Aktivitas Marketing 70% Dilakukan di Ranah Digital

Riana_BismarakMarketing.co.id – Banyak situs yang mengandalkan kekuatan jaringan dunia maya sebagai pasarnya, termasuk situs jualbeli pakaian wanita yang satu ini.

Dunia komunikasi pemasaran dewasa ini menghadapi tantangan luar biasa dengan penetrasi internet yang kian masif. Kehadiran new media seperti situs jejaring sosial macam Twitter dan Facebook telah mengubah pola komunikasi brand ke target audience-nya.

Perkembangan dunia komunikasi berjalan luar biasa cepat. Sepuluh tahun lalu, hampir tak ada yang memprediksi media baru berbasis internet seperti berbagai situs jejaring sosial akan se-booming ini. Pola hubungan manusia kini banyak disetir oleh beragam media sosial seperti Facebook, Kaskus, Twitter, Google+, YouTube, Pinterest, LinkedIn, Digg, Reddit, Posterous, MySpace, Tumblr, dan puluhan situs media sosial lain yang memiliki jumlah pengguna ratusan juta, bahkan miliaran jiwa.

Strategi memanfaatkan situs media sosial secara maksimal ini pun sudah banyak dipraktikkan oleh banyak perusahaan dan bahkan para entrepreneur. Situs jual-beli online misalnya, secara aktif memanfaatkan peran media sosial terkait sistem pemasaran mereka yang sifatnya lebih low budget, namun pesan tetap tersampaikan dengan baik.

Salah satu situs jual-beli yang rajin melakukan marketing gerilya di ranah digital adalah BelowCepek.com. Boleh dibilang, tahun 2012 adalah tahunnya belanja online. Berbagai situs yang menyediakan tempat belanja melalui dunia maya, baik sebagai mal atau department store online, juga media sosial yang bergerak ke arah e-commerce, gencar menggaet pembeli dan mitra bisnisnya di tahun ini. Jadi, tak ayal kalau lingkup digital dimanfaatkan untuk menerapkan strategi marketing yang telah direncanakan.

“Sampai dengan saat ini media yang digunakan dalam melakukan aktivitas marketing yakni masih di media digital dikarenakan efektivitas yang sangat tinggi. Misalnya, bisa diukur, low budget, targeted, dan memudahkan pengunjung dengan hanya mengklik link website yang sudah ada,” ujar Riana Bismarak, Owner BelowCepek.com.

Sekadar info, BelowCepek.com adalah sebuah situs jual-beli online yang menjual pakaian-pakaian wanita dewasa dengan style yang trendi, terbaru, dan masa kini. Dinamakan BelowCepek.com lantaran harga yang dibanderol di setiap pakaian tak lebih dari angka Rp 100.000.

belowcepek_01Riana mengaku, sejak di-launch pada 24 November 2011 silam, BelowCepek.com sudah aktif menggempur ranah digital untuk sistem pemasarannya. Penempatan iklan dilakukan di situs pencari Google, placement banner, iklan Facebook, serta turut andil bagian di dalam jejaring sosial seperti Facebook fan page (BelowCepek.com)—yang sudah mengumpulkan 9.901 fans, Twitter (@belowcepek) dengan total 604 follower, dan tak ketinggalan untuk jumlah website member-nya sudah mencapai angka 1.206 di tahun 2012 lalu.

Hebatnya, Riana sang owner ini pun berani meng-upload foto dirinya sendiri saat menggunakan produk yang dijualnya tersebut. “Biasanya setiap kali saya menggunakan baju dari BelowCepek.com, saya foto dan langsung mengunggahnya. Setelah itu, barulah muncul beberapa permintaan akan baju tersebut, karena tentu saja para buyer tahu betul bahwa foto itu asli dan bukan hasil editan,” papar Riana bangga.

Nampaknya usaha Riana tak terbatas pada dunia digital. Diakui bahwa bisnisnya ini juga melakukan aktivitas marketing hard sell dengan mengirimkan newsletter setiap dua kali dalam sebulan untuk seluruh member BelowCepek.com yang memang mendaftar sendiri dan bersedia untuk menerima pengiriman newsletter.

Memasarkan produk di dunia digital sedianya tidak dikerjakan secara asal saja. Hal ini pun tak luput dari pandangan Riana, yang mengaku telah melakukan riset secara mendalam lantaran saat ini pemain di kelas online shopping sudah menjamur. Menurutnya, ada beberapa hal yang harus dilakukan agar bisnisnya bisa menjadi USP (unique selling point).

belowcepek_02“Yakni dengan menggunakan nama yang sangat catchy dan straight to the point, mempunyai misi yang sangat jelas, yaitu menjual produk Indonesia yang stylist, berkualitas bagus namun tidak mahal, pemakaian model Indonesia yang tidak terlalu tinggi dan bertubuh normal seperti wanita Indonesia pada umumnya, juga melakukan mix & match produk agar dapat up selling yang sekaligus juga memberikan edukasi fashion kepada para pembeli,” kata wanita berkulit putih ini.

Ketika ditanya mengenai porsi aktivitas online dan offline, wanita yang menyebut para pelanggannya dengan istilah “Smart Shopper” ini mengatakan bahwa aktivitas online mengambil ruang lingkup persentase sebanyak 70% dari keseluruhan aktivitas promosi. Sementara sisanya lebih mengandalkan event untuk product experience dan sales branding.

Melihat aktivitas marketing yang begitu padat, Riana pun harus merogoh koceknya mulai dari Rp 5 juta hingga Rp 50 juta. Meski demikian, pengeluaran tersebut rasanya cukup berbalas dengan kenaikan omzet 20%–30% setiap bulan.

“Jadi tidaklah mengherankan, seiring berkembangnya teknologi dan murahnya akses internet, media sosial kini tidak hanya menjadi alternatif, tetapi nyaris menjadi arus utama bagi perusahaan untuk memberi pengaruh positif pada khalayak dan membuat mereka berpikir, berkata, dan memberi citra baik terhadap perusahaan tersebut,” Riana mengakhiri percakapan.

Penulis: Merliyani Pertiwi
Foto: Asep Toni K.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here