Mengintip Investasi Surat Berharga Syariah

[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Marketing.co.id – Berita Financial Service | Investasi merupakan kata yang sering kita dengar. Mudah mengucapkannya, tadi begitu sulit untuk dipraktikkan. Macam-macam alasannya, mulai dari tidak memiliki penghasilan lebih, sulit mengendalikan konsumsi atau belanja, hingga lamanya waktu untuk menikmati hasil investasi.

Menurut Financial Trainer Founder & CEO OM Financial, Ligwina Hananto perencanaan investasi dan pengaturan keuangan yang dimulai sejak muda penting agar mempunyai pegangan finansial saat dibutuhkan ke depannya.

Investasi Syariah
Pemimpin Divisi Dana Ritel BNI Syariah, Ida Triana Widowati (layar kanan atas); Financial Trainer Founder & CEO OM Financial, Ligwina Hananto (layar kiri bawah); Analis Senior Pengelolaan Transaksi SBSN Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan Dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, Ricky Gigih Prayoga (layar kanan bawah) ketika mengisi talkshow webinar: “Investasi yang Baik di Tengah Pandemi”, Selasa (15/9).

Ligwina mengatakan, investasi dapat dilakukan apabila kewajiban seperti utang, cicilan, dan uang kebutuhan rutin harian sudah dilakukan dengan baik. Adapun rasio investasi yang sehat adalah 10 – 30% dari penghasilan per bulan.

Ligwina menjelaskan, investasi yang berisiko rendah diantaranya adalah produk perbankan karena dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) seperti tabungan dan deposito; dan produk investasi yang diterbitkan oleh negara seperti surat berharga.

Baca juga: Mau Beli Rumah? Simak Tips Cerdas Membeli Lewat KPR

Analis Senior Pengelolaan Transaksi SBSN Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, Ricky Gigih Prayoga mengajak investor muda terutama dari generasi milenial untuk berinvestasi melalui instrumen surat berharga negara (SBN). Salah satu produk investasi untuk investor ritel yang terbaru dikeluarkan pemerintah adalah Sukuk Negara Ritel seri SR013.

“SR013 merupakan instrumen investasi berbasis syariah yang mudah dibeli melalui online, aman karena diterbitkan pemerintah dan dijamin Undang-Undang, serta terjangkau,” kata Gigih dalam talkshow webinar “Investasi yang Baik di Tengah Pandemi” yang digelar BNI Syariah.

Sukuk Ritel mempunyai dengan tingkat imbal hasil 6,05% per tahun dibayar per bulan dengan pajak 15% dari imbalan. Dengan membeli Sukuk Ritel, menurut Ricky masyarakat turut berkontribusi terhadap pembangunan proyek infrastruktur di Indonesia.

Dalam kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Ritel & Jaringan BNI Syariah, Iwan Abdi mengatakan saat ini, BNI Syariah ditunjuk sebagai mitra distribusi baru penjualan surat berharga syariah negara ritel atau Sukuk Ritel SR-013. Dalam penjualan perdana SR013, BNI Syariah menargetkan penjualan sebesar Rp75 miliar.

“Jumlah nasabah yang tertarik terhadap instrumen investasi Sukuk Ritel SR-013 ini cukup banyak yaitu 297 nasabah per 14 September 2020 dengan nilai Rp41 miliar,” kata Iwan.  Dengan masuknya BNI Syariah sebagai mitra distribusi baru ini bisa mendiversifikasi kebutuhan produk perbankan khususnya investasi nasabah.

Baca juga: Penjualan Sukuk Ritel BNI Syariah Andalkan Captive Market dan Influencer

Pemimpin Divisi Dana Ritel BNI Syariah, Ida Triana Widowati optimis sampai akhir masa penawaran pada 23 September 2020, BNI Syariah bisa memenuhi target penjualan yang ditetapkan. Keunggulan masyarakat membeli SR-013 di BNI Syariah diantaranya BNI Syariah menyediakan hadiah untuk pembelian SR-013 minimal Rp100 juta.

Proses pembelian Sukuk Ritel SR-013 sudah bisa dilakukan dengan sistem online melalui portal https://HaiSBSN.bnisyariah.co.id. HaiSBSN merupakan platform yang disediakan oleh BNI Syariah untuk mengakomodasi investor melakukan transaksi pemesanan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Ritel Online yang ditawarkan oleh pemerintah.

Marketing.co.id: Portal Berita Marketing & Berita Bisnis

 

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here