Perkuat Posisi RI di Industri Maritim Global, Ini Strategi PT Pertamina International Shipping

0
PIS - Strategi Bisnis dukung Indonesia di Industri Maritim Global 2024
PIS - Strategi Bisnis dukung Indonesia di Industri Maritim Global 2024
[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Marketing.co.id – Berita Marketing | Dalam upaya mendukung Indonesia menjadi negara maritim yang kuat di dunia, PT Pertamina International Shipping (PIS) mengungkapkan berbagai strategi perusahaan. Hal ini dipaparkan oleh CEO PIS, Yoki Firnandi, dalam acara Shipping and Logistic Forum 2024 yang baru saja digelar.

PT Pertamina International Shipping (PIS)
PIS – Strategi Bisnis dukung Indonesia di Industri Maritim Global 2024

Yoki menjelaskan bahwa PIS menghadapi tiga tantangan utama dalam bisnisnya saat ini, yang berkaitan dengan sektor industri perkapalan dan logistik. Tantangan pertama adalah menyediakan jasa layanan yang andal dan efisien. Kedua, memberikan pelayanan optimal dan efisien untuk distribusi energi di negara kepulauan seperti Indonesia. Ketiga, menjalankan operasi bisnis yang sejalan dengan isu keberlanjutan.

“Untuk menjawab tantangan tersebut, PIS terus meng-upgrade armada agar memenuhi standar dari pengguna layanan di dalam dan luar negeri, sekaligus memenuhi regulasi internasional. Ini sesuai dengan arahan Kementerian Perhubungan,” ujar Yoki.

Yoki menegaskan, PIS berkomitmen menjalankan amanat sebagai urat nadi distribusi energi di Indonesia dengan beroperasi secara efisien tanpa mengesampingkan aspek keamanan dan keselamatan. Dalam isu keberlanjutan yang sejalan dengan target dekarbonisasi dan transisi energi, PIS mendukung hal tersebut dengan menambah armada kapal pengangkut gas dan petrokimia yang menggunakan teknologi ramah lingkungan. Selain itu, PIS juga mengelola terminal energi yang mendukung bisnis berkelanjutan.

“Industri pelayaran Indonesia perlu go-global agar memperkuat posisi Indonesia di kancah industri maritim dunia. Saat ini, pelaku shipping Indonesia tidak hanya menjadi pemain lokal tetapi juga harus menjadi pemain global. Sejalan dengan tema besar BUMN go-global, PIS saat ini telah menjadi perusahaan marine and logistic terintegrasi terbesar yang tumbuh signifikan bersama Indonesia dan di Asia Tenggara,” lanjut Yoki.

PIS, yang terdiri dari pelayaran, jasa kelautan, dan logistik, diproyeksikan akan terus tumbuh baik secara bisnis maupun kinerja finansial. Saat ini, PIS memiliki 102 kapal tanker dengan 60 kapal telah berlayar di rute internasional. Sesuai roadmap perusahaan, PIS menargetkan kapitalisasi pasar senilai US$ 7 miliar dengan pendapatan sebesar US$ 8,9 miliar pada 2034.

“Kami juga telah go-global dengan membuka kantor di Singapura dan Dubai untuk melayani berbagai rute internasional selain rute domestik untuk distribusi BBM dan komoditas lainnya seperti green cargo,” tambah Yoki.

Secara terpisah, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, Capt. Antoni Arif Priadi, menyatakan dukungannya terhadap pentingnya pelaku industri maritim tanah air untuk go-global. “Untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, kami mendukung perusahaan dalam negeri untuk bisa bersaing di kancah internasional. Kami mengajak pelaku industri seperti INSA, termasuk di dalamnya adalah Pertamina International Shipping, untuk hadir dalam berbagai acara International Maritime Organization (IMO), agar lebih dikenal oleh negara lain,” kata Antoni.

Yoki juga mengungkapkan berbagai upaya PIS dalam mencapai target net zero emission pada 2060. Mulai dari pemasangan Energy Saving Device dan Engine Power Limitation yang telah diaplikasikan di sejumlah kapal hingga penggunaan bahan bakar ganda atau dual fuel, PIS berupaya mengurangi kadar CO2 di setiap operasi. PIS telah berhasil mengurangi kadar total CO2 sebesar 25,4 KtCO2e/tahun pada 2023, dengan target mencapai pengurangan sebesar 978,6 KtCO2e/tahun pada 2030.

Dengan strategi dan inovasi yang terus berkembang, PIS berkomitmen mendukung Indonesia dalam menjadi negara maritim yang kuat dan kompetitif di kancah global, sekaligus berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan.