Antivirus Besutan Anak Bangsa

www.marketing.co.id – Semakin banyak antivirus diciptakan, salah satunya Artav Antivirus. Aplikasi lokal ini kabarnya memiliki kemampuan jauh lebih cepat dalam mendeteksi virus dan menghapus beragam virus lokal, aplikasi programnya pun lebih ringan sehingga tidak membebani kinerja komputer.

Tak bisa dipungkiri komputer begitu bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari manusia. Keberadaan teknologi ini mampu membantu, mempermudah, dan mempercepat segala aktivitas dan pekerjaan banyak orang. Namun ironisnya, masih ada sebagian orang tidak memahami bagaimana menjaga dan mengamankan komputer mereka dari serangan virus.

Nah, apa jadinya bila virus sudah bersemayam di komputer? Tentu akan membuat pusing dan kesal para pengguna komputer, sebab virus dapat menghilangkan data atau bahkan merusak perangkat lunak pada komputer. Itu pula yang dialami Arrival Dwi Sentosa, pencipta “Artav Antivirus”. Pasalnya, serangan virus telah merusak motherboard komputer kesayangannya, sehingga secara perlahan rusak dan mati total.

Padahal saat itu Arrival sedang giat-giatnya membuat code game untuk dijual kepada teman-temannya. Rasa kesal dan pengalaman kurang menyenangkan inilah yang mendorong Arrival berinisiatif membuat Artav Antivirus. Dibantu kakaknya, Taufik Hidayat Utama, embrio Artav mulai dikembangkan dengan menggunakan komputer usang milik keluarga. “Artav Antivirus ini diambil dari gabungan nama kami berdua, Arrival-Taufik (Artav),” ungkap siswa kelas 2 SMP Negeri 48, Bandung, yang akrab disapa Ival.

Kemampuan Ival dalam membuat antivirus memang patut diacungi jempol, lantaran pengagum Bill Gates dan B.J. Habibie ini tidak pernah mengecap pendidikan formal ilmu komputer atau kursus programming. Istimewanya, hanya
bermodalkan buku dan internet yang menjadi pedoman dan “guru pembimbing”, antivirus tersebut dapat dirampungkannya dalam kurun waktu tiga bulan.

“Buku pertama yang kami miliki adalah Menjadi Dokter Virus dan selanjutnya kami belajar dari beberapa buku dengan dibantu forum diskusi online. Setelah Artav Antivirus siap, lalu dibagikan ke teman-teman untuk diuji coba. Pastinya, dipakai oleh kami karena memang tujuan pembuatan antivirus ini hanya untuk konsumsi sendiri,” kenang Ival.

Namun, dalam perjalanannya, Artav Antivirus mendapatkan respons yang cukup baik dari masyarakat. Tak pernah diduga Ival, antivirus besutannya telah mengundang antusiasme para pengguna komputer dan pemerhati software. Buktinya, Artav Antivirus telah diaplikasikan oleh lebih dari 413 ribu orang, dan mendapatkan peringkat 4 ½ bintang hasil test editor Bst Download, termasuk penghargaan dari Softpedia.com sebagai antivirus 100% bebas dari malware, adware, dan spyware.

Meskipun Artav murni hasil kreativitas anak bangsa dan dikembangkan di Indonesia, antivirus berbasis visual basic ini cukup mumpuni dalam melawan virus lokal ataupun global. Faktanya, Artav sudah diunduh oleh para pengguna komputer di banyak negara di dunia. “Pengunduh Artav tersebar di 96 negara, sedangkan virus yang bisa dideteksi sekitar 1.500 virus dengan komposisi 65% virus lokal dan 35% virus global,” ungkap Ival.

Tampilan Artav bisa dikatakan masih sangat sederhana, tetapi soal performa, antivirus ini bisa diandalkan karena didukung oleh fitur-fitur dan data base virus yang terus terbarui. Sebut saja, “ART HybScan”, yaitu fitur terbaru pada Artav dengan system scan hybrid yang dapat membuat kecepatan, ketepatan, ketelitian, dan keakuratan pada scanning. Ditambah, “ART Lock” yang akan otomatis membuat folder di Drive C:\Eksteksi Hidden dan berfungsi juga untuk menyimpan file virus yang dikarantina dari infeksi atau serangan virus.

Fitur lain yang cukup menarik adalah “Ads and Popoup Blocker”, yaitu fitur untuk menghapus atau memblokir ads (iklan) dan popup pada saat penguna sedang berselancar di dunia maya. Artav juga menawarkan “ART Repair”, berfungsi untuk memperbaiki registry, hidden file, dan process. Mengenai data yang rusak, para pengguna tak perlu khawatir, Artav menyiasatinya dengan “Repair Infected Document” untuk memperbaiki file document yang sudah terinfeksi oleh virus dan diubah ekstensinya.

Sayangnya, kendati Artav terbilang cukup ampuh dan telah digunakan oleh banyak orang, penggunaannya masih bersifat nonkomersial. Untuk mendapatkan Artav Antivirus ini, pengguna bisa mengunduh di situs web Artav secara gratis, ataupun bila menginginkan fitur-fitur lebih pengguna bisa melakukan donasi guna mendapatkan Artav Premium,
fasilitas standar dan Artav Advance dengan fasilitas maksimal. Hasil donasi ini digunakan untuk pengembangan Artav.

Seperti diakui Ival, sebenarnya tidak tertutup kemungkinan dalam pengembangannya Artav bekerja sama dengan pihak lain dan melibatkan investor. Rencananya pengelolaan Artav akan dikomersialkan secara profesional, sesuai cita-citanya untuk mempunyai perusahaan software IT.

“Guna mewujudkannya kami terkendala oleh keterbatasan ilmu dan kondisi ekonomi, sehingga tidak mampu untuk ikut kursus atau belajar sesuai minat dan bakat, padahal kami sangat ingin dan bersemangat sekali membuat antivirus setingkat dunia agar dapat membantu dan bermanfaat bagi semua orang,” pungkas Ival. (Moh. Agus Mahribi)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here