Afrig Wasiso Sang “Guru Scale Up”

Marketing.co.id – Berita UMKM | Pemuda yang kerap disapa “Guru Scale Up” ini mendapat banyak sorotan setelah menuliskan buku berjudul Scale Up Kitab 1. Buku karya Afrig Wasiso ini menceritakan secara detail bagaimana dia membangun 11 bisnis di sektor yang berbeda hingga keluar dari zona UMKM.

Buku yang diterbitkan oleh PT Aksoro Sabda Nusantara ini mendapat banyak respon positif dari masyarakat sampai tokoh-tokoh terkenal seperti pebisnis dan motivator, Merry Riana.

“Topiknya lengkap dari memilih produk, tips marketing, operation, finance, sampai membangun tim milenial yang produktif, loyal, dan juga happy. Penulisnya menguraikan langkah satu per satu, sehingga kita tinggal mengikuti step-stepnya.” ucap Merry Riana.

Selain menuliskan “rahasia dapur” membangun bisnis dalam Buku Scale Up, ternyata Afrig juga ikut berkontribusi pada pengembangan UMKM melalui berbagai cara, antara lain membantu UMKM untuk mendapatkan dana investasi.

Baca juga: Koperasi Sahabat Mitra Sejati Fokus Kucurkan Pembiayaan ke UMKM

Afrig adalah salah satu pendiri Santara, Equity Crowdfunding Pertama di Indonesia yang mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). “Santara hadir untuk membantu UKM mendapatkan suntikan dana dan menjadi wadah bagi orang-orang untuk berinvestasi di UKM dengan aman dan terpercaya,” jelas Afrig.

Selain menjadi penulis buku Scale Up, Afrig juga aktif menjadi CEO Inspira Group. Dengan 7 unit bisnis yang ada di dalamnya, Inspira Group mempekerjakan ratusan karyawan yang bergerak di sektor yang berbeda-beda.

Afrig Wasiso, CEO Inspira Group (kanan) bersama Triawan Munaf

Kiprah Afrig sebagai pengusaha mendapatkan berbagai apresiasi. Pada tahun 2019, Afrig berhasil meraih Facebook for Business Brand Ambassador for Asia Pacific Region dari Facebook atas pencapaiannya di salah satu unit bisnis yang dipimpinnya, ID Photobook.

Baca juga: 11 Panduan Menggunakan Media Sosial untuk Bisnis Anda

Selain itu Afrig juga pernah mendapatkan Hewlett Packard (HP) Indigo Innovation Award – Asia Pacific di tahun yang sama.

Meskipun sudah meraih kesuksesan dan “kebebasan finansial”,  Afrig mengaku tidak suka menghabiskan uang untuk hal-hal konsumtif. “Saya lebih suka menggunakan uang untuk aset-aset produktif,” tuturnya.

Afrig juga tipe pengusaha yang selalu memperkaya diri dengan ilmu. “Kita harus selalu improve karena advantage itu selalu didapat oleh orang yang selangkah di depan. Saat kita di atas standar tapi tidak improve, lama-kelamaan standar bawah akan semakin naik dan kita tidak akan spesial lagi,” imbuhnya.

“Bekerja merupakan sebuah kehormatan dan meningkatkan kemampuan diri adalah sebuah kewajiban,” tutup Afrig.

Marketing.co.id: Portal Berita Marketing & Berita Bisnis

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.