
Buka Centre ke-44 di Wisma SSK, IWG Jadikan Indonesia Pusat Pertumbuhan Ruang Kerja di Asia Tenggara
Marketing.co.id – Berita Marketing | Indonesia kini menempati posisi penting dalam jaringan global ruang kerja fleksibel IWG. Menurut Lars Wittig, Senior Vice President IWG Asia Pacific, Indonesia bukan hanya menjadi pasar terbesar di Asia Tenggara, tetapi juga pusat pertumbuhan tercepat yang mendorong perubahan cara kerja di kawasan ini.
“Saya sudah berbisnis di Indonesia selama tiga dekade, dan sekarang negara ini memimpin seluruh Asia Tenggara dalam hal jumlah pusat IWG,” ujar Lars pada saat IWG buka centre ke-44 di Wisma SSK, Jakarta.
IWG, perusahaan penyedia ruang kerja fleksibel dengan merek seperti Regus, HQ, dan Signature, pertama kali hadir di Indonesia pada 2006. Dalam waktu hampir dua dekade, perusahaan ini berkembang dari 15 pusat sebelum pandemi menjadi 44 pada 2025, dan ditargetkan mencapai 60 pusat sebelum Tahun Baru Imlek mendatang.
“Ketika pandemi melanda, kami tidak hanya bertahan, tapi justru tumbuh. Dari 15 pusat kami menambah empat lagi saat Covid-19, dan sekarang terus berkembang. Itu menunjukkan betapa kuatnya permintaan terhadap model kerja fleksibel di Indonesia,” kata Lars.
Menurutnya, perubahan perilaku kerja menjadi faktor utama di balik pertumbuhan tersebut. Perusahaan-perusahaan di Indonesia kini mulai meninggalkan model kantor konvensional dan beralih ke sistem hybrid yang lebih efisien dan manusiawi.
“Kita tahu ekonomi Indonesia tumbuh sekitar lima persen setiap tahun. Perusahaan menambah karyawan, tapi di saat yang sama mereka mengurangi ruang kantor konvensional. Ketika sepuluh lantai sewa mereka habis, mungkin mereka hanya perpanjang tujuh. Sisanya mereka alihkan ke ruang kerja fleksibel.”
Ia menjelaskan bahwa tren hybrid dan fleksibel tidak hanya menguntungkan perusahaan besar, tetapi juga membantu tenaga kerja muda mendapatkan keseimbangan hidup yang lebih baik.
“Kalau ditanya anak muda apa yang paling tidak mereka sukai dari pekerjaan, jawabannya pasti: perjalanan ke kantor. Dengan sistem hybrid, mereka bisa bekerja lebih dekat dari rumah,” katanya.
IWG memanfaatkan perubahan ini dengan memperluas jaringan ke berbagai kota besar dan menengah di Indonesia. Jakarta masih menjadi pasar terbesar, namun kota lain seperti Bandung, Surabaya, Semarang, Bali, dan Makassar juga menunjukkan permintaan tinggi.
Lars menegaskan, keberhasilan ekspansi IWG di Indonesia tidak lepas dari kolaborasi dengan mitra lokal.
“Untuk berhasil di pasar seperti Indonesia, tidak cukup hanya membawa merek global. Kami bekerja sama dengan pengembang lokal, keluarga bisnis, dan mitra regional. Itulah yang membuat kami tumbuh cepat.”
Ia menambahkan bahwa keberadaan ruang kerja fleksibel seperti IWG membantu mendorong produktivitas nasional sekaligus memperluas kesempatan kerja. “Hybrid working tidak hanya tentang fleksibilitas waktu, tapi juga tentang pemerataan kesempatan. Semakin banyak pusat kami di berbagai daerah, semakin banyak orang bisa bekerja secara profesional tanpa harus pindah ke ibu kota,” kata Lars.
Dengan pertumbuhan pesat di Indonesia, IWG melihat negeri ini sebagai contoh keberhasilan transformasi cara kerja di era baru. “Indonesia telah menunjukkan bahwa fleksibilitas adalah masa depan dunia kerja. Dan kami bangga menjadi bagian dari perubahan besar itu,” tutupnya.