5 Tren Industri eCommerce Indonesia Yang Perlu diperhatikan di 2022

Total ukuran pasar eCommerce Indonesia  mencapai US$ 43.351 miliar (Rp628.6 triliun) di 2021. Ukuran pasar tersebut menujukkan  potensi eCommerce Indonesia mendekati potensi Korea Selatan dan Tiongkok 

Marketing.co.id – Berita Marketing | Brand aggregator nasional, Open Labs, mengatakan bahwa 2021,  merupakan tahun yang luar biasa untuk dunia bisnis terlepas dari tantangan-tantangan yang  ada. Pandemi COVID-19 yang terjadi jelas merupakan faktor yang memberikan dampak besar  pada sektor eCommerce di Indonesia.

Mengacu pada pengalaman dan kondisi-kondisi dua  tahun terakhir dan mengasumsikan perkembangan-perkembangan di 2022, Open Labs  memproyeksikan tren-tren eCommerce yang muncul di Indonesia tahun ini. 

CEO Open Labs Jeffrey Yuwono cukup optimis dengan lanskap  pertumbuhan eCommerce Indonesia di 2022. Hal ini ditunjukan oleh pertumbuhan eCommerce  Indonesia yang stabil dalam beberapa tahun terakhir.

Menurut laporan terakhir dari – Technology-empowered Digital Trade in Asia Pacific – total ukuran pasar eCommerce Indonesia  mencapai US$ 43.351 miliar (Rp628.6 triliun) di 2021. Ukuran pasar tersebut menujukkan  potensi eCommerce Indonesia mendekati potensi Korea Selatan dan Tiongkok.

Beberapa tren industri eCommerce Indonesia yang perlu diperhatikan di 2022, menurut Open  Labs adalah: 

#Tren 1: Pertumbuhan moderat eCommerce Indonesia 

Terlepas dari optimisme beberapa pihak seperti Deloitte, Open Labs percaya bahwa tingkat  pertumbuhan sektor eCommerce Indonesia akan berada pada level moderat. Organisasi organisasi seperti Asian Development Bank (ADB), contohnya, tidak meramalkan pertumbuhan  yang pesat di negara-negara Asia, termasuk Indonesia.

Dalam suplemen rutinnya yang belum  lama ini diterbitkan yaitu the Asian Development Outlook (ADO) 2021, ADB menyampaikan bahwa dengan kemunculan Omicron belum lama ini, PDB Indonesia diproyeksikan tumbuh  hanya sekitar 5% dan pertumbuhan PDB yang tidak besar ini berarti daya beli konsumen konsumen Indonesia tidak akan secara drastis meningkat di 2022. Dengan mempertimbangkan  hal-hal tesebut, Open Labs percaya pertumbuhan sektor eCommerce Indonesia akan berada  pada level moderat.

#Tren 2: Tulang punggung baru ekonomi nasional 

Meskipun pertumbuhannya akan moderat, eCommerce tetap akan menjadi tulang punggung  baru bagi ekonomi nasional pada 2022, dan setelahnya. Pada 2021, GMV (gross merchandise  value) Indonesia mencapai nilai total $70 miliar – yang berarti peningkatan pertumbuhan tahun  ke tahun mencapai sebesar 49%. Peningkatan pesat tersebut disokong oleh pertumbuhan 52%  di sector eCommerce.

Diproyeksikan pada 2025, ekonomi berbasis  internet secara keseluruhan diprediksi mencapai $146 miliar, dengan tingkat pertumbuhan  tahunan majemuk (CAGR) mencapai 20%. Laporan tersebut juga menyatakan bahwa pada  2030, ekonomi digital Indonesia akan diharapkan tumbuh 5 kali lipat hingga mencapai US$330  miliar (Rp 4,702 triliun). 

#Tren 3: Fashion + makanan akan terus mendominasi 

Open Labs meramalkan bahwa fesyen/kecantikan dan makanan akan tetap menjadi kategori  nomor 1 di bidang eCommerce dalam hal jumlah pelaku usaha dan nilai total penjualan.  Selanjutnya diikuti oleh barang konsumsi elektronik dan home and living.

“Data perbandingan  eCommerce dari Hootsuite telah menunjukkan bahwa kategori makanan – perawatan pribadi di  Indonesia telah tumbuh lebih dari 61% dan kategori fesyen-kecantikan telah tumbuh lebih dari  50 % antara tahun 2019 dan 2020. “Berdasarkan interaksi sehari-hari kami dengan merk-merk  eCommerce, kami percaya tren ini akan terus bertahan di 2022 ,” lanjut Jeffrey.

#Tren 4: Livestream Shopping 

Ini merupakan tren global yang baru dimulai dalam beberapa tahun terakhir, dipelopori oleh  Taobao Live Alibaba di 2016. Tren ini telah menjadi sangat popular di 2020, selama pandemi,  dan sekarang, bahkan merk-merk global seperti Wallmart juga mengadopsi platform-platform  semacam TikTok untuk livestream shopping. Hingga pertengahan 2021, pasar livestream global  telah mencapai lebih dari USD 60 miliar.1 

“Hanya masalah waktu saja tren ini akan menguasai Indonesia. Karena kita masih berada di  tengah-tengah pandemi di tahun ini, tim riset kami telah menyimpulkan bahwa tren ini akan  menjadi tren besar bagi eCommerce Indonesia di 2022,” ujar Jeffrey. 

#Tren 5: Masalah keamanan dan tren-tren lainnya 

Sektor digital Indonesia masih merupakan sektor yang menjanjikan. Karenanya, kesadaran dan  kepedulian pelaku bisnis Indonesia dan masyarakat umum terhadap digitalisasi akan meningkat.  Ini juga termasuk di dalamnya meningkatkan kepedulian akan pentingnya perlindungan identitas  dalam transaksi-transaksi online.

Sejalan dengan ini, operator-operator bisnis digital akan  menerapkan sistem-sistem keamanan verifikasi identitas yang lebih aman dibandingkan sistem  dasar validasi kode via SMS yang masih banyak digunakan sekarang. 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here