Tren Marketing 2026: AI, Konten Otentik, dan Komunitas Digital Jadi Penentu
Marketing.co.id – Berita UMKM | Dunia pemasaran digital terus berkembang. Memasuki tahun 2026, sejumlah tren marketing terbaru diprediksi akan membentuk arah strategi brand di berbagai industri. Dari dominasi AI dalam pemasaran, pergeseran ke konten otentik, hingga penguatan peran komunitas digital, berikut tujuh tren utama yang wajib diperhatikan marketer.
7 Tren Marketing 2026 yang Wajib Diketahui Marketer
1. Dominasi AI dan Personalisasi
Artificial Intelligence (AI) akan menjadi inti dari strategi digital marketing 2026. Teknologi ini memungkinkan brand memberikan pengalaman yang sangat personal, mulai dari penempatan iklan otomatis, copywriting yang relevan, hingga rekomendasi produk yang terasa dibuat khusus untuk setiap individu. Dengan AI dalam pemasaran, perusahaan bisa lebih cepat memahami perilaku konsumen dan meningkatkan konversi.
Baca Juga: Masih Anggap Generasi Z Pasar Yang Sulit? Coba Baca Ini
2. Video Pendek Tetap Merajai
Platform media sosial seperti TikTok, Instagram Reels, dan YouTube Shorts akan terus menjadi senjata utama brand dalam menarik perhatian audiens. Konten video pendek dengan storytelling emosional terbukti lebih efektif menangkap perhatian generasi muda dengan rentang fokus yang semakin terbatas. Kreativitas dalam menyampaikan pesan dalam waktu singkat akan menjadi kompetensi inti bagi brand.
Baca Juga: 8 Strategi Marketing Efektif di Tengah Ekonomi Sulit
3. Autentisitas Jadi Pembeda
Seiring maraknya konten yang dihasilkan AI, konsumen semakin menghargai konten otentik yang dibuat manusia. Konten buatan manusia seperti cerita, opini, maupun pengalaman personal, menjadi nilai tambah yang membedakan sebuah brand. Autentisitas diprediksi akan menjadi salah satu faktor terpenting dalam menjaga kepercayaan pelanggan.
Baca Juga: 4 Strategi Pemasaran Gratis Yang Harus Anda Coba
4. Pemasaran Berbasis Data dan Kinerja
Efisiensi anggaran iklan semakin menjadi sorotan. Di tahun 2026, para marketer diprediksi akan lebih menekankan Return on Ad Spend (ROAS) dengan memanfaatkan data yang akurat untuk retargeting, segmentasi audiens, dan strategi kampanye. Selain itu, analitik sentimen otomatis dari media sosial akan semakin sering digunakan untuk membaca persepsi publik secara real time.
Baca Juga: Cara Gunakan Influencer untuk Tingkatkan Visibilitas, Keterlibatan Konsumen dan Penjualan
5. Media Sosial Jadi Ekosistem Holistik
Hadir di media sosial saja tidak cukup. Brand dituntut untuk membangun komunitas, mendorong interaksi, hingga mengintegrasikan fitur perdagangan langsung. Media sosial diproyeksikan menjadi ekosistem end-to-end yang mencakup promosi, engagement, hingga transaksi. Singkatnya, media sosial akan menjadi ekosistem menyeluruh yang menghubungkan brand dengan konsumen dari awareness hingga transaksi.
Baca Juga: Bagaimana RCS Merevolusi Strategi Komunikasi Brand?
6. Word-of-Mouth Digital Menguat
Riset menunjukkan bahwa rekomendasi teman, keluarga, atau komunitas online jauh lebih berpengaruh dibandingkan iklan tradisional. Oleh karena itu, brand perlu memperkuat strategi word-of-mouth digital melalui ulasan pelanggan, program referral, hingga kontes online yang melibatkan komunitas.
Baca Juga: Tren dan Strategi B2B Email Marketing Terbaik
7. Transformasi Digital yang Inklusif
Tren terakhir adalah inklusivitas dalam pemasaran digital. Brand mulai memperhatikan keberagaman kognitif, emosional, hingga pilihan bahasa pelanggan. Antarmuka yang fleksibel, aksesibilitas, dan kemampuan menyesuaikan preferensi pengguna akan menjadi standar baru. Brand yang mampu menghadirkan pengalaman digital inklusif akan lebih unggul dalam memenangkan hati konsumen.
Baca Juga: Growth Hacking, Strategi Marketing Baru di Era Digital
Tren marketing 2026 menunjukkan bahwa teknologi, kreativitas, dan keaslian harus berjalan beriringan. AI dalam pemasaran menghadirkan efisiensi dan personalisasi, sementara human touch tetap penting untuk menjaga kepercayaan pelanggan. Brand yang mampu menggabungkan keduanya sekaligus membangun komunitas yang kuat akan menjadi pemenang di lanskap digital yang semakin kompetitif.