Marketing.co.id – Berita Financial Services | Dalam paruh pertama tahun ini, Bank BTPN membukukan pertumbuhan kredit dan aset yang signifikan. Laporan keuangan konsolidasi Bank BTPN periode Januari-Juni 2024 telah memperhitungkan kinerja keuangan PT Oto Multiartha dan PT Summit Oto Finance yang Bank BTPN akuisisi pada akhir Maret 2024. Kedua perusahaan pembiayaan tersebut merupakan bagian dari OTO Group yang mayoritas sahamnya kini dimiliki oleh Bank BTPN.
Akuisisi Bank BTPN terhadap OTO Group berperan besar terhadap pertumbuhan kredit dan aset. Penyaluran kredit melalui OTO Group digunakan untuk mendukung mobilitas masyarakat luas.
Aset Bank BTPN tumbuh 22% tahun ke tahun (yoy) menjadi Rp235,8 triliun. Sementara, penyaluran kredit Bank BTPN meningkat 19% yoy menjadi Rp176,2 triliun rupiah pada akhir Juni 2024.
Baca juga: Kinerja Kinclong BCA dan Amar Bank di Semester 1 2024
Di sisi lain, saldo current account & saving account (CASA) tercatat meningkat sebesar 29% yoy menjadi Rp48,1 triliun pada akhir Juni 2024, dan deposito naik 1% yoy menjadi Rp70,9 triliun, sehingga rasio CASA turut meningkat menjadi 40,4% per akhir Juni 2024. Dengan demikian, total dana pihak ketiga tumbuh 11% yoy menjadi hampir Rp119,0 triliun pada akhir Juni 2024. Bank BTPN senantiasa mengoptimalkan biaya dana.
“Bank BTPN berkomitmen untuk menciptakan pertumbuhan berarti kepada seluruh lapisan masyarakat. Kami juga terus mendorong perkembangan sektor-sektor yang prospektif agar dampak keberlanjutan bisnis perusahaan bisa dirasakan para pemangku kepentingan secara luas,” kata Henoch Munandar, Direktur Utama Bank BTPN.
Laba bersih setelah pajak Bank BTPN (konsolidasi) yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat Rp1,2 triliun pada akhir Juni 2024, lebih rendah 15% yoy. Penurunan laba bersih ini terjadi karena peningkatan biaya kredit sebesar 46% yoy, atau sebesar Rp540 miliar, pascaakuisisi OTO Group.

Penurunan laba bersih juga terjadi akibat kenaikan 26% yoy di biaya operasional menjadi Rp4,6 triliun, sejalan dengan pertumbuhan volume usaha dan inisiatif-inisiatif yang Bank BTPN sedang kerjakan.
Bank BTPN, pionir bank digital di Indonesia melalui Jenius. Sejak diluncurkan pada 2016, Jenius terus menghadirkan inovasi yang berpusat pada nasabah. Fitur-fitur yang Jenius hadirkan melalui Kartu Debit Jenius, Kartu Kredit Jenius, Save It, Jenius Paylater, hingga Flexi Cash mampu menjawab kebutuhan masyarakat digital savvy dalam mengelola keuangan dan mencapai tujuan mereka.
Baca juga: Bank Digital ini Berani Patok Bunga Deposito hingga 7,5% per Tahun
Berbekal solusi yang relevan dengan perilaku nasabah, Jenius berhasil menumbuhkan jumlah pengguna terdaftar sebesar 21% yoy menjadi 5,8 juta per akhir Juni 2024, dari 4,8 juta setahun sebelumnya.
Adapun total penyaluran kredit (Flexi Cash, Digital Micro, Kartu Kredit Jenius, dan Jenius Paylater) juga mengalami peningkatan sebesar 134% yoy menjadi Rp3,1 triliun, dari Rp1,3 triliun. Dana pihak ketiga yang dikelola Jenius turut tumbuh 10% yoy menjadi Rp27,2 triliun.