Indonesia, India, dan Vietnam Dorong Pertumbuhan Aplikasi Seluler Global di 2025

0
Cara Efektif Menjangkau Pelanggan di Era Mobile-First
Asia Pasifik Jadi Pusat Pertumbuhan Aplikasi Seluler Dunia
[Reading Time Estimation: 3 minutes]
Asia Pasifik Jadi Pusat Pertumbuhan Aplikasi Seluler Dunia
Asia Pasifik Jadi Pusat Pertumbuhan Aplikasi Seluler Dunia (Foto: Freepik.com)

Tiga Negara Asia Pasifik Pimpin Skor Pertumbuhan Aplikasi Seluler Global dengan Lonjakan Ekonomi Gim Seluler

Marketing.co.id – Berita Digital | Pertumbuhan ekonomi aplikasi mobile dunia terus menunjukkan tren positif. Laporan terbaru Mobile App Growth Report: 2025 Edition yang dirilis Adjust menegaskan bahwa kawasan Asia Pasifik (APAC) kini menjadi motor utama pertumbuhan aplikasi di dunia.

Menurut laporan tersebut, instalasi dan sesi aplikasi global meningkat masing-masing 11% dan 10% secara tahunan (YoY) pada paruh pertama 2025. Kenaikan ini terjadi di tengah perubahan besar dalam regulasi privasi dan meningkatnya biaya pemasaran. Para pengembang dan pemasar aplikasi kini semakin adaptif dengan memanfaatkan kecerdasan buatan (AI), penargetan personal, serta strategi retensi pengguna yang lebih kuat.

Asia Pasifik Jadi Pusat Pertumbuhan Aplikasi Dunia

Wilayah Asia Pasifik menorehkan Growth Score rata-rata 45, jauh di atas rata-rata global yang hanya 29,2. Negara-negara seperti India (49), Indonesia (43,1), dan Vietnam (33,9) menjadi pendorong utama pertumbuhan tersebut, berkat skala pengguna yang besar, biaya akuisisi rendah, dan tingkat keterlibatan yang tinggi.

“Tantangan pemasar saat ini bukan kekurangan data, tetapi menentukan sinyal mana yang paling penting,” ujar Tiahn Wetzler, Direktur Konten dan Insight Adjust. “Dengan keterlibatan dan retensi pengguna yang sama pentingnya dengan efisiensi biaya, Growth Score hadir sebagai tolok ukur bagi pemasar untuk mengoptimalkan strategi dan mempertahankan pertumbuhan di pasar yang sangat kompetitif.”

Baca Juga: Malware Makin Canggih, Bagaimana Aplikasi Seluler Melindungi Diri?

Selain India dan Indonesia, negara seperti Filipina (33,3) dan Malaysia (29,9) juga mencatat performa solid. Pasar yang lebih matang seperti Jepang (30,9) kini mulai berfokus pada retensi dan monetisasi, bukan sekadar peningkatan instalasi.

Gim Jadi Vertikal Dominan di Asia Pasifik

Kategori gim seluler tetap menjadi mesin utama pertumbuhan aplikasi di kawasan ini dengan Growth Score 37. Subkategori seperti musik (41,2), kartu (35,7), dan board games (34,6) menunjukkan tingkat keterlibatan tinggi, mencerminkan budaya bermain gim yang kuat di Asia Pasifik.

Laporan Adjust memperkirakan pendapatan gim di Asia Pasifik akan mencapai US$66,7 miliar pada 2025, menjadikannya pangsa pasar terbesar di dunia. Faktor pendorong utama meliputi populasi muda yang besar, popularitas e-sports, dan model monetisasi hybrid yang semakin berkembang.

India memimpin secara global dengan Growth Score 52,2 di kategori gim, didukung oleh 650 juta gamer seluler dan biaya akuisisi pengguna hanya US$0,03. Indonesia (40,1) dan Vietnam (36,2) juga menempati posisi teratas secara global dalam pertumbuhan pasar gim, membuktikan potensi besar ekonomi digital di negara berkembang.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Aplikasi Pencatatan Keuangan

Selain gim, aplikasi hiburan mencatat Growth Score 31,9, didorong oleh meningkatnya permintaan terhadap platform video pendek dan media sosial. Sementara itu, kategori utilitas (28,6) serta foto & video (26,7) juga menunjukkan performa kuat.

Di sisi lain, aplikasi keuangan (22,9) dan belanja (22,6) menandai pergeseran penting menuju perbankan digital dan e-commerce berbasis pengalaman. Tren ini memperlihatkan bahwa pengguna di Asia kini semakin terbiasa dengan ekosistem layanan digital terpadu yang memudahkan transaksi dan gaya hidup.

Baca Juga: OEM Marketing, Solusi Alternatif Pemasaran Aplikasi

Meski Asia Pasifik mendominasi, kawasan lain juga memperlihatkan pertumbuhan yang sehat. Wilayah MENAT (Timur Tengah, Afrika Utara, dan Turki) mencatat skor 33,3, disusul Eropa (32,4) dan Amerika Latin (30,5), terutama di negara seperti Argentina. Sementara itu, Amerika Utara (27,3) tetap menjadi pasar bernilai tinggi dengan fokus utama pada monetisasi, bukan akuisisi pengguna baru. Secara global, kategori gim masih menjadi penggerak utama dengan Growth Score 45,8, diikuti oleh marketplace & iklan baris (40,8), berita & majalah (36,4), dan aplikasi perbankan (33,6).

“Momentum Asia Pasifik menunjukkan bagaimana konsumen kini menginginkan pengalaman aplikasi yang lebih imersif dan bernilai tambah,” ungkap April Tayson, Wakil Presiden Regional INSEAU, Adjust. “Dari gim hingga finansial, inovasi dan personalisasi akan menjadi kunci membentuk masa depan ekonomi aplikasi global.”