TruClimate Hadirkan Solusi Perubahan Iklim untuk Pelaku Bisnis

perubahan iklim, sumber gambar https://www.freepik.com/
Perubahan iklim, sumber gambar https://www.freepik.com/

Perjalanan TruClimate dengan dukungan Antler menghadirkan solusi perubahan iklim untuk para pelaku bisnis.

Marketing.co.id – Berita Marketing | Dalam satu dekade terakhir, negara-negara di seluruh dunia sedang menggencarkan upaya untuk mengurangi emisi karbon dan mencegah fenomena perubahan iklim.

Walaupun Perjanjian Paris menargetkan mencegah kenaikan suhu hingga 2 derajat Celsius, sebuah studi menunjukkan bahwa pada tahun 2035, dunia akan melewati titik kritis, dimana setelah itu, semua upaya untuk mengatasi perubahan iklim tidak akan cukup untuk mencegah kenaikan temperatur 2 derajat.

Untuk mencegah hal tersebut, transisi ke penggunaan sumber energi bersih harus meningkat minimal 2% setiap tahunnya. Jika tidak, kenaikan suhu tersebut bisa membawa bencana yang lebih besar, mulai dari heatwave (gelombang panas), kekeringan, kebakaran hutan, dan cuaca ekstrem.

Indonesia sendiri telah menetapkan target pengurangan emisi karbon sebesar 32% pada 2030, dan penerapan Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060. Demi mencapai tujuan tersebut, pemerintah berupaya mengakselerasi penggunaan sumber daya terbarukan dan mendorong pelaku bisnis untuk ikut mengurangi emisi karbon dari proses produksi.

Untuk membantu pelaku bisnis dalam transisi ini, startup climate tech TruClimate hadir menawarkan solusi enterprise untuk pelaporan dan pengurangan emisi melalui TruCount dan TruCarbon. Dengan TruCount, pelaku bisnis bisa memonitor emisi Gas Rumah Kaca (GRK), mendapatkan laporan inventarisasi GRK otomatis yang siap diaudit, serta mendapatkan saran pengurangan emisi berdasarkan data. Di sisi lain, TruCarbon memfasilitasi pendanaan dan pengembangan proyek karbon berkualitas tinggi.

Debby Reynata, Co-Founder dan CEO TruClimate dan Jeffrey Dharmawan, Co-founder sekaligus CTO TruClimate

“TruClimate membantu para pelaku bisnis untuk bertransisi ke pengurangan emisi. Pertama-tama, kami membantu menghitung dan memonitor emisi melalui TruCount. Setelah mendapatkan data tersebut, pelaku bisnis pun bisa berpartisipasi dalam proyek karbon melalui TruCarbon, yang akan mempercepat transisi perusahaan ke NZE. Perpaduan solusi inilah yang membuat TruClimate mitra komprehensif bagi semua pelaku bisnis yang ingin berkontribusi memperbaiki perubahan iklim,” kata Debby Reynata, Co-Founder dan CEO TruClimate.

Didirikan pada Desember 2022 oleh Debby dan co-founder Jeffrey Dharmawan (kini menjabat sebagai CTO), TruClimate berpartisipasi dalam program residensi “Day Zero” dari perusahaan modal ventura global, Antler. Program Antler ini dirancang untuk mendukung perjalanan founder sejak tahap awal, mulai dari mempertemukan para founder dengan co-founder potensial, memberikan pendanaan pre-seed, menghadirkan mentor berupa entrepreneur berpengalaman, hingga membuka akses ke jaringan kemitraan dan penasehat global.

Debby, yang saat itu belum memiliki pengalaman dan eksposur tentang lanskap startup, mendapatkan banyak pelajaran dari bimbingan Antler sejak hari pertama. Beberapa di antaranya adalah ber-partner dengan Jeffrey sebagai salah satu co-founder yang memiliki visi yang sama dan kapabilitas teknis yang tepat, memvalidasi TruClimate sebagai startup, serta menyusun rencana bisnis yang menarik untuk klien dan investor. Pada akhir program, TruClimate berhasil mendapatkan pendanaan awal sebesar $100.000 (sekitar Rp1,5 miliar).

“Program ‘Day Zero’ Antler berperan seperti bootcamp intensif yang membantu kami sebagai founder untuk merancang pondasi bisnis yang kokoh dan produk digital yang komprehensif. Bekal inilah yang terus kami pegang dalam perjalanan membesarkan TruClimate. Kami sangat bersyukur karena tim Antler benar-benar bisa menjadi sosok mentor dimana kami bebas untuk berkonsultasi, berdiskusi, dan memecahkan tantangan bisnis bersama-sama,” tambah Debby.

Hal ini sejalan dengan misi Antler, dimana program investasi Day Zero tidak hanya memberikan dukungan materiil, tapi juga bekal wawasan bisnis jangka panjang. Harapannya, dukungan ini bisa memampukan startup untuk membuka lapangan kerja baru, berkontribusi pada perkembangan ekonomi, serta mendorong kemajuan dan adopsi teknologi yang lebih canggih. Sejak berdiri pada 2018, Antler telah berinvestasi kepada lebih dari 800 startup di seluruh dunia, yang telah menghasilkan lebih dari 6.000 lapangan kerja baru dan berkontribusi lebih dari US$242 juta pada PDB tahunan.

Dalam waktu kurang dari setahun, kini TruClimate telah dipercaya 15 klien sebagai mitra pengurangan emisi karbon, mulai dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang, BAPPENAS, Sambu Group, Merdeka Copper Gold, hingga DCI Indonesia. Kedepannya, tim TruClimate akan berfokus untuk menggencarkan sosialisasi TruCount ke kalangan bisnis B2B yang lebih luas.

Sebagai founder pemula, Debby pun membagikan pesan bagi sesama founder yang memiliki keinginan untuk memulai startup sendiri. “Sebagai founder, kemungkinan untuk sukses akan lebih tinggi kalau kita memilih sektor atau industri dimana kita punya passion dan mau berkomitmen di bidang tersebut. Proses mengembangkan startup itu sangat menantang, dan partner seperti Antler bisa menjadi starting point yang baik agar kita bisa belajar dari para ahli yang sudah berpengalaman. Dan terakhir, kita harus punya determinasi atau grit, agar tidak mudah menyerah ketika menghadapi tantangan, baik dari eksternal, regulasi, atau dari kompetitor,” ujarnya.

Melanjutkan misi untuk memberdayakan startup terkemuka seperti TruClimate, Antler mengundang para founder di Indonesia untuk mengikuti pendaftaran gelombang baru program pada Oktober 2023. Kesempatan ini merupakan bagian dari inisiatif Antler untuk membina para founder dalam program 10 minggu yang intensif. Kandidat yang berminat dapat mengetahui lebih lanjut di www.antler.co/indonesia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here