Marketing.co.id – Berita Lifestyle | Produk sanitary napkins Hers Protex milik WINGS Group Indonesia – perusahaan fast moving consumer goods terkemuka di Indonesia, mengajak para orang tua untuk berperan aktif mendampingi remaja dalam menjalani masa pubertas lewat edukasi melalui webinar Rahasia Talks : 911 Super Parents Kit by Hers Protex. Webinar ini merupakan lanjutan dari rangkaian edukasi roadshow school to school mengusung campaign #SenyamannyaKamu #PuberAntiBaper yang telah menyambangi ribuan remaja putri SMP di Jabodetabek
Mita Ardiani, Marketing Manager Personal Care Wings Group Indonesia mengatakan, kadang anak-anak remaja kurang mengerti apa yang sedang terjadi di dirinya. Karena itu, Hers Protex ingin menjadi support system yang bisa hadir menemani remaja putri di Indonesia menghadapi fase pubertas dan bisa menjadi wadah #SenyamannyaKamu untuk mengekspresikan bakat dan minat.
“Hers Protex hadir dalam dua varian, Hers Protex Daily Comfort Day dan Hers Protex Daily Comfort Night. Dirancang dengan Soft-Edges, Pin Hole Area, dan Easy open technology, Hers Protex Daily Comfort bekerja untuk mencegah bocor ke samping, depan, belakang, plus menyerap lebih cepat. Hers Protex secara aktif juga mengajak parents dalam mendampingi remaja memasuki masa pubertas dengan segala tantangannya, salah satunya melalui webinar ini,” ujar Mita.
Menurut dr. Yassin Yanuar MIB, Sp.OG, KFER, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dari survei antroprometrik di tujuh daerah di Indonesia, didapatkan bahwa usia menarke anak Indonesia bervariasi dari 12,5 tahun sampai dengan 13,6 tahun. Kondisi kesehatan reproduksi saling mempengaruhi dengan kesehatan reproduksi secara umum, karena status nutrisi dari anak tersebut. Anak yang kegemukan akan lebih cepat menarke (menstruasi pertama), karena hormon estrogen yang disimpan pada jaringan lemak menyebabkan peningkatan bioaktivitasnya.
“Di atas 90% perempuan mengalami setidaknya satu gejala menstruasi yang menyulitkan – minimal mengganggu setiap bulan sampai mengalami gangguan aktivitas. Untuk itu, dampingi untuk menjalani masa pubertas, dan mereka menjadi lebih paham mengenai tubuhnya sehingga menjadi figur dewasa yang menjaga kesehatan tubuhnya,” ujar dr. Yassin.
Tidak hanya pendampingan dari sisi medis atau biologis, anak remaja juga butuh pendampingan orang tua dari sisi psikologis. Kurangnya penanganan dan perhatian akan masalah kesehatan mental remaja bisa jadi memicu kerentanan remaja.
Menurut Roslina Verauli, M.Psi, Psi., Psikolog Klinis Anak, Remaja dan Keluarga, 10% remaja putri tidak tahu bagaimana cara memasang pembalut, ukurannya, dan lain sebagainya, dan tidak memiliki akses untuk bertanya. Orang tua harus menjadi teman diskusi bagi anaknya. Karena perkembangan otak pada remaja, umumnya terjadi ledakan emosional dan potensi terjadinya perilaku beresiko. Orang tua menjadi jaring pengaman bagi putra putri ketika mereka memiliki problem.
“Pendampingan di rumah adalah landasan dari segalanya. Merasa dicintai adalah penghayatan paling dasar, sadar bahwa anak dicintai orang di sekitarnya. Dekati anak sesuai dengan jamannya, dengan teknik yang sesuai dengan si anak. Anak remaja membutuhkan energi besar. Mereka harus cukup tidur, walaupun di usia remaja mereka susah tidur. Bahkan, jumlah jam tidur remaja lebih besar daripada anak SD. Cukupkan exercise atau olahraga karena ini baik untuk release hormon, dan berikan nutrisi yang sesuai,” terang Vera.
Peran orang tua sangat besar dalam psiko sosial remaja, diantaranya, menunjukkan penerimaan dan kasih sayang, memberikan model afeksi yang tepat, memberikan informasi tentang pendidikan seksualitas, memberi akses ke profesional untuk remaja, dan melatih membuat keputusan seksual yang sehat. Sebanyak 70% remaja putri pengalaman seks pertamanya terkait ada paksaan dari pacarnya (black dating) yaitu kekerasan dalam relasi berpacaran.
Lebih lanjut Mita menambajkan, rangkaian kampanye Hers Protex #SenyamannyaKamu #PuberAntiBaper telah mengedukasi ribuan remaja putri di Jakarta, serta mengajak remaja putri untuk berani menampilkan bakat yang dimilikinya dalam acara Hersquad Talent Hunt.
“Nantinya grup siswi terpilih dari masing-masing sekolah akan berkompetisi dengan grup lain dari sekolah di Jadetabek yang akan diselenggarakan di Hublife tanggal 13 Mei mendatang,” imbuh Mita.