Marketing.co.id – Berita Marketing | J&T Express, perusahaan jasa kirim berskala global telah resmi berekspansi ke Mesir, pada 21 Juni lalu. Ini adalah langkah besar lainnya yang dilakukan J&T Express dalam melakukan ekspansi di kawasan Timur Tengah Afrika Utara (MENA), menyusul dari ekspansi di UEA dan Arab Saudi dan rencana pendirian Smart Logistic Park di Riyadh beberapa waktu lalu.
Mesir, sebagai negara Arab terpadat, mewakili salah satu ekonomi paling beragam di kawasan MENA dan menjadi salah satu negara terbesar yang memiliki total pendapatan e-commerce mencapai $5 miliar pada tahun 2021.
Sejalan dengan pengembangan strategi e-commerce di negera tersebut, Mesir berupaya memanfaatkan e-commerce untuk membantu munculnya inovasi, dan pertumbuhan sosial dalam ekonomi digital. Pasar e-commerce yang berkembang pesat di Mesir menghadirkan peluang signifikan bagi industri jasa pengiriman khususnya ekspres.
Baca juga: Jurus JNE Menjadi Raksasa Perusahaan Layanan Logistik di Indonesia
Dilansir dari ecommercedb.com, dengan peningkatan sebesar 44%, pasar e-commerce Mesir berkontribusi pada tingkat pertumbuhan dunia sebesar 29% pada tahun 2021, sehingga diperkirakan pendapatan untuk e-commerce akan terus meningkat.
“Kami melihat peluang di pangsa pasar Mesir terutama dalam bisnis e-commerce kedepannya akan semakin maju dan menjanjikan sehingga kami memilih Mesir menjadi negara berikutnya untuk melebarkan bisnis kami dalam skala internasional dengan memberikan pelayanan yang mumpuni dan menggunakan teknologi terupdate demi mencapai efisiensi,” ujar Robin Lo CEO J&T Express Indonesia.
Baca juga: J&T Express Rambah Bisnis Cargo
Patrick, Head of J&T Express Egypt, mengatakan, penetrasi internet yang meningkat pesat di Mesir merupakan momen yang tepat untuk pengembangan e-commerce lebih lanjut di negara tersebut. ”Kami berupaya untuk membangun jaringan layanan di Mesir dan menyediakan pengalaman jasa kirim yang efisien, nyaman, dan berkualitas kepada pelanggan,” tutur Patrick.
Dengan ekspansi ke Mesir, J&T Express kini menjangkau 13 negara yang mencakup Indonesia, Vietnam, Malaysia, Filipina, Thailand, Kamboja, Singapura, Cina, Arab Saudi, UEA, Meksiko, Brasil, dan Mesir, serta melayani lebih dari 2,5 miliar pelanggan.