
Marketing.co.id – Berita Lifestyle | Di tengah tuntutan kehidupan modern, menjaga kesejahteraan diri dan mengekspresikan keanggunan menjadi bentuk pemberdayaan esensial bagi perempuan. Merayakan semangat ini, Tsubaki—merek perawatan rambut premium asal Jepang—menghadirkan Tsubaki Blooming Gallery, sebuah pengalaman imersif yang menampilkan keindahan filosofis bunga Camellia, sekaligus menjadi wadah bagi perempuan untuk merayakan pesona alami dan autentik diri.
Tsubaki percaya bahwa rambut merupakan bagian penting dari identitas dan kecantikan perempuan Indonesia. Melalui galeri ini, Tsubaki menampilkan bunga Camellia sebagai simbol keanggunan alami, kecantikan abadi, dan kekuatan lembut.
“Tsubaki Blooming Gallery merefleksikan filosofi bunga Camellia dari Jepang yang menjadi kebanggaan Tsubaki. Kami menghadirkan perawatan rambut premium dengan memadukan warisan alami bunga Camellia dan inovasi modern untuk menutrisi rambut dari dalam. Galeri ini dirancang sebagai destinasi kecantikan eksklusif yang mempertemukan kemewahan perawatan rambut Jepang dengan semangat ekspresi diri perempuan masa kini,” jelas Stevie Alexandra, Group Brand Manager Tsubaki Indonesia.
Sebagai bentuk komitmen terhadap pemberdayaan dan apresiasi pada kreativitas lokal, Tsubaki menggandeng empat brand Indonesia yang merepresentasikan semangat keindahan, kualitas, dan autentisitas, yaitu DOMMA, FAYT, SORA, dan Beet & Cone.
Kolaborasi ini menghasilkan edisi terbatas yang terinspirasi dari Camellia, yakni DOMMA menghadirkan Classic Camellia Flower Tumbler eksklusif, FAYT merilis Cordelia Flatshoes berwarna burgundy elegan, SORA mempersembahkan Loona Bag bermotif bunga Camellia, dan Beet & Cone menciptakan kreasi sorbet unik: Raspberry Mango Sorbet dan White Tea & Honeycomb Sorbet yang terinspirasi aroma Camellia.
Thanadita Gracella, Co-founder SORA, menyoroti kesamaan semangat dalam kolaborasi ini. “Jika Tsubaki menghadirkan hair care yang memberi instant confidence, SORA mendukungnya lewat tas yang minimalis, timeless, tapi tetap fungsional. Bersama, kami ingin jadi bagian dari keseharian perempuan yang selalu ingin tampil on point,” ujarnya.
Senada dengan itu, Cindy Fransisca, Co-founder FAYT, melihat kolaborasi ini sebagai perayaan gaya hidup. “Rambut yang sehat, lembut, dan indah dipadukan dengan sepatu yang nyaman dan stylish. Ini bukan sekadar kolaborasi produk, tapi cara merayakan gaya hidup perempuan Indonesia yang percaya diri dan autentik,” tambahnya.
Maraya Nadira & Rahutami Wiwid, Co-founder Beet & Cone, menyampaikan konsep unik di balik kreasi sorbet mereka. “Kami ingin pengunjung merasakan bahwa confidence dan happiness bisa hadir dalam momen sederhana, seperti menikmati dessert yang penuh kehangatan,” jelasnya.
Apresiasi juga datang dari Grittie Chelsey, Co-founder DOMMA, atas inisiatif Tsubaki merangkul kreativitas lokal. “Kolaborasi ini memberikan kesempatan untuk menampilkan produk kami, berbagi nilai, dan memperkuat komunitas brand lokal. Kami bangga bisa ikut berpartisipasi dan mendapatkan inspirasi dari semangat Tsubaki dalam memberdayakan industri lokal,” ungkapnya.
Pengunjung Tsubaki Blooming Gallery diajak menikmati perjalanan sensori melalui lima zona tematik—Camellia Sanctuary, Tsubaki Zone, Artisan Crafting Zone, Camellia Cream Delight, dan Photo Booth Zone—serta berbagai aktivitas seru lainnya.
“Melalui Tsubaki Blooming Gallery, kami ingin menciptakan ruang bagi perempuan untuk mengekspresikan diri, merasakan kemewahan perawatan rambut, dan menikmati karya brand lokal yang membanggakan,” tutup Stevie Alexandra.


