuan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif melalui program Bangga Buatan Indonesia, Wirausaha Digital Mandiri, dan berbagai program pelatihan dan pendampingan lainnya.

Lorenzo Peracchione, Co-Founder dan COO Lummo menyampaikan, “Kami merangkul kebutuhan pebisnis untuk mengoptimalkan momentum Ramadan untuk menciptakan pelanggannya melalui model bisnis D2C. LummoSHOP memberikan solusi bagi pebisnis yang ingin menjual produknya langsung pada pelanggan dan mengelola penjualan digitalnya lebih baik.”

Khusus di bulan Ramadan, dia melanjutkan LummoSHOP menghadirkan sticker WhatsApp Ciptakan Langsung Pelangganmu agar interaksi dengan pelanggan jadi lebih menyenangkan dan membuat brand para pebisnis lebih dikenal.

“Di acara ini, pebisnis dapat memperluas wawasan usaha dari berbagai pakar dan membantu pebisnis menentukan strategi dan pendekatan yang tepat untuk pertumbuhan bisnisnya. LummoSHOP selalu mendukung pebisnis mendapatkan lebih banyak pengetahuan untuk meningkatkan kapasitas usahanya dan mencapai potensi maksimalnya,” tambah Lorenzo.

Para pebisnis profesional ini berbagi pengalaman dan strategi tentang bagaimana mengoptimalkan peluang ekspansi usaha di bulan Ramadan dengan model bisnis D2C, serta pentingnya pendekatan D2C sebagai basis membangun kedekatan pelanggan untuk  bisnis yang berkelanjutan.

Fandy Silalahi, VP of Community and Merchant Success LummoSHOP di kesempatan ini merangkum tren perilaku konsumen di bulan Ramadan dari berbagai sumber eksternal untuk mempersiapkan pebisnis melakukan adaptasi operasional usaha dan produksi, serta menentukan strategi yang tepat dalam meningkatkan penjualannya.

“Selama bulan Ramadan, umat muslim memulai aktivitas lebih pagi dengan sahur, kegiatan ini dimanfaatkan pula bagi sebagian besar masyarakat untuk berbelanja online sehingga menurut iPrice lonjakan trafik signifikan terjadi pada pukul 2-5 pagi. Bisa disimpulkan berbelanja online ketika sahur merupakan seasonal habit di Indonesia,” ujar Fandy.

Dia menambahkan, menurut laporan Populix, 2022, saat Ramadan dan menjelang Idul Fitri, 82% dari responden menyatakan tertarik berbelanja kebutuhan untuk menunjang penampilan atau fesyen, 40% tertarik pada produk-produk kosmetik, diikuti oleh perlengkapan ibadah sebanyak 33%. Kue kering lebaran juga menjadi pilihan yang diminati sekitar 21% responden, sementara 18% diantaranya memilih untuk belanja kebutuhan pokok. Rata-rata orang Indonesia mulai berbelanja kebutuhan Ramadan puncaknya di minggu ketiga Ramadan menurut laporan Statista.

Leonard Theosabrata, Direktur SMESCO mengungkapkan, bahwa saat ini terjadi perubahan yang signifikan karena ada akselerasi secara digital dan semakin banyak UKM yang on-boarding di berbagai platform digital. Dibutuhkan juga banyak kiat-kiat agar menjadi sukses dalam penjualan secara online.

“Karena itu, untuk memanfaatkan momen Ramadan dan Lebaran ini, yang paling penting adalah komunikasi dan juga market fit, dimana sesuai model bisnis yang dipilih, harus menyiapkan produk, program dan cara komunikasinya,” ujar dia.

Semrntara, untuk program pendampingan Lummo Semesta lainnya terdiri dari Lummo Webinar, Lummo Support Partners dan komunitas online LummoNation. Lummo Semesta telah bekerja sama dengan beberapa lembaga dan dinas pemerintahan seperti Disperindag, KADIN, BPOM, MUI, Dinas Koperasi dan UMKM untuk mendukung daya saing pelaku usaha. Dengan demikian, semakin banyak pebisnis yang merasakan manfaat digitalisasi untuk ekspansi usahanya.

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here