Lompatan Besar Agen Asuransi di Era Artificial Intelligence (AI)

0
HUT Ke-9 PAAI: Lompatan Besar Agen Asuransi di Era Artificial Intelligence (AI)
[Reading Time Estimation: 3 minutes]

HUT Ke-9 PAAI: Lompatan Besar Agen Asuransi di Era Artificial Intelligence (AI)Para agen asuransi siap menyambut era attention economy dan kecerdasan buatan dengan semangat baru, kreativitas tinggi, dan komitmen berkelanjutan untuk bertransformasi.

Marketing.co.id – Berita Marketing | Perkumpulan Agen Asuransi Indonesia (PAAI) resmi merayakan Hari Ulang Tahun ke-9 dengan mengusung tema “Lompatan Besar Agen Asuransi di Era Artificial Intelligence (AI)”. Berlangsung secara hybrid di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, acara ini diikuti lebih dari 1.000 peserta yang terdiri dari regulator, akademisi, pelaku industri, serta para agen asuransi dari seluruh Indonesia.

Dalam sambutannya, Ketua Panitia HUT PAAI ke-9, Esra Manurung, menyampaikan bahwa perayaan tahun ini menjadi momentum penting bagi agen untuk memperluas wawasan dan memperkuat peran mereka di tengah perubahan teknologi. “PAAI menghadirkan sejumlah tokoh nasional agar para agen semakin siap menghadapi era AI dengan bekal mindset dan kemampuan baru,” ujarnya.

Baca Juga: Kenalan dengan Luna, Agen AI Khusus Industri Asuransi

Para tokoh yang hadir antara lain Guru Besar FEB UI sekaligus Pendiri Rumah Perubahan Prof. Rhenald Kasali, dan President Maxwell Leadership Indonesia David Tjokrorahardjo. Hadir pula Bernard Widjaja, Kepala Departemen Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan OJK, yang memberikan keynote speech, serta Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik, yang menyampaikan special remarks dan memfasilitasi edukasi pasar modal untuk para anggota PAAI.

Dalam momentum HUT ini, Ketua Umum PAAI, M. Idaham, menegaskan bahwa perkembangan teknologi Artificial Intelligence bukanlah ancaman bagi profesi agen, melainkan peluang besar untuk memperkuat peran mereka. “Kehadiran AI justru dapat memperkuat peran agen dalam memberikan layanan yang lebih cepat, tepat, personal, dan humanis, sekaligus meningkatkan literasi keuangan masyarakat Indonesia,” ujarnya.

Baca Juga: Inilah Strategi Agen Asuransi dalam Berjualan

Saat ini, jumlah agen asuransi di Indonesia tercatat mencapai lebih dari 600.000 orang. Dari jumlah tersebut, sekitar 3.000 agen di antaranya merupakan anggota aktif PAAI. Sejak berdiri sembilan tahun lalu, PAAI konsisten memperjuangkan profesionalisme dan posisi strategis agen dalam ekosistem industri asuransi nasional.

PAAI menegaskan pentingnya membangun citra agen asuransi yang bermartabat dan berwawasan luas. Agen kini diharapkan tidak hanya berperan sebagai tenaga penjual, tetapi juga sebagai mitra terpercaya masyarakat dalam perencanaan keuangan. Dengan dukungan AI, agen dapat memperoleh data lebih cepat, menganalisis kebutuhan nasabah secara lebih tajam, dan membangun personal branding yang lebih kuat di ranah digital.

PAAI juga secara resmi mendeklarasikan dukungan penuh terhadap kampanye GENCARKAN yang diinisiasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). “Kami berkomitmen menjadi garda terdepan dalam mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya literasi dan inklusi keuangan,” ungkap Esra Manurung.

Perubahan di Era Attention Economy

Sebagai pembicara utama, Prof. Rhenald Kasali menyoroti perubahan perilaku masyarakat di tengah attention economy. Menurutnya, agen perlu beradaptasi dengan cepat, mengasah kreativitas, dan melakukan reskilling agar tetap relevan di tengah arus informasi yang deras. “Para agen harus terus membangun disiplin diri dan kemampuan beradaptasi, karena demografi dan perilaku konsumen akan terus berubah,” jelas Rhenald.

Sementara itu, David Tjokrorahardjo mengatakan bahwa teknologi AI seharusnya menjadi alat bantu untuk meningkatkan produktivitas dan kapasitas kepemimpinan. “AI memberikan peluang besar bagi agen untuk memperluas jangkauan dan efisiensi. Namun, kepemimpinan manusia tetap dibutuhkan untuk memastikan pemanfaatannya secara bijak dan beretika,” ujarnya.

Melalui kolaborasi erat antara PAAI, OJK, BEI, AAJI, dan DAI, para agen diharapkan mampu terus memperkuat posisi strategisnya sebagai pilar utama distribusi asuransi di Indonesia. Dengan semangat inovasi dan pemanfaatan teknologi, agen asuransi kini bukan hanya simbol kepercayaan, tetapi juga katalis perubahan menuju industri asuransi yang lebih adaptif, inklusif, dan berorientasi pada kebutuhan nasabah.